Berbanding terbalik dengan tunangannya yang terlihat santai, Yara berdiri dengan tidak nyaman. Kedua tangannya saling meremas satu sama lain. Tatapannya terlihat tidak fokus. Meskipun berulang kali memaksakan diri untuk tersenyum ketika orang yang dia kenali menyapa, Yara tahu sulit baginya untuk terlihat baik-baik saja.
Lagi pula gadis mana yang bisa berbahagia di hari pernikahan lelaki yang mengisi hatinya sejak dulu hingga saat ini dengan perempuan yang bukan dirinya? Jika ada orang bodoh itu di dunia ini, maka itu jelas bukan dirinya. Karena Yara tidak bisa ikut berbahagia atas status baru Yudha.
Pernikahan Yudha dengan gadis asing itu telah berlangsung. Akad nikah di pagi hari dan dilanjutkan dengan resepsi pernikahan di tempat yang sama, salah satu hotel keluarga Hartono. Acara yang sangat mewah hingga dipenuhi tamu undangan dari kalangan atas. Dua keluarga besar yang bersatu melalui ikatan pernikahan tentu tidak akan membuat acara yang sederhana.
Acara pernikahan ini persis sama seperti impian miliknya. Terutama dengan keberadaan Yudha sebagai pengantin pria. Sayangnya sang pengantin wanita bukan lah dirinya. Melainkan gadis asing yang sebelumnya tidak pernah muncul dalam pergaulan Yudha. Yara pun hanya bertemu dengan gadis itu satu kali setelah Yudha mengabari teman-temannya tentang rencana pernikahannya.
Awalnya Yara bertekat untuk tidak menghadiri acara pernikahan Yudha karena tidak ingin melihat dirinya dalam keadaan menyedihkan seperti sekarang. Tapi pada akhirnya terpaksa dia datangi karena tunangannya. Pancingan Putra melalui kalimat-kalimat yang terdengar menyebalkan di telinganya terlalu ampuh untuk membuatnya menurut.
Hal yang membuat Yara merasa miris adalah kebahagiaan yang terlihat di wajah Yudha. Yara yakin bahwa pria itu hanya tersenyum palsu pada tamu undangannya untuk menjaga nama baik keluarga Gunawan. Kebahagiaan atas status barunya sebagai seorang suami pun hanya lah kepura-puraan semata.
Meski begitu hatinya tetap saja terasa sakit. Karena fakta bahwa bukan dirinya yang menyandang status sebagai istri dari Yudha melainkan gadis lain yang kini menambah penderitaannya karena tersenyum bahagia diatas pelaminan. Senyum itu seperti memperparah kondisi lukanya.
Andaikan saat itu Yudha tidak mengalami kecelakaan dan tidak berakhir di kursi roda untuk waktu yang bahkan tidak bisa ditentukan, dia tidak akan menuruti orang tuanya. Dia akan menolak ketika diminta untuk bertunangan dengan Putra. Sehingga mungkin dirinya lah yang akan berdiri disebelah Yudha dan menyambut uluran tangan, menerima ucapan selamat dari tamu undangan atas pernikahan mereka.
Kini Yara menyesali keputusan yang sudah diambilnya. Kehilangan Yudha untuk saat ini seperti menyadarkannya. Bahwa dia hanya perlu mengikuti kata hatinya, bukan paksaan orang lain meskipun mereka adalah keluarganya sendiri.
Yara merasa tidak terima karena dibandingkan gadis asing itu, dirinya lah yang pantas menjadi istri Yudha. Dia lah yang sudah mengenal Yudha sejak mereka kecil, bukan gadis itu. Mereka juga tumbuh bersama dan saling mengetahui kehidupan masing-masing. Perasaannya pada Yudha pun sudah lama dia sadari, bahkan sejak mereka masih sekolah.
Tapi Yara tidak bisa berbuat banyak. Yudha sudah memperingatkannya untuk tidak menimbulkan masalah. Pria itu bahkan melarangnya datang jika Yara berpotensi mengacaukan acara pernikahan ini. Dan mempermalukan dirinya secara langsung didepan umum juga bukan gayanya. Jika memang dia ingin melakukan sesuatu, maka Yara harus merencanakannya lebih dulu dengan matang agar tidak terjadi kesalahan.
Karena itu pilihan untuk tetap diam meskipun hatinya di dalam sana seperti diremas dengan kuat adalah pilihan yang tepat. Dia akan meyakini bahwa Yudha hanya pergi sebentar dan terpaksa singgah di suatu tempat. Dan bagaimana pun juga, pada akhirnya pria itu tetap akan pulang.
"Naik keatas sana dan perhatikan wajahnya lebih dekat lagi. Dengan begitu kau bisa menilai apakah dia benar-benar bahagia atau tidak. Jika dia bahagia, berarti sudah waktunya kau berhenti mengharapkan apa yang nyatanya tidak ditakdirkan untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold You in My Heart
ChickLitAnindia Puspita pasrah ketika ditinggalkan Bastian Yudha Gunawan sejak dia dinikahi dan dibawa untuk tinggal di rumah suaminya itu. Berminggu-minggu lamanya Yudha tidak pulang dengan alasan pekerjaan setelah pesta pernikahan mereka selesai dilaksana...