Bab 49

27.9K 1.8K 122
                                    

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"Gus Alif kapan bucin"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita Assalamualaikum My Destiny. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

_______________________________

Normal pov...

Halaman masjid pesantren. Terlihat anak-anak perguruan pencak silat yang sedang beristirahat sejenak dari latihan mereka.

Gus Alif sedang berbicara dengan Uztadz Syifa'.

"Mas Alif!!" Gus Juna memanggil sambil melempar sebilah pedang pada Gus Alif.

"Duel sama gue!"

"Kenapa gue harus duel sama lo?" Seperti biasanya Gus Alif akan bersikap datar.

"Kalau gue menang lo harus lepasin Alesya buat gue. Kalau lo yang menang, terserah lo mau minta gue lakuin apapun."

"Sorry. Istri gue bukan bahan taruhan."

"Yakin? Di sini bukan cuman tentang kita bertiga, tapi tentang Reya juga." Gus Juna tidak kehilangan cara untuk membujuk Gus Alif agar mau menerima tantangan darinya.

"Fine." Pada akhirnya Gus Alif menerima.

"Gendeng." Guman Gus Azril melihat dua sepupu istrinya itu.

Gus Alif dan Gus Juna sudah saling berhadapan. Keduanya tidak ada yang menggunakan pengaman sama sekali. Yang lain langsung menyingkir untuk memberi ruang dua gus itu untuk bertarung. Bahkan Gus Azril duduk santai sambil meminum kopi. Ya tidak melarai ataupun menghentikan.

Dua gus itu mulai bertarung. Gus Juna mulai menyerang Gus Alif dan Gus Alif memilih sikap bertahan. Ia sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.

"Sring!" "Sring!" Suara nyaring dari pedang yang saling bergesekan.

Anak-anak perguruan dan santri yang tidak sengaja melihat dua Gus itu yang sedang adu mekanik. Mereka melihat dua gusnya itu dengan ekspresi menganga.

"Bales serangan gue!! Jangan cuman ngelak!!" Teriak Gus Juna dengan terus menyerang Gus Alif membabi-buta.

Pertarungan keduanya semakin menegangkan saat Gus Alif mulai membalas serangan Gus Juna.

"Sring!" "Sring!" "Bugh!!"

Mereka yang melihat perkelahian dua gus itu sangat tegang. Kecuali Gus Azril dan Uztadz Syifa' yang asyik menonton dengan minum kopi juga makan pisang goreng.

Uztadz Syifa' dengan tiba-tiba menepuk bahu Gus Azril dengan brutal. Gus Azril mengalihkan penglihatannya pada Uztadz Syifa' dengan mengerutkan dahinya. Uztadz Syifa' menunjuk ke suatu arah.

Gus Azril langsung berdiri saat melihat Alesya yang berada tidak jauh darinya dengan wajah pucat pasif dan ekspresi ketakutan.

Gus Azril menghampiri Alesya. " Kamu kok disini teh?"

"Gus Azril itu cepet di pisahin." Ucap Alesya panik dengan menunjuk dua gus yang sedang ada mekanik.

"Tenang. Lebih baik Teh Alesya pulang dan istirahat." Kata Gus Azril yang mencoba menenangkan.

Assalamualaikum My Destiny (END & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang