Bagian 1

23.1K 1.5K 11
                                    

Anin dan ayahnya duduk bersebelahan, bersandar nyaman diatas sofa. Dengan bibir yang tertutup rapat dan ditemani kesunyian, menit demi menit berlalu begitu saja tanpa ada hal menguntungkan yang bisa mereka kerjakan. Tanpa ada hal penting yang sudah keduanya bicarakan. Selain Anin dan ayahnya, tidak ada yang boleh mendekati ruang keluarga sehingga anggota keluarga yang lain sudah beranjak menjauh.

“Papa tidak akan menerima lamaran itu.”

Kalimat yang baru keluar dari mulut ayahnya menarik Anin untuk segera menoleh ke samping. Dia memperhatikan raut wajah ayahnya yang tidak juga berubah sejak sore tadi. Apa yang terjadi sepertinya benar-benar mampu mempengaruhi suasana hati ayahnya.

Entah bagian mana yang membuat ayahnya menjadi seperti itu, Anin tidak bisa menebak. Putri sulung ayahnya yang tidak jadi dilamar atau dirinya —si putri bungsu— yang pada akhirnya ingin dinikahi oleh Yudha.

Satu-satunya anggota keluarga Hartono yang menerima kehadiran Anin di keluarga ini hanya lah ayahnya. Mungkin karena rasa bersalah atau tanggung jawab yang ayahnya miliki. Tapi ayahnya yang lebih sering tidak berada di rumah ini pun tidak bisa selalu menjadi pegangan baginya. Banyak orang yang bergantung hidup kepada ayahnya sehingga begitu sibuk nyaris setiap hari.

Bisnis keluarga besar Hartono pada awalnya dimulai dengan pembangunan penginapan-penginapan kecil pada tahun 60-an. Tahun-tahun berlalu semakin lama bisnis berkembang hingga sekarang tersebarnya penginapan, vila hingga hotel berbintang milik keluarga Hartono di berbagai kota.

Ayah Anin, Ridwan Hartono adalah salah satu dari beberapa penerus bisnis keluarga Hartono generasi kedua yang sudah berusia lanjut. Sudah seharusnya pensiun tapi masih bertahan agar bisa membimbing generasi berikutnya untuk meneruskan bisnis keluarga. Ayahnya adalah seseorang yang begitu dihormati. Namun sayangnya pernah melakukan kesalahan di masa lalu.

Sepanjang hidupnya, ayah Anin terikat pernikahan sah dengan dua orang wanita. Istri pertama ayahnya sudah meninggal dunia sekitar empat tahun yang lalu. Kini hanya tinggal satu orang istri yang menjadi nyonya di rumah itu. Dari kedua pernikahan itu, ayahnya memiliki dua orang putra dan dua orang putri.

Kurang dari dua puluh enam tahun yang lalu, ayah Anin memiliki hubungan dengan wanita yang hingga kini terlarang untuk diungkit. Dari hubungan itu, Anin lahir tanpa tahu siapa ibu kandungnya. Anin dibesarkan di dalam keluarga ayahnya yang sayangnya menerima kehadirannya dengan terpaksa. Ketidaksukaan mereka terlihat begitu jelas sehingga Anin berharap bisa keluar dari keluarga Hartono secepat mungkin.

Tapi bagaimana dia bisa keluar dari keluarga ini sementara lamaran kali ini pun kemungkinan besar sudah pasti akan ditolak ayahnya lagi?

“Kali ini kenapa ditolak, Pa?”

Anin bertanya dengan ragu. Takut pertanyaan itu akan membuat suasana hati ayahnya semakin memburuk. Tapi dia memang membutuhkan penjelasan, sama seperti sebelumnya. Karena setiap kali menolak lamaran yang datang, ayahnya pasti akan memberikan penjelasan tanpa Anin minta terlebih dulu.

"Apa kamu kecewa karena Papa menolaknya?"

Ayahnya balik bertanya yang membuat Anin sedikit terkesiap. Dia tidak menyangka kalimat itu yang akan ditanyakan oleh ayahnya.

Apa terlihat jelas?

Karena tidak mendapat jawaban dari Anin, ayahnya menghela nafas. "Entah ini hanya dugaan atau memang benar adanya, Papa merasa kamu tertarik dengan lamaran Yudha."

Hold You in My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang