Chapter 154 : Acara

190 15 6
                                    

Diwaktu yang sama
Dengan Hadi

Pada malam hari yang sama, di suatu rumah yang mewah, Hadi sedang berdiri sendirian di balkonnya, dan membiarkan dirinya diguyur oleh hujan yang deras. Ia tertunduk diam, dan pandangannya terlihat kosong.

Di malam yang dingin dan gelap itu, ia terus saja berdiam, tanpa adanya keluar sepatah kata dari mulutnya. Ia terus memikirkan tentang Himuro yang pergi dengan cepat dari kehidupannya.

Jleggarr!!

"Satu lagi... Pergi..."ucap Hadi

Ssrruukk... Tes tes tes...

"Hadi."

Tepat setelah petir menggelegar, ada seseorang yang datang dari belakang Hadi, memberikannya sebuah handuk dan memayungkan dirinya. Lalu, Hadi melihat ada seorang wanita cantik yang sedang berjalan kedepannya, dan menatap dirinya.

"Arlyn..."panggil Hadi

"Aku mendengarnya. Tetap saja, aku tidak menyangka kalau Himuro-san sudah meninggal dunia..."kata Arlyn

"Hm..."ucap Hadi

Plakkk!!

"Eh?"ucap Hadi

Tiba-tiba saja, Arlyn langsung saja bergerak menampar pipi Hadi dengan keras sampai-sampai ia tersadar dari lamunannya. Hadi lalu menatap kearah Arlyn dengan wajah terkejut. Sementara Arlyn memandang kearah Hadi dengan ekspresi serius.

"Hadi, dengarkan aku. Beliau tidak meninggal dengan sia-sia. Ada dirimu, ada Ricky, ada Renal. Jangan melarutkan diri mu dalam kesedihan yang kau ciptakan sendiri di hati mu. Aku tahu, itu benar-benar sakit... Aku juga merasakannya. Itu sangat sakit!! Beliau adalah orang yang telah berperan banyak di hidupku!!"jelas Arlyn dengan nada tinggi

"Arlyn..."panggil Hadi sedikit terkejut

"Tapi... Aku tidak memiliki kekuatan untuk membangkitkan seseorang yang sudah mati... Yang aku bisa lakukan sekarang ini, hanyalah terus hidup dengan kemauan ku. Aku tidak ingin membuatnya sedih di alam sana. Dia mengenal mu... Jadi tolong!! Demi diriku, bangkitlah!! Kumohon!! Aku juga akan melindungi mu!! Apapun yang terjadi!!"lanjut Arlyn

Tes... Tes... Tes...

Hadi langsung melebarkan matanya ketika menyaksikan sebuah air mata turun ke pipi kekasihnya. Arlyn kini menangis tersedu-sedu, ditengah hujan yang deras itu. Hadi terdiam seribu kata melihat Arlyn yang menangis karena dirinya, dan karena meninggalnya Himuro.

"Himuro-san pernah berkata pada ku. Dicintai oleh seseorang, akan memberi mu kekuatan... Lalu, mencintai seseorang, akan memberi mu keberanian. Jadi kumohon pada mu... Tepatilah janji mu pada beliau. Aku mencintaimu... Kumohon... Jangan bersedih... Aku akan selalu disini..."jelas Arlyn dengan nada lirih

Hadi pun terdiam melihat kearah kekasihnya itu menangis. Tak lama setelah itu, Arlyn merasakan ada sebuah lengan yang melingkupi dirinya dengan hangat, dan sebuah tubuh yang hangat untuk bersandar. Saat itu juga, Arlyn tahu... Hadi kini sedang memeluknya dengan erat dan mengistirahatkan kepalanya di pundaknya.

"Maafkan aku... Aku sudah membuat mu menahan banyak beban berat hari ini... Maaf..."kata Hadi

"Hiks hiks..."ucap Arlyn

Cccsshhh...

Setelah itu, Hadi pun mengeluarkan sedikit kekuatan api miliknya, dan menghangatkan tubuh mereka berdua di tengah hujan yang deras itu. Malam yang dingin, dan gelap... Kini menjadi tempat mereka berdua untuk saling menyayangi, atas hilangnya seseorang yang berharga bagi mereka.

Our New Game To DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang