Normal pov...
Terlihat Gus Alif tengah duduk di teras sebuah rumah sederhana, menikmati udara pagi yang sejuk. Udara sejuk seperti ini sangat jarang dikota Jakarta yang padat.
"Lara teng pundi ta Gus, sampean kok piyambakan? (Lara dimana Gus, kamu kok sendirian?)" suara tegas yang terkesan lembut itu menginterupsi Gus Alif.
"Belanja pak" Gus Alif membalas sambil tersenyum tipis pada Pak Samad selaku mertuanya.
"Bapak melbet dhisik nggeh Gus (bapak masuk duluan ya Gus?"
"Nggih Pak monggo (iya pak silahkan)"
'Jika dipikir-pikir ini lucu, ternyata rumah Mbah Kong yang berada di Wonosari itu tepat berada di depan rumah orang tua Alesya dan rumah Paman yang berada di Tuban kota itu bertetangga dengan rumah kakek dan nenek Alesya juga. Hal yang lebih mencengangkan lagi kami masih kerabat jauh. Ternyata istilah dunia itu sempit benar adanya.'
Alesya yang baru pulang dari belanja di tukang sayur merasa heran dengan gelagat Gus Alif yang seperti nya sangat serius memikirkan sesuatu sampai dia mengucapkan salam pun Gus Alif tidak mendengar.
"Assalamualaikum Gus Alif!!" Alesya mengulangi salamnya dengan keras.
"Waalaikummus salam" Gus Alif glagapan karena terkejut.
"Gus, njenengan mboten kesambet kan? (Gus, kamu nggak kesambet kan?)" Alesya bertanya dengan wajah polosnya.
"Ngawur!!" Decak kelas Gus Alif.
"Kalau gitu Alesya mau masak dulu nggeh Gus" Alesya segera melarikan diri sebelum terkena amukan sang suami.
Setelah kepergian sang istri Gus Alif mendapat telfon dari Uztadz Azril.
"Assalamualaikum"
"___"
"Ada apa Zril?"
"Uwak Ariz sama Bik Lia kecelakaan"
"Innalillahi wa innailaihi raji'un, terus keadaannya gimana?"
"Kritis dua-duanya, Lo cepet pulang ke Jakarta. Jangan lupa bawa Yanan dama Ali pulang sekalian"
"Iya gue otw jemput Ali sama Yanan Assalamualaikum"
"Waalaikummus salam"
Setelah panggilan terputus Gus Alif langsung masuk ke dalam rumah da mencari keberadaan Alesya.
"Sya!!"
"Dalem Gus!" Alesya mengernyit bingung dengan tingkah Gus Alif yang terlihat khawatir.
"Kita pulang ke Jakarta sekarang. Uwak Ariz kecelakaan"
"Innalillahi wa innailaihi raji'un. Nggih Gus"
Setelah bersiap dan berpamitan Gus Alif segera ingin menjemput sang adik dan adik sepupunya yang mondok di salah satu pondok pesantren yang berada di daerah Senori.
"Gus Alif dan Gus Yanan yang tiba-tiba diajak pulang sekaligus boyong dari pondok merasa aneh, karena mereka berdua tidak diberitahu apapun oleh Gus Alif.
Nb: Boyong adalah sebut bagi santri yang keluar dari pondok.
"Mas" panggil sang adik.
"Hm" dehem Gus Alif sebagai jawaban.
"Ini sebenernya ada apa?" Gus Alif menatap penuh penasaran pada sang kakak begitupun Gus Yanan. Dua remaja itu sudah gatal ingin bertanya pada Gus Alif sejak tadi dan baru tersampaikan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum My Destiny (END & LENGKAP)
Romance(spin off white thread) Alesya Dilara Azra seorang gadis berusia 24 tahun yang menjadi santri baru di pesantren Al-Alawi. Niat awal untuk menghafal Alquran malah dinikahkan dengan cucu yang punya pesantren. *** Kalau penasaran.. langsung baca aja...