Extra Part 3

22.7K 1.1K 30
                                    

Sesuai dengan janji aku bakal update tanggal 31 Desember.

Satu extra part lagi bakal end. Buat yang nanya ada season 2 atau nggak jawabannya nggak ada. Ada cerita anak-anak mereka apa nggak jawabannya ada tapi bukan nggak sekarang ya. Bakal aku upload waktu cerita aku yang judulnya "My Huriyah" udah selesai.

Di sequel nanti akan menceritakan tingkah anak-anak gus yang masih remaja dengan bumbu kenakalan juga kisah cinta remaja mereka. Nantikan ya... Walau pun masih lama banget.

Normal pov...

Terlihat seorang dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah lesu. Dokter itu baru saja menyelesaikan operasi dan dokter itu memilih duduk di bangku taman rumah sakit sendirian.

Duduk sambil menunduk itulah yang dokter itu lakukan. Entah apa yang sedang dokter muda itu pikirkan di sore hari yang cerah.

"Kalau cuma diam di sini nggak akan selesai masalah Jun." Seseorang menegur dokter muda itu.

"Istri gue aja gak mau ketemu sama gue. Terus gue harus apa Mas Alif?"

"Temuin dia dan ajak bicara baik-baik. Jangan menjadi semakin pengecut. Jangan cuman lihat dia saat dia tertidur, Juna."

"Mas lo gak ngerti apa yang gue rasain." Gus Juna membalas dengan kesal pada Gus Alif.

"Cerita biar gue ngerti."

"Untuk pertama kalinya gue jatuh cinta, tapi gadis yang gue cintai malah nikah sama lo. Istri lo itu ninggalin gue tanpa penjelasan sama sekali. Gue selalu berpikir, apa yang buat dia ninggalin gue? Setelah gue nikah sama Reya, gue coba buat lihat dengan kemampuan gue, apa alasan dia ninggalin gue dan ternyata dia ninggalin gue karena dia udah nikah sama lo, mas." Gus Juna menjeda ceritanya.

"Gue beraniin diri cari tahu alasan dia ninggalin gue itu, karena gue gak mau terbayang-bayang dia di saat gue sama Reya. Abah yai ngasih semua nasehatnya dan saat gue lupa ingatan, gue gak dapat nasihat-nasehat itu yang jadiin gue nekat kayak kamaren."

Gus Alif masih diam mendengarkan curhatan hati adik sepupunya.

"Gue berusaha keras buat mencintai Reya melebihi cinta gue ke diri sendiri dan dengan susah payah gue buat Raya jatuh cinta ke gue, tapi karena lupa ingatan sialan ini, gue sakitin hati istri gue sendiri. Gue udah terlalu dalam nyakitin istri gue, Mas Alif. Reya gak akan maafin gue." Gus Juna menangis. Air matanya meluncur begitu saja. Dadanya sesak. Gus Juna menggigit bibirnya sendiri untuk meredam isak tangisnya. Gus Juna juga menunduk dengan kedua tangan yang saling menggenggam dengan erat.

Gus Alif mengelus bahu kiri Gus Juna yang bergetar. "Mungkin Allah ingin menguji pernikahan kalian berdua dan mungkin juga untuk menyelesaikan antara lo dan Alesya, karena lupa ingatan ini lo dapat penjelasan langsung dari Alesya. Ditinggal tanpa penjelasan dari orang yang kita cintai itu sakit. Yang ditinggal dengan penjelasan aja sakit Jun, apa lagi yang nggak."

"Temuin Reya dan ceritain apa yang lo rasa. Dia pasti bisa ngertiin lo. Lo udah berhasil bikin Reya jatuh cinta ke lo."

Gus Juna tetap diam tidak merespon. "Reya udah 3 hari lahiran dan dia belum lihat lo selama 3 hari. Lo mau dia berpikir kalau suaminya udah benar-benar nggak peduli sama dia dan anaknya."

Gus Juna juga yang mendengar perkataanku Gus Alif langsung berdiri dan melihat Gus Alif dengan tajam. "Omong kosong!!"

Setelah mengatakan itu Gus Juna pergi meninggalkan Gus Alif melihat kepergiannya dengan terkekeh.

"Apa yang lo omongin ke si Juna sampai dia punya semangat hidup lagi?" Tanya seseorang yang berjalan menghampiri Gus Alif.

"Biasa. Dengerin dia curhat dan kasih dia pendapat." Jawab Gus Alif dengan santai.

Assalamualaikum My Destiny (END & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang