Bagian 21

10.7K 1K 68
                                    

Yuk ketemu Mas Yudha di malam minggu 🤭 Pasti banyak yg kangen dia....

Kangen ngehujat mungkin? wkwkwk

Selamat baca 😉

~~~

Liara sudah kembali ke Australia. Gadis itu berjanji akan cepat lulus agar segera kembali ke tanah air dan mengisi hari-hari kakak iparnya dengan segala tingkahnya yang menurut Anin terlihat manis itu. Sementara Dinar juga sudah mulai bekerja beberapa hari yang lalu. Tak lama setelah interview yang dijalaninya saat itu, Dinar mendapatkan kabar kalau dirinya diterima sebagai karyawan di perusahaan tempat pria yang diincarnya sedang bekerja.

Meskipun Anin kembali merasakan sepi di rumah, tapi tak ada yang berkurang dari kegiatannya. Menghabiskan waktu bersama Hanum, bertemu Mita diakhir pekan yang kini lebih sibuk dibandingkan biasanya, lalu makan siang bersama ayahnya dan juga menemani Ibra di hari minggu.

Tapi ada satu kegiatan baru yang mampu membuat suasana hati Anin menjadi berbeda. Dua kali seminggu dia akan bertemu Fatma. Baik untuk sekedar makan, berbelanja bersama hingga sekedar mengobrol di teras samping.

Sedikit banyak pertemuan itu merubah hubungannya dengan Fatma menjadi lebih baik. Canggung yang semula mereka rasakan kini tidak ada lagi. Meski tak sekali dua kali Syania dan Rianti memperlihatkan kekesalannya karena Anin dianggap sudah berhasil mencuci otak Fatma sehingga ibu mereka bersikap baik padanya.

Tapi Anin jelas tidak perduli dengan tanggapan kedua kakaknya itu. Fatma yang sekarang memperlakukannya berbeda dibandingkan dulu benar-benar memberikan warna tersendiri dalam hidupnya. Anin merasa bahagia. Dalam hatinya terdalam, dia berharap yang lain juga akan menyusul.

Pada akhirnya tiga minggu berlalu begitu saja. Pergantian hari juga terasa cepat baginya. Seharusnya tinggal satu minggu lagi dari tiga bulan yang Yudha janjikan sebelumnya. Tapi siang tadi Yudha tiba-tiba menghubunginya. Suaminya itu memberi kabar bahwa dia akan pulang hari ini juga.

Yudha sudah berangkat sore tadi dan akan sampai paling lambat jam sembilan malam nanti. Karena itu lah, Anin duduk disini untuk menunggu suaminya itu sampai di rumah.

"Berarti nggak masalah dong kalau besok kita nggak keluar bersama. Suamimu juga sudah pulang. Kamu pasti akan menghabiskan waktu dengannya."

Anin sedang berbaring miring di atas sofa. Tangan kanannya memegang ponsel yang diletakkan diatas telinga kanan. Rasa sakit di perutnya karena efek menstruasi membuat Anin malas untuk bergerak sejak sore tadi.

Perutnya memang selalu terasa sakit jika terlambat datang bulan. Jika saja dia bisa mengendalikan jadwal bulanannya itu, Anin akan memilih datang bulan lebih awal dibandingkan jadwal bulan lalu. Tapi sayang Anin tidak bisa melakukannya sehingga hanya bisa pasrah.

Mendengar apa yang Mita katakan, Anin mendengus. Bisa-bisanya Mita menggunakan itu sebagai alasan. "Jangan jadikan kepulangan Mas Yudha sebagai alasanmu. Aku yakin niat awalmu menghubungiku memang karena kamu besok pasti akan pergi jalan dengan gebetanmu itu."

Hari sabtu memang sudah seperti hari khusus untuk Anin menghabiskan waktu bersama Mita. Karena itu Mita sengaja mengatakan padanya kalau besok gadis itu akan keluar dengan pria yang tengah dekat dengannya sekarang agar Anin tidak merasa keberatan kalau mereka tidak keluar bersama.

Mita tertawa pelan. "Aku sedang memberimu kesempatan untuk berduaan dengan suamimu, dan kamu juga harus begitu. Ayolah, Nin? Sulit baginya untuk bisa mencari waktu luang."

Hold You in My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang