Bab 18

32K 1.5K 21
                                    

Alesya pov...

Saat ini aku dan Gus Alif sudah sampai di pesantren yang pernah menjadi tempatku untuk menuntut ilmu, Pesantren ini berada di daerah Lasem. Sebelum ke tempat acara aku menyempatkan untuk sowan ke ndalem Pak yai dan Bu nyai. Dan disinilah aku di ruang tamu ndalem ditemani oleh Gus Alif.

"Lara kaleh sinten nduk? Garwone?"

"Nggih Bu Nyai, Niki garwone Kulo"

"Bagus nduk garwomu, pinter sampean nek nggolek, asma e sinten cung?" Tanya Pak yai.

"Asmi kulo Fabian" hah Fabian? Kenapa Gus Alif memperkenalkan diri dengan nama Fabian?

"Asli pundi kang?" Pertanyaan berasal dari Bu nyai.

"Kulo asli Jakarta Bu nyai"

"Mbak Lara jodoh e tebih nggeh"

Setelah sowan kami berjalan ke tempat acara. Acaranya malam hari dan outdoor, banyak lampu-lampu yang menghiasi sepanjang jalan dan kususnya di tempat acara yang sudah terlihat dari sini, tema reoni kali ini garden party.

"Sya, kamu duluan. Aku mau ngambil handphone di mobil sekalian kasih kabar ke umi"

"Nggeh Gus"

Aku terus berjalan ke tempat acara kursinya dibagi, ada yang khusus untuk putra, putri, dan pasangan suami istri.

Aku melihat sahabatku dan aku langsung menghampirinya.

"Assalamualaikum Dian"

"Waalaikummus salam Lira!" Dia langsung memelukku dengan erat.

"Kamu apa kabar Ra?"

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri gimana kabarnya?"

Ah ya aku lupa kasih tahu kalau nama panggilan aku itu Lara bukan Alesya, aku rubah nama panggilan waktu di Jakarta.

"Alhamdulillah baik juga, eh.. ya kenalin ini Mas Afnan suami aku" Dia mengenalkan suaminya, saat dia menikah aku tidak datang.

"Afnan"

"Lara, maaf ya waktu kalian nikah aku nggak dateng"

"Iya nggak papa"

Karena capek berdiri aku duduk di sebelah Dian.

"Kamu udah punya pasangan? Kok duduk di sini?" Tanyanya.

"Udah, aku udah nikah sekitar 8 bulan yang lalu"

"Hah!! Pokoknya kamu fokus mondok tahfidz ya?"

"Iya, tapi dapet jodoh sekalian" jawabku sambil tersenyum. Pantes sih dia kaget.

"Terus mana suami kamu?"

"Suami aku__"

"Maaf lama" tiba-tiba Gus Ali datang dan langsung duduk disebelah kananku, jadilah aku diapit oleh Dian dan Gus Alif.

"Eh ya.. kenalin ini suami aku"

"Fabian?" Ucap Kang Afnan suami Dian yang terkejut saat melihat Gus Alif.

"Afnan?"

"Kamu kenal mas sama suaminya Lara?" Tanya Dian pada suaminya.

"Ya kenal kita pernah mondok, bareng kamar bareng, jadi pengurus barang juga"

Jadi mereka temen sepondok, kok bisa pas gini sih.

"Nikah nggak ngundang sih bi!!"

"Acaranya dadakan Nan, nggak usah pasang tampang kayak gitu jijik gue lihatnya" Gus Alif membalas dengan kutus.

Assalamualaikum My Destiny (END & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang