Chapter 151 : Three vs All

213 21 96
                                    

Di klub ilmu gaib
Dengan Rias dan yang lainnya

"Hhmm... Pengunjung kita lumayan banyak ya hari ini..."kata Rias

"Fufufu~ Bukannya itu lebih baik? Kita semakin terkenal."balas Akeno tersenyum

"Tapi, Ricky pasti akan berkata... Ehem, Terkenal itu tidak enak! Yah, aku yakin sekali..."lanjut Eleseis tersenyum

Diwaktu yang sama, Rias dan yang lainnya kini sedang mengurus para pengunjung klub ilmu gaib. Terlihat kalau ada Eleseis, Rias, dan Akeno yang sedang berada di ruang pribadi, sementara itu yang lainnya sedang mengurus para pengunjung klub.

Tok! Tok! Tok!

"Hm?"ucap Rias

Tak lama kemudian, terdengarlah sebuah suara ketukan pintu dari luar ruangan tersebut. Mendengar itu, Akeno pun berjalan kearah pintu, dan membukakan pintunya untuk melihat tamu yang mendatangi mereka. Seketika, Akeno langsung terkejut ketika melihat tamu kali ini.

"Dia..."batin Akeno

"Halo!"sapa Auliya tersenyum

"Ah, iya... Kalau tidak salah, kamu Auliya Mine kan?"duga Akeno tersenyum

"Hm, benar. Apa Ricky ada didalam? Aku ingin menemuinya."tanya Auliya tersenyum kecil

"Oh, maaf... Ricky sedang tidak berada disini. Dia sekarang ada di UKS. Harri sensei memanggilnya. Tapi kalau ingin menunggunya, silahkan masuk dulu kesini."jawab Akeno tersenyum kecil

"Ah, baiklah... Aku akan menunggu dia didalam saja."balas Auliya tersenyum

Kemudian, Akeno pun membukakan jalan untuk Auliya masuk. Melihat wanita itu datang, wajah Rias langsung berubah mengkerut kesal. Sementara itu, Eleseis hanya bisa menghela nafas pasrah. Tetapi dengan cepat, Rias mempertahankan senyumannya yang ramah itu.

"Ah, selamat datang di klub ilmu gaib Kuoh. Silahkan duduk..."kata Rias tersenyum

"Hm, terima kasih ya."balas Auliya

"Kamu ini... Auliya Mine kan? Kamu pernah diceritakan oleh Eleseis beberapa waktu yang lalu..."duga Rias tersenyum kecil

"Hm? Oh, pacar Ricky ya..."ucap Auliya tersadar

"Yo..."sapa Eleseis

"Kau anggota klub ilmu gaib juga bersama Ricky?"tanya Auliya

"Hm, benar."jawab Eleseis

"Jujur... Aku masih penasaran kenapa kau bisa berpacaran dengan Ricky... Apa karena ia tampan?"tanya Auliya

"Hhmm... Tidak juga. Yah, aku tahu kalau dia memang tampan. Tetapi, diatas semua itu... Dia adalah pria yang peduli terhadap orang yang dia sayangi, lebih daripada ia menyayangi dirinya sendiri. Terlepas dari kesehariannya yang bekerja paruh waktu, dia adalah pria yang paling perhatian. Mungkin... Itulah yang membuat ku jatuh cinta pada Ricky."jelas Eleseis

Mereka bertiga lalu terdiam ketika mendengar penjelasan Eleseis yang menjelaskan tentang Ricky. Semua kata-kata yang keluar dari mulutnya, benar-benar menunjukkan betapa tulusnya perasaan Eleseis kepada Ricky. Dan begitu juga sebaliknya. Namun, Auliya masih belum puas dengan jawaban Eleseis tadi.

"Dengar, seorang lelaki harus bisa menafkahi wanita yang berjanji untuk hidup bersamanya... Apa kau yakin? Pekerjaannya saat berada di Indonesia dulu, hanyalah seorang tukang bangunan! Apa kau tidak malu dengan hal itu?"tanya Auliya

"Itu dulu kan? Sekarang berbeda lagi. Aku juga tidak terlalu peduli dengan berapa gaji Ricky... Selama aku masih hidup, itu sudah cukup. Lalu, aku sudah membulatkan tekad ku untuk terus bersamanya... Karena jika aku meninggalkannya, aku tidak akan pernah bisa menemukan pria seperti Ricky, dan aku kehilangan orang yang benar-benar mencintai ku... Apapun alasannya, aku tidak akan pernah meninggalkannya."jawab Eleseis dengan tegas

Our New Game To DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang