Setelah menatap teman ayahnya, Bimodya Pras untuk beberapa saat, Anin kini mengalihkan tatapan kepada sang ayah. Kedua pria yang sebaya itu seperti sudah sepakat untuk membiarkan kepalanya dipenuhi oleh segudang pertanyaan untuk sesaat sebelum nantinya akan menjelaskan apa yang ingin Anin ketahui.
Tapi yang jelas perasaan Anin bercampur aduk sekarang. Antara kaget, tidak terima, merasa tidak siap hingga takut. Dipandanginya lagi dokumen yang ada diatas meja dengan ekspresi wajah tidak percaya. Dia tidak pernah menyangka bahwa ayahnya akan melakukan hal yang bahkan tidak pernah Anin pikirkan sedikit pun.
Saat berusia dua puluh satu tahun, secara resmi dirinya tercatat sebagai pemilik sebesar 12 persen saham di PT Adri Media. Perusahaan yang bergerak di bidang media dengan beberapa unit usaha yang Anin sendiri tidak mengetahuinya secara rinci. Namanya juga tercatat sebagai pemilik satu rumah mewah yang seumur hidupnya baru Anin datangi sebanyak dua kali. Itu pun jika dia tidak salah mengingat. Bahkan beberapa aset lainnya seperti tanah hingga kendaraan pun sudah menjadi miliknya.
Hal itu yang baru saja Anin dengar dari ayahnya sehingga dia tidak mampu untuk berkata-kata. Kenyataan bahwa dia kini memiliki semua kekayaan itu. Tidak! Semua itu seharusnya menjadi milik ayahnya. Dan bukannya tiba-tiba menjadi miliknya seperti sekarang. Ini jelas mengejutkan dan pasti akan mengundang masalah.
Anin masih ingat ketika keluarga ayahnya dulu sering membahas mengenai Abrianda Hartono. Anin pun juga ingat bahwa dia pernah beberapa kali bertemu dengan adik ayahnya itu. Tapi sayangnya hanya sedikit ingatan yang Anin miliki tentang pamannya itu. Karena sama seperti semua keluarga ayahnya, pamannya pun tidak cukup dekat dengannya.
Abrianda Hartono adalah adik bungsu Ridwan Hartono. Satu-satunya dari beberapa keturunan Hartono yang dikenal mandiri setelah menolak untuk bergabung dan ikut mengembangkan bisnis keluarga. Dia memilih untuk ikut membangun usaha sendiri bersama teman-temannya. Abrianda Hartono sudah meninggal dunia ketika berusia tiga puluhan, tanpa memiliki istri ataupun anak saat itu. Dan dalam wasiatnya, dia mewariskan seluruh kekayaannya —mulai dari saham, rumah, tanah hingga kendaraan— hanya kepada satu orang. Ridwan Hartono.
Dan baru sekarang Anin tahu bahwa dirinya lah yang sudah secara resmi memiliki semua itu. Karena ayahnya sudah lama mengurus pemindahan kepemilikan atas nama dirinya tanpa Anin sadari. Dan tentunya juga tanpa pemberitahuan sebelumnya. Anin yakin bahwa ayahnya sengaja tidak memberitahu karena sudah membayangkan bagaimana ketika Anin menolak.
Setelah merasa cukup lama untuk merenungkan fakta yang dia dapatkan, Anin menghela nafas. "Aku tidak akan menyela selama Papa dan Om menjelaskan. Aku harus tau apa maksudnya semua ini."
Anin tidak pernah mengharapkan sekecil apapun dari harta ayahnya. Karena hal itu sama artinya dengan mencari masalah. Jika saja kakak-kakaknya tahu hal ini, maka hubungannya dengan mereka hanya akan semakin merenggang. Jarak antara mereka akan semakin melebar. Anak haram yang selama ini dikucilkan keluarganya tiba-tiba mendapatkan harta dari sang ayah jelas akan menimbulkan kontra di dalam keluarganya.
Dan andai saja semua harta itu bisa ditukar dengan penerimaan dan hubungan baik yang terjalin bersama keluarga ayahnya, maka Anin dengan senang hati akan menerima dan kemudian memberikannya pada mereka. Tapi sayangnya itu terlihat mustahil untuk dilakukan. Bagaimana pun besarnya keinginan Anin untuk bisa menjalin hubungan baik dengan keluarga ayahnya tak lantas membuat itu benar-benar terwujud. Kebencian dan ketidaksukaan yang berlangsung selama dua puluh lima tahun terlihat tidak akan mudah luntur begitu saja.
"Saat itu kondisi Papa tiba-tiba memburuk. Kamu pasti masih mengingat dengan jelas apa yang terjadi." Setelah mengatakan itu, ayahnya sengaja diam. Seakan memberi kesempatan bagi pikiran Anin untuk memutar kembali memori kenangan buruk itu di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold You in My Heart
ChickLitAnindia Puspita pasrah ketika ditinggalkan Bastian Yudha Gunawan sejak dia dinikahi dan dibawa untuk tinggal di rumah suaminya itu. Berminggu-minggu lamanya Yudha tidak pulang dengan alasan pekerjaan setelah pesta pernikahan mereka selesai dilaksana...