Normal pov...
"Kenapa kamu menolak putra saya? Kenapa kamu menolak Juna? Putra saya itu kurang apa?" Pertanyaan dari Umi Wawa membuat Alesya terkejut.
"Saya tahu semuanya dari Juna, kamu berjanji akan menunggunya kan?" Sambung Umi Wawa yang sanagt kecewa.
"Saya tidak menjanjikan apapun kepada Gus Juna. Saya mengatakan bila Gus Juna sudah kembali dan saat itu saya belum mempunyai pasangan insya Allah saya akan menerima pinangan dari Gus Juna, tapi saat ini saya sudah di jodohkan oleh keluarga saya" Alesya menjawab sambil menunduk.
"Kamu tidak berbohong kan Alesya?"
"Untuk apa saya berbohong umi? Tidak ada gunanya untuk saya"
Kalau Alesya tengah di interogasi oleh Umi Wawa makan Gus Juna tengah menghadap Abah yai Kholil di ruang keluarga ndalem tengah.
"Yang kamu perjuangkan sudah menolak mu terang-terangan cung, Alesya bukan lah takdirmu" kata Abah yai penuh akan kelembutan dan tidak menghilangkan wibawanya.
Setelah Gus Alif pergi Abah yai memanggil Gus Juna untuk menemuinya.
"Beri Juna satu kesempatan untuk membuat Alesya menerima Juna bah" Ucap Gus Juna sambil menunduk.
"Apa sudah memberikan kesempatan terakhir, di dalam sini ada foto gadis yang akan Abah jodohkan denganmu" Abah yai menunjuk amplop coklat di meja.
"Abah.."
"Anggap ini permintaan pertama dan terakhir dari Abah. Abah susah berjanji pada keluarganya untuk nikahkan kamu dengan garis itu, jauh sebelum kamu bertemu dengan Alesya" Abah yai memotong perkataan sang cucu. Gus Juan diam tidak anggup berkata-kata.
"Tapi Abah, Juna cintanya sama Alesya" lirih Gus Juna. Gus Juna tidak berani menatap mata sang kakek.
"Apa menurutmu semua uwak dan bibimu menikah atas dasar cinta, mereka menikah dahulu baru mencintai, kamu hanya perlu siap untuk pernikahan serahkan semuanya pada Allah yang maha kuasa" Gus Juan sudah tidak mampu untuk berkutik lagi.
"Abah mau ke pendopo belakang, ada janji sama wafi, jangan lupa dilihat fotonya.. Assalamualaikum.."
"Waalaikummus salam"
Setelah kepergian Abah yai, Gus Juna terus menatap amplop di atas meja itu. Hanya ada dia di sana, dengan penuh keberanian ia membuka amplop itu dan mengeluarkan selembar foto seorang gadis cantik.
"Deg" Gus Juna terpaku melihat foto itu.
***
Gus Alif baru saja selesai membagikan rapot di kelas 12 IPS 5.
"Kalian sumua bisa keluar kecuali Lira" ucap Gus Alif.
Di kelas hanya ada Gus Alif dan Lira.
"Tolong kasih ini ke Alesya, dia nggak akan nolak karena ini dari saya"
"Iya Gus, ada lagi yang ingin di sampaikan ke Mbak Alesya?"
"Nggak ada, pertahankan prestasi kamu. Saya tahu kamu sangat dekat dengan istri saya dan yang peling penting pertahankan kejujuran kamu, karena itu mahal harganya" Gus Alif pergi setelah memberikan nasehat pada Lira yang sudah dianggap adik oleh istrinya, sedangkan Lira masih termenung mencerna perkataan Gus Alif.
Lira keluar dari kelas dan langsung menuju mushola atau aula di pondok putri. Di sana suasananya sedang sepi, hahya asa Alesya seorang. Hari ini sebagian besar penghuni pesantren akan pulang karena besok libur sekolah dan pondok, liburan kurang lebih selama 2 Minggu kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum My Destiny (END & LENGKAP)
Romance(spin off white thread) Alesya Dilara Azra seorang gadis berusia 24 tahun yang menjadi santri baru di pesantren Al-Alawi. Niat awal untuk menghafal Alquran malah dinikahkan dengan cucu yang punya pesantren. *** Kalau penasaran.. langsung baca aja...