Bab 27

27.7K 1.5K 21
                                    

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita Assalamualaikum My Destiny. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

_______________________________

Alesya pov...

Pagi-pagi sekali para santri di suruh untuk membersihkan halaman yang semalam digunakan untuk acara Milad.

"Ini masih pagi kenapa udah di suruh bersih-bersih lapangan sebesar ini" Keluh Nada.

"Jangan banyak ngeluh Nada, malu sama Gus Alif yang udah nyapu" ucap Kanaya.

"Hah... Gus Alif nyapu?" Agni terkejut.

"Itu Gus Alif lagi nyapu sama santri putra" Jawab Kanaya sambil menunjuk kesebuah arah. Kamu mengikuti arah yang ditunjukkan olehnya. Dan benar saja Gus Alif tengah menyapu.

"Masyaalla" Gumamku. Jujur Gus Alif ganteng banget, kemeja hitam dipadu padakan dengan sarung hitam bermotif wayang, sandal jepit andalannya yang biasa ia gunakan menimpuk santri yang mau lari dari hukuman. Jangan lupakan rambutnya yang ... Aghh... Aku tidak bisa menjelaskan lebih dari ini.

"Kalau Gus Alif kayak gitu serasa mudah tuk digapai" ucap Sri yang sedang tergus alif-gus alif.

Aku menutup mata Sri yang sedang menatap Gus Alif.

"Zina mata" ucapku

"Gak nyangka ya... Gus killer bisa nyapu juga" ucap Husna.

"Gus Juna bisa nyapu nggak ya?" Tanya Agni sambil melirik Reya.

"Belum pernah liat, nanti kalau liat aku kasih tahu" balas Reya dengan bercanda.

"Udah gak nyapu!" Ajak ku...

"Baru dateng lo!!" Itu suara Gus Alif. Kami kembali melihat kearahnya, ternyata dia sedang menegur Gus Juna.

Alesya pov end....




Normal pov...

"Baru dateng lo!!" Gus Alif menegur Gus Juna yang baru menampakkan dirinya.

"Santai dong! Tadi ada mbak-mbak mau ngabsi. Abah nyuruh gue yang nemuin!" Gus Juna membela dirinya dengan sedikit sewod pada Gus Alif.

"Nih! Nyapu yang bersih!" Gus Alif meletakkan sapu yang ia pegang ke telapak tangan Gus Juna.

Gus Juna menatap berang pada Gus Alif. Pasalnya Gus Alif seperti majikan yang memerintah pembantu.

"Apa?!! Sana nyapu! Masak kalah sama tuh enam bocil!" Balas Gus Alif sambil melirik ke enam Gus remaja yang sedang menyapu bersama para santri.

"Mohon maaf kakanda, saya tidak bisa menyapu untuk saat ini dikarenakan harus ke rumah sakit" kata Gus Juna yang ala-ala kerajaan.

"Terus ngapain kesini?!! Hah!!!" Gus Alif membentak Gus Juna. Gus Juna pagi-pagi udah cari ribut.

"Gue tuh mau nyari istri gue" jawab Gus Juna dengan mengembalikan sapu yang ada di tangannya ke tangan Gus Alif dan setelah itu Gus Juna langsung melarikan diri sebelum kena amukan Gus Alif yang lebih parah.

Assalamualaikum My Destiny (END & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang