Life is a mountain.
Your goal is to find your path, not to reach the top.
__
PINTU masuk dengan ukuran yang besar, barusaja dibuka oleh salah satu pembantu. Menampakkan empat pemuda yang tersenyum hangat pada pembatu itu. Dari arah tangga lelaki dengan setelan kaos hitam dan celana pendek barusaja menuruni anak tangga dan menyambut kedatangan teman-temannya.
"Bro Naka!!" seru Haekal,
"Sok kenal dah lo," cibir Lukas
"Iri banget gue liat liat lo sama gue, Kas."
Naka yang datang, menyapa teman lelakinya itu dengan tos first bump, dan hendak mengajak keempat temannya langsung ke atas kamar Naka. Karna memang niat awal keempat lelaki itu kerumah Naka, ya karna memang mereka hendak menginap.
"Loh? Cowo cowo gagah dan ganteng ini pada ada acara apa nih?" ucap seorang lelaki dengan pakaian yang lengkap serta pangkat yang terpasang di atas bahunya.
"Om," ucap keempat teman Naka.
Jeremy — Papa Naka, tersenyum dan mengangguk kala mendapat sapaan dari teman anaknya. "Kita nginep Om, boleh kan?" ucap Arka sopan.
"Ya boleh, masa iya cowo cowo keren dan ganteng ini gak boleh nginep."
"Om baru pulang?" tanya Lukas mendapat anggukan dan jawaban "iya" dari Jeremy,
"Sepi om rumahnya, bisa kali cari Mama baru buat Naka." ujar Haekal mendapat tatapan tajam oleh teman-temannya, terkecuali Jeremy, pria tua yang masih terlihat muda itu terkekeh.
Pria tua itu merangkul pundak sang putera, "Maunya sih gitu, tapi susah lah Kal. Cewe-cewe yang mau daftar jadi Mamahnya Naka, keburu kepincut sama Nakanya!" balas Jeremy mengundang gelak tawa semua orang yang ada disana.
"Tapi, sejujurnya om gak mau sih nikah lagi. Cinta om buat Mamahnya Naka gak ada tandingan, gak boleh ada yang gantiin Mamahnya Naka."
Setelah mengobrol ringan dengan Jeremy, keempat lelaki itu kini sudah berada di lantai atas. Berada di dalam kamar yang sangat luas, tak kalah luas dari kamar Arka. Lukas dan Haekal bermain ps, sedangnya Naka, Dareel, dan Arka berada di balkon kamar.
Orang tua Naka bukan orang tua yang melarang atau suka mengekang anaknya, jadi jika teman anaknya sedang menginap dirumah dan merokok atau minum minuman alkohol tidak masalah bagi Jeremy. Contohnya seperti sekarang, Arka, lelaki itu tengah menikmati segelas vodka ditemani oleh Dareel.
"Elah, ketos macam apa lo Rel? Ketos kok minum alkohol dah." celetuk Haekal pedas,
Sontak Lukas dan Naka terkekeh kecil mendengar kalimat yang keluar dari mulut temannya. "Ketos jadi jadian Kal, bocahnya kan ketos idaman in public mabok in private."
"Diem lo berdua!" sahut Dareel menatap sinis kedua temannya,
"Sebat gak lo?"
"Gass.."
Sementara itu, Naka. Lelaki itu memilih untuk memainkan ponselnya sambil minum milo, dikarenakan Naka tidak merokok apalagi minum alkohol seperti teman-temannya.
***
Drettt..
Layar ponsel Tsabin menampakkan panggilan telphone group dari teman temannya. Bergegas gadis itu menekan tombol dan mengangkatnya, barusaja gadis itu mengucapkan kata "halo" Nadine, gadis itu sudah lebih dahulu heboh ntah apa yang membuat gadis itu ceria malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTERFLIES
Teen Fiction( WHAT DOES HOME MEAN TO YOU ? ) Mempunyai wajah tampan memanglah idaman setiap makhluk yang ada di muka bumi ini. Begitu pula dengan lelaki dengan wajah tampan dan sikap dingin yang sudah mutlak dalam dirinya, hanya kata itu yang paling cocok mende...