Keesokan harinya
Dengan RickyAh, hari kembali berlalu seperti biasa. Salju turun dengan lembutnya di kota Kuoh. Meskipun matahari sudah terbit, hawa dingin masih saja menyengat kulit. Di suatu villa, ada seorang pemuda tampan yang sedang berdiri di balkon villa.
Wajahnya terlihat begitu malas dan lelah. Sambil memandangi lanskap kota metropolitan Kuoh, Ricky pun menyeruput teh hangat yang baru saja ia seduh. Karena merasa malas dan lelah, ditambah kecewa, hawa dingin hari ini sama sekali tidak menyengat kulit.
"Another day... Of shit."ucap Ricky dengan wajah kecewa dan malas
"Sayang~"
Lalu, datanglah Elena dari belakang dan segera memeluk suaminya itu. Ia tersenyum senang sambil bergerak ke sampingnya. Elena sedikit terkejut ketika ia melihat wajah Ricky itu terlihat malas dan lelah. Pemuda itu sekali lagi membuang nafas panjang yang terkesan kecewa dan jengkel.
"Sayang, ada apa?"tanya Elena
"Proyek video cinematography ku belum selesai tadi malam, karena internet kita gangguan. Aku mencoba mengganti dengan jaringan dari handphone ku, dan itu hanya bisa berfungsi dengan lambat. Ditambah, aku tidak bisa menyimpan progress ku. Frustasi dan sakit kepala sudah menyerang ku sejak malam. Bahkan saat tidur, aku merasa begitu kesal."jawab Ricky dengan wajah malas
"Ahahaha... Begitu ya..."ucap Elena tersenyum sweatdrop
"Hhh... Maaf aku tidak bisa menemani mu tidur tadi malam."kata Ricky
"Tidak apa-apa... Aku tahu kau ada tugas yang mendesak. Tapi, sebagai gantinya... Aku ingin berhubungan seks lagi. Yah, untuk 3 hari tanpa henti, kau harus menaklukkan ku. Aku ingin itu sebagai bayaran."balas Elena tersenyum menggoda
"Yang tersisa dari ku hanyalah tulang-belulang jika kau dan aku berhubungan seks selama 3 hari."jawab Ricky dengan wajah lelah
"Oh ayolah~ Aku tahu kau bisa lebih daripada itu... Kau begitu kuat ketika di ranjang, mmhh~ Mungkin aku juga akan mengajak Eiri nanti...~"jelas Elena tersenyum menggoda sambil membelai lembut batang suaminya
"Hhh... Baik-baik... Akan ku penuhi bayaran ku pada mu nanti."kata Ricky yang akhirnya pasrah
"Fufu~"ucap Elena tersenyum
"Elena."panggil Ricky
"Hm? Ada apa?"tanya Elena tersenyum
"Kenapa kau begitu ingin mempercayakan seluruh wanita di keluarga mu pada ku? Kau tidak serius kan soal rencana mu yang menyuruh ku untuk menikahi 4 saudari mu yang lain?"tanya Ricky
"Ah, kau masih saja memikirkan hal itu ya? Hhh... Tentu saja jawaban ku adalah ya. Aku serius soal itu."jawab Elena
"Huh????"ucap Ricky
"Aku serius sayang... Dibandingkan dengan yang lain, aku lebih ingin mempercayakan seluruh keluarga ku pada mu. Bahkan, jauh lebih baik jika kau bisa menikahi seluruhnya. Tentu, itu termasuk ibu ku dan juga ibu yang lain."jelas Elena dengan tenang
"Kenawhy? Why naze darou?"tanya Ricky
"Karena kau adalah suami ku. Dan juga, aku tidak ingin tragedi masa kecil ku kembali terulang. Dimana kami semua berselisih hanya demi harta dan tahta. Aku ingin sekali menikmati masa-masa damai dimana aku bisa bercengkrama dengan nyaman bersama saudari dan ibu yang lain. Lalu... Aku melihat harapan itu ada di diri mu sayang. Itulah kenapa aku ingin menaruh semuanya pada mu. Bahkan jika itu berarti kau akan menikahi semua dari kami."jawab Elena sambil menatap langit
"Apa kau benar-benar tidak masalah dengan kontra yang itu?"tanya Ricky
"Maksud mu dengan kemungkinan kau akan menghamili saudari dan ibu ku? Tidak masalah... Yang penting, aku ingin hidup dengan damai bersama dengan orang-orang terkasih ku. Dirimu, ibu, dan saudari ku."jawab Elena
KAMU SEDANG MEMBACA
Our New Game To DxD
FanfictionI do not own this story... Just a fanfiction Cerita tentang dua Sahabat dari SMKN Agada Lumina di Indonesia. Melanjutkan pendidikan mereka ke Jepang. Namun, sebelum mereka ke Jepang, ada beberapa fenomena aneh yang terjadi di lingkungan alam Indones...