Make yourself unstoppable.
__
GADIS dengan mata tertutup dan menengadahkan kepalanya ke atas, sinar matahari menerpa wajah putih nan cantik itu. Duduk dan bersantai di taman belakang sekolah memang waktu terbaik sebelum pulang kerumah.
"EHEM!" suara deheman seseorang membuat Tsabin menoleh dan membuka matanya.
"Ngapain lo disini? Mau marah marah lagi soal meja di kantin? Atau soal tadi pagi di parkiran," ucap Tsabin sewot
"Nih" ucap Arka menyodorkan buku novel milik Tsabin yang dicari dari tadi pagi.
"KOK ADA DI LO?! LO NYURI BUKU GUE!"
"Kalo ngomong jangan ngasal,"
"Terus dapet dari mana? Oh atau- JANGAN JANGAN LO COWO YANG GUE TELPHONE TADI PAGI?!"
"Iya"
Tsabin melotot dan berdiri dari duduknya. "ANJIRR!" gumam Tsabin yang masih dapat didengar oleh Arka.
Saat gadis itu hendak mengambil buku itu, Arka malah menarik kembali uluran tangan yang berisikan buku novel tersebut. "SINIIN BUKU GUE." pinta Tsabin menatap tajam ke arah Arka,
"Gak. Lo udah hampir bikin mobil gue baret tadi pagi terus lo juga udah berani duduk di meja gue."
"KAN GUE UDAH BILANG SORRY, JADI SINIIN BUKU NYA! GUE BUTUH BANGET."
"Nggak."
"SINIIN GAK! GUE BUTUH BUKU ITUU"
Arka menatap gadis di depannya dari atas sampai bawah, cantik pikirnya.
"Tampilan lo kaya orang kalangan atas, harusnya sih buat lo beli buku novel baru gak bikin lo miskin sih. Bahkan lo bisa beli buku novel sampe 10." ucap Arka bersedekap dada,
"Ya tapi gue mau itu! Siniin gak!"
"Nggak. Buku ini jaminan karna lo udah mau celakain gue dan duduk di meja gue tanpa izin."
Tsabin menghela nafas, "SINIIN BUKU NOVEL GUE! GUE GAK BISA BELI BARU KARNA GUE MAU LANJUTIN HALAMAN TERAKHIR YANG GUE BACA." jelas Tsabin menatap Arka,
"Bukan urusan gue. Buku ini udah jadi punya gue." tegas Arka memasukkan satu tangannya ke saku celana.
Tsabin menghela nafas panjang, "Lo juga kayanya orang berduit, kenapa lo gak beli buku novel yang sama persis? Bahkan lo bisa beli buku itu lebih dari 10 bahkan bisa segramed kali."
"Gue gak mau." ucap Arka masih teguh dengan omongannya,
Karna sudah muak dengan lelaki itu, akhirnya Tsabin mempunyai ide cemerlang. Gadis itu langsung berpura-pura menangis di depan Arka.
"Huhuhuuu.."
"Ngapain lo nangis?" tanya Arka dingin,
"Huhuuuu buku novel gueee"
Arka akhirnya mengalah karna ia tak ingin membuat gadis itu semakin menangisi buku novel tersebut. "Yaudah nih ambil." ucap Arka menyodorkan buku novel dengan sampul hitam itu,
Gadis itupun menerima buku novelnya, Tsabin pun buru buru tersenyum dan menghapus air mata palsunya.
"LO-" belum sempat Arka menyelesaikan ucapannya, Tsabin terlebih dahulu kabur membawa buku novelnya sambil memakai jaket kulit berwarna hitam.
"THANKS YAA UDAH JAGAIN NOVEL GUE!" teriak Tsabin,
Arka tersenyum, "Lucu." gumamnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTERFLIES
Teen Fiction( WHAT DOES HOME MEAN TO YOU ? ) Mempunyai wajah tampan memanglah idaman setiap makhluk yang ada di muka bumi ini. Begitu pula dengan lelaki dengan wajah tampan dan sikap dingin yang sudah mutlak dalam dirinya, hanya kata itu yang paling cocok mende...