Extra Part 2

23.6K 1.2K 20
                                    

Welcome to the extra part 2!!!

Salam rindu dari aku buat kalian...

_______________________________

Normal pov...

Kamar rawat Ning Yana.

Di dalam kamar rawat itu ada tiga orang dewasa dengan satu bayi yang sedang tertidur dalam box bayi.

"Jadi ada apa seorang dokter bedah jantung datang ke kamar rawat saya?" Ning Yana bertanya dengan sinis pada Gus Juna.

"Teh. Aku mau mi__"

"Mau minta saran gimana cara minta maaf ke Reya kan?" Ning Yana memotong perkataan Gus Juna.

"Teh."

"Gak. Cari tahu sendiri. Lo kan suaminya! Mangkanya kalau lupa ingatan jangan jadi orang gila." Cerca Ning Yana ada adik sepupunya itu.

"Lo tuh udah sakitin istri lo terlalu dalem. Hatinya udah berdarah-darah asal lo tahu!!" Ning Yana meluapkan segala kemarahan yang sudah ia pendam selama beberapa minggu ini.

"Reya pasti setelah nifas bakal gugat cerai lo, Juna!"

"Teh Yana jangan ngomong gitu dong. Kasihan anak-anak gue."

"Baru sekarang lo pikirin anak-anak lo, Jun? Beberapa minggu yang lalu kemana? Oh ya ngurusin istri orang, ya kan?" Gus Juna kembali diam menerima semua kemarahan kakak sepupunya.

"Reya pasti udah gak mau lagi sama lo! Istri mana yang mau hidup dengan bayang-bayang wanita lain di pernikahannya!! Yang lo lakuin ke Reya itu udah keterlaluan, Juna!"

Ning Yana tidak mampu membendung tangisannya lagi. "Hiks... Lo de-dengan nggak bersalah memperlihatkan rasa cinta lo buat wanita lain di depan istri lo sendiri, Juna!! Lo udah sakitin Reya ter-terlalu dalem... Hiks.. hiks..."

Gus Azril yang melihat istrinya menangis langsung membawa istrinya dalam pelukannya dan mencoba menenangkan sang istri.

Gus Juna memilih pergi dari sana. Bahkan Gus Juna sudah menitihkan air matanya saat kilasan-kilasan dia menyakiti hati istrinya sendiri dengan segala perkataan dan perlakuannya.

Gus Juna memasuki lift. "Yang perlu lo lakuin itu minta maaf sama istri lo."

"Aa Azril?"

"Aa Azril kapan masuk lift?" Gus Juna terkejut saat mendapati Gus Azril berada di lift yang sama dengannya.

"Heh... Mangkanya jangan ngelamun. Pernikahan lo masih bisa diselametin. Ingat, pernikahan itu bukan permainan dan akad nikah bukan janji biasa, tapi janji seorang laki-laki di hadapan Allah SWT yang disaksikan malaikat juga. Gue tahu ingatan lo udah kembali tapi belum sepenuhnya kan?" Gus Juna tidak mampu membalas setiap perkataan Gus Azril.

Gus Azril menepuk bahu kanan Gus Juna beberapa kali. "Gusti Allah bakal kasih Jalan gimana caranya lo sama Reya bakal tetap bersama, karena kalian berdua memang diciptakan untuk satu sama lain."

Saat Gus Azril menyelesaikan perkataannya pintu lift terbuka. Gus Azril segera keluar lift meninggalkan Gus Juna yang masih diam seperti orang bodoh.

Normal pov end....














Gus Juna pov...

Aku masih mencoba memikirkan apa yang dimaksud Aa Azril di rumah sakit tadi.

Aku sedang menyetir mobilku memasuki area pesantren. Saat ndalem belakang sudah terlihat, di teras ndalem ada istriku yang sedang menyiram bunga dengan senyum yang merekah yang mengalahkan keindahan bunga-bunga, tapi tiba-tiba ia seperti kesakitan dengan memegangi perut buncitnya.

Assalamualaikum My Destiny (END & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang