Always remember that you are absolutely unique; just like everyone else.
__
JAM sudah menunjukkan angka 11.05, yang dimana acara freeclass hari ini berakhir. Murid murid penuh disepanjang lorong, dan berlarian menuju parkiran sekolah. Berbeda dengan Arka dan teman temannya, kelima lelaki itu malah berjalan dengan santainya tanpa terburu buru layaknya murid murid yang lain.
Arka melirik jam di tangannya. "Lo semua pada langsung balik apa gimana?" tanya sang tuan.
"Gue sih ada janji sama nyokap, mau nganterin doi ke rumah temannya yang lagi ada acara." jawab Lukas.
"Tumbenan lo berbakti sama nyokap. Biasanya juga bikin nyokap lo marah marah terus bikin ulah mulu. Kesambet apaan lo?"
Ucapan Dareel sukses membuat ketiga temannya tertawa. "Sialan lo." sahut Lukas terkekeh. "Anak temen nyokap cantik, siapa tau bisa buat temen gue chattingan di sini." lanjut Lukas menunjukkan ponselnya.
"Ketebak sih. Gak mungkin lo dengan suka rela mauan di suruh jadi sopir sama nyokap lo."
Lukas bertos ria dengan keempat temannya. "Yaudah, gue duluan ya. Ntar kalo pada mau nongkrong chat group aja nanti gue nyusul, abis ngedrop nyokap."
Setelah berpamitan dengan teman teman nya yang tersisa, Arka menyalakan mobil sport miliknya. Namun, saat lelaki itu hendak berbelok ke arah kiri ia melihat di depan gerbang sekolah terdapat sosok gadis yang sangat familiar di benaknya.
Lelaki yang tengah menatap lekat sosok gadis dengan setelan yang masih sama seperti ia lihat tadi di kantin sekolah. Sosok gadis cantik yang pernah ia lihat sewaktu hari pertama gadis itu masuk ke sekolah nya, memberi makan anak kucing dan kucing kucing liar yang selalu ada di halte depan sekolah.
Tsabina berjongkok, dan dengan telaten membuka bungkus kecil berisikan makanan kucing kepada 3 kucing lucu yang selalu menetap di halte bus sana.
Tak sadar, bahwa lelaki yang masih setia menatap lekat sosok gadis cantik itu di dalam mobil mewah itu mengukir senyumnya dalam diam. "Selalu menjadi pemandangan indah." batinnya.
Lalu melajukan mobil mewah itu menyusuri jalanan ibu kota yang mulai padat saat ini.
***
Sosok gadis yang masih lengkap dengan pakaiannya, membawa pergi diri itu ke sebuah Mall. Lebih tepatnya ke Toko buku. Tempat favorit gadis cantik itu.
Tsabina melangkahkan kakinya dengan perasaan gembira. Ah, mengenai gadis itu.. dia terlalu mencintai buku. Yang gadis itu sukai hanya buku buku buku, dan lain lainnya.
Agak sedikit unik, memang gadis cantik itu.
Menyusuri rak yang berisikan buku yang sudah dibedakan tiap kategorinya masing masing. Dari ujung sampai ujung tak henti hentinya kaki jenjang milik gadis cantik bernama Tsabina itu menyelusuri satu satu. Mencari buku terbaru apakah yang akan ia beli hari ini.
Setelah menyusuri seluruh rak buku yang sedari tadi ia lihat. Akhirnya pilihan gadis itu jatuh pada 3 buku Novel yang nampak dari sampul dan deskripsi cerita sangat menarik perhatian Tsabina.
"Totalnya jadi 320rb, ya Kak." ucap sang kasir,
Tsabina menyerahkan kartu debit miliknya, dan menekan tombol pin tersebut.
//
TING!
Arlana
Kaa, gue di tempat biasa ya.
![](https://img.wattpad.com/cover/288519210-288-k71850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTERFLIES
Teen Fiction( WHAT DOES HOME MEAN TO YOU ? ) Mempunyai wajah tampan memanglah idaman setiap makhluk yang ada di muka bumi ini. Begitu pula dengan lelaki dengan wajah tampan dan sikap dingin yang sudah mutlak dalam dirinya, hanya kata itu yang paling cocok mende...