Bab 22

27.8K 1.4K 9
                                    

Normal pov...

"Yana!!!" Itu suara bentakan Gus Alif.

"Wajar A' Azril nengur kamu, kamu jalan bareng cuman berdua sama laki-laki, terlepas itu nggak ngapa-ngapain!"

"Aku tahu aku salah Mas Alif, tapi jangan nyudutin aku! Aku nggak suka di sudutin kayak gini!" Ning Yana menjawab sambil membentak balik Gus Alif.

"Maka dari itu aku mau minta maaf sana Ning Yana" suara Uztadz Azril sangat lebut dan tulus untuk Ning Yana.

"Aku nggak mau maafin Azril!!"

"Yana! Yang sopan sama Aa' Azril!" Kemarahan Gus Alif sudah mencapai puncak.

"Mas Alif belain dia?! Mas nggak ada hak ngurusin hidup Yana! Dan Azril juga nggak ada hak!!"

"Teh Yana jaga batasanmu!!" Gus Juna memperingati, karena kalau Gus Alif sudah benar benar tidak bisa menahan emosinya lagi, tamat riwayat Ning Yana.

"Mas Alif emang nggak berhak ngurusin hidup kamu, tapi Aa' Azril punya hak. Bahkan kamu nggak akan bisa keluar dari kamar kalau Aa' Azril nggak ngasih izin!!"

Semua yang ada di sana terdiam, mereka mencoba mencerna perkataan Gus Alif barusan.

"Apa yang kamu lakuin udah menyakiti hati Aa' Azril. Dia menegurmu masih dengan cara baik baik. Tapi Mas nggak akan menegurmu dengan cara baik baik Yana!!" Tamat sudah riwayat Ning Yana, Gus Alif tidak akan main-main dengan ucapannya.

"Gus Alif jangan macem-macem sama Ning Yana" Uztadz Azril masih berusaha menyelamatkan Ning Yana dari hukuman berat dari Gus Alif.

"Lihat baik baik Yana! Aa' Azril masih membelamu! Lupain perasaanmu pada laki-laki itu dan lihat Aa' Azril suamimu!!" Ucapa Gus Alif dengan suara tegas dan kerasnya yang membuat semua yang ada di sana terkejut, mines Alesya.

"Mas Alif__" Gus Juna tidak mampu melanjutkan perkataannya sambil menatap Gus Alif tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar barusan.

Uztadz Azril menatap tajam Gus Alif saat ini karena sudah membongkar rahasia didepan umum.

"Nggak! Itu nggak bener!! Itu nggak bener kak Aa' Azril?" Ning Yana menatap Uztadz Azril dengan harapan kalau yang di ucapkan Gus Alif barusan adalah sebuah kebohongan.

"Ya... Saya sudah mengucapkan janji itu dihadapan dua saksi, wali, Abah yai, dan Allah SWT" Uztadz Azril menjawab dengan tenang dan tanpa keraguan sedikitpun dalam iris matanya dan suaranya.

"Yana kamu tahukan adab kamu ke Aa' Azril sekarang? Jangan melewati batasanmu!!" Ucap Gus Alif yang sangat puas dengan jawab Uztadz Azril barusan.

"Teh Yana, kalau itu bener teteh harus minta maaf ke Aa' Azril" ucap Gus Juna yang masih mencoba percaya pada apa yang terjadi didepannya sekarang.

"Kalau kamu masih tidak percaya, kamu bisa bertanya langsung pada Abah yai" ucap datar seorang Gus Alif.

Ning Yana tanpa ba bi bu langsung membelah kerumunan dan berlari ke arah ndalem Abah yai. Arif yang melihat sang pujaan hati pergi ikut menyusulnya, ia juga ingin tahu kebenarannya langsung dari sang guru.

"Akhirnya semua rahasia ini terbongkar" ucap pelan Gus Alif yang merasa lega.

"Belum semuanya, masih ada satu rahasia lagi" balas Uztadz Azril pelan. Gus Alif yang mendengar dan mengerti arah pembicaraan Uztadz Azril menatap sebentar sang sahabat dan setelah itu ia pergi dari sana menyusul adik sepupunya.

"Uztadz DNA Uztadzah tolong anak-anak di kondisikan" ucap Gus Juna sebelum pergi menyusul dua kakak sepupunya.

"Apa yang kalian lihat? Cepat masuk kelas!!" Teriak Uztadz Syifa'.

Assalamualaikum My Destiny (END & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang