Bagian 26

12K 986 36
                                    

Belum bosan nunggu kan yaa?? 😔

Setelah ini aku akan usahain up lebih sering seperti di awal2 karena alhamdulillah aku udah pulih sepenuhnya. Makasih atas doa dari teman2 semua 🙏🙏🙏

Selamat baca 🤗

~~~

Meski yang terlihat sekarang adalah Ridwan Hartono yang sedang menikmati makan malam dengan tenang bersama anggota keluarganya, nyatanya sesekali mata tua itu tertuju kepada pasangan muda yang duduk disisi kirinya. Tepat didekatnya ada sang menantu yang sedang mencoba menghabiskan makanannya dengan gerakan terukur. Sementara disebelah pria muda itu duduk putri bungsunya yang sesekali menanggapi apa yang Fatma katakan sambil tersenyum cerah.

Disebelah Fatma yang duduk tepat di bagian kanan Ridwan Hartono, ada Syania dan juga Rianti yang menikmati makan malam dengan sikap penuh keengganan. Kedua perempuan itu tadinya menolak untuk ikut. Tapi jelas mereka tidak bisa berbuat apa-apa jika Ridwan Hartono sudah memberi titah.

Sementara kedua putranya tidak hadir meskipun Ridwan Hartono sudah memberi mereka kabar lebih awal. Dengan alasan pekerjaan, baik Hendry ataupun Iqbal melewatkan acara makan malam itu tanpa takut dengan kekecewaan sang ayah.

Sudut bibir Ridwan Hartono terangkat ketika melihat Yudha buru-buru meraih gelas ketika Anin tersedak. Tangan Yudha bahkan terlihat mengusap punggung Anin dengan lembut ketika perempuan itu sibuk tersenyum dan mengangguk-angguk setelah Fatma menegurnya untuk makan lebih pelan lagi.

Akhir-akhir ini Fatma dan Anin memang lebih sering mengobrol ketika keduanya bertemu. Bahkan saat sedang makan pun keduanya seperti lupa dengan adab. Ada saja hal yang mereka bicarakan, seakan tidak ada habisnya. Jadi tidak heran jika salah satu atau mungkin keduanya akan tersedak.

Perubahan besar dalam keluarganya ini sangat disyukuri oleh Ridwan Hartono. Meski masih ada sedikit penyesalan yang dirasakannya. Kenapa dia tidak memperbaiki hubungan ini dari dulu? Sebab dia pun kini merasa Fatma jauh lebih baik sikapnya dan Anin pun terasa lebih hidup.

Ridwan Hartono mengalihkan tatapannya ke piring dihadapannya yang didominasi oleh lauk dan juga sayuran. Menu dan porsi makannya yang berubah drastis sejujurnya sempat membuatnya kesal. Tapi mengingat dia harus sehat demi istri dan anak-anaknya, Ridwan Hartono tetap menelan apapun yang harus masuk ke dalam perutnya meskipun terasa sulit.

Ridwan Hartono kembali mengangkat kepala untuk memperhatikan anggota keluarganya lagi. Bibirnya bergerak pelan ketika menguyah makanan. Kepalanya yang dipenuhi berbagai masalah memang cukup mampu membuatnya merasa resah tak karuan.

Namun yang didapatinya sekarang adalah pemandangan kedua putrinya yang masih belum menikah itu tengah menatap menantunya yang memang terlihat sangat berbeda malam ini. Pria muda itu tampan, Ridwan Hartono sangat mengakui itu. Yudha benar-benar mewarisi ketampanan Arya Gunawan yang jelas tak dimiliki oleh Dimas maupun Radhit. Pria yang berkencan dengan Syania ataupun Rianti pun jelas tidak ada yang bisa menandingi Yudha dari segi fisik.

Saat menawarkan putri sulungnya kepada Arya Gunawan dan Merliana untuk dinikahkan dengan Yudha, Ridwan Hartono sama sekali tidak merasa ragu. Kecacatan moral sang putri sulung mungkin masih bisa dianggap impas dengan kekurangan yang dimiliki Yudha. Dengan harapan agar keduanya saling melengkapi, Ridwan Hartono menantikan dengan penuh harap bahwa pernikahan keduanya bisa segera dilangsungkan.

Kabar bahwa keluarga Gunawan akan datang untuk melamar membuat Ridwan Hartono merasa lega. Meski dia memaksa dan mengabaikan tangisan penolakan Syania, Ridwan Hartono yakin bahwa keputusannya adalah sesuatu yang benar. Dengan menikahi Yudha dan mengurus pria itu, Ridwan Hartono berharap Syania bisa lepas dari pergaulan dan kisah asmara yang selama ini berantakan. Dia berharap kehidupan bebas sang putri bisa berubah karena terkekang setelah menjadi bagian dari anggota keluarga Gunawan.

Hold You in My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang