Bagian 28

11.6K 973 32
                                    

Mas Yudha sama Mbak Anin memang belum selesai kok, masih gantung begitu. Dan belum juga mereka malam pertama 😂😂😂

April fools atau april mop, atau ada yang menganggapnya prank, silakan boleh saja. Habisnya aku ikutan kesal karena hari itu dapat kebohongan terus sebelum sadar eh tanggal 1 April ternyata. Sampai percaya berita dating artis korea pula 🤦

Jadi pengen coba-coba ngerjain teman2 deh
Ada berhasil kan yaa?? 🤭🤭🤭

Sudah lah, yang penting maafkan aku yaa 🙏😁

Sambil nunggu buka puasa, yukk baca 🤗

***

Jika taman bunga dan gazebo di halaman depan rumah Rima sukses memanjakan matanya, maka rumah bunga yang ada di halaman belakang mampu membuat Anin terpana. Menurut Anin, Rima dengan kegemarannya menanam dan merawat tanaman hias mungkin bukan hanya sekedar hobi lagi melainkan sudah bagian dari hidupnya. Karena itu Anin tidak akan heran dengan adanya rumah bunga ini.

Rumah bunga minimalis itu terlihat memiliki panjang sekitar 5 meter dan lebar kurang dari 4 meter. Bagian dindingnya menggunakan kayu yang dicat putih, didesain seperti bentuk jendela dimana pada bagian yang seharusnya diisi kaca dibiarkan kosong. Dengan begitu tak terasa panas dan juga pengap ketika berada didalamnya meskipun bagian atap menggunakan kaca.

Ada beberapa tanaman yang familiar bagi Anin, seperti mawar, anggrek hingga seruni yang pernah Anin lihat di teras rumah Hanum. Semua tanaman hias yang ada didalam rumah bunga ini ditanam dalam pot. Berbagai warna bunga yang terlihat, mulai dari merah hingga ungu menyajikan pemandangan yang memuaskan mata.

"Saat pertama kali kamu berkunjung, Bunda belum sempat membawa kamu kesini kan?"

Pertanyaan Rima membuat Anin mengangguk dengan semangat meskipun pandangannya tak tertuju kepada wanita yang kini berdiri memunggunginya itu. "Iya, Bunda. Saya bahkan nggak tau kalau Bunda punya tempat sebagus ini di belakang rumah. Meski nggak terlalu paham bunga, tapi saya cukup suka menikmati keindahannya."

Anin sedikit membungkuk. Tangannya menyentuh kelopak satu bunga yang ada didalam pot. Bunga itu tidak terlalu besar ukurannya tapi warna merah mudanya yang terkesan lembut terlihat menarik.

"Itu namanya adenium."

Refleks Anin menarik tangannya mundur. Setelah meluruskan punggungnya, dia menoleh kesamping. Rima kini sudah berdiri tegak disebelahnya. "Adenium?" ulang Anin.

"Iya. Adenium. Nama lainnya kamboja jepang. Jadi salah satu favorit ibu-ibu untuk mempercantik pekarangan rumah karena perawatannya yang mudah. Bunganya terlihat cantik dan menawan kan?"

Anin menyetujui itu. Kalau tidak terlihat cantik, dia tidak mungkin menjatuhkan tatapannya kesana. "Bunganya memang cantik," ucap Anin membenarkan. "Di halaman rumah papa saya juga ada kamboja jepang, Bunda. Tapi bentuk bunganya terlihat berbeda dengan yang ini walaupun warnanya sama-sama merah muda. Kenapa bisa berbeda?"

"Karena adenium juga ada jenis-jenisnya," jawab Rima sambil memperhatikan tanaman hias yang dirawatnya dengan baik. "Bunda belum pernah melihat semuanya tapi tau sedikit tentang itu. Setiap jenisnya memiliki ukuran, bentuk hingga warna bunga yang berbeda-beda. Tipe tanah untuk tempatnya hidup juga berbeda. Ada yang bisa hidup di tanah kering sampai ada yang tumbuh di tanah basah."

Hold You in My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang