Chapter 117 : Statistik dan Klasifikasi

241 21 25
                                    

Di kerajaan Lucis
Dengan Layla

Di suatu dataran yang sangat jauh dari Jepang, berdirilah sebuah kerajaan yang sangat besar dan megah. Kerajaan itu terlihat modern, dengan jutaan penduduk di negara itu. Dan, di suatu alun-alun ibukota Insomnia, ada dua orang wanita yang sedang berjalan-jalan melihat kota.

"Apa kabar pangeran?"

"Ricky mengalami sedikit masalah, tapi aku rasa itu bukan hal yang besar untuk dirinya yang kuat."

Yang satu wanita berambut putih, dan yang satunya lagi berambut kuning. Siapa lagi kalau bukan ratu Layla dan putri Lunafreya dari Altissia. Luna merasa sedikit aneh dengan jawaban yang diucapkan oleh Layla tadi.

"Layla-sama... Saya bertanya apakah Ricky baik-baik saja... Bukan tentang apa yang dialami oleh dia..."jelas Luna

"Oh... Ricky baik-baik saja. Tidak ada masalah yang terjadi."jawab Layla

"Hhh... Saya bersyukur akan hal itu. Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengan pangeran."kata Luna tersenyum kecil

"Fufu... Kau tahu? Dia memiliki harem yang begitu banyak."balas Layla tersenyum

"Ah, saya tidak masalah dengan hal tersebut... Lagipula, tidak ada salahnya untuk beliau memiliki banyak istri."jelas Luna tersenyum

"Apa kau juga menyukai dia?"tanya Layla

"Hhmm... Saya masih belum bisa menentukan hal tersebut."jawab Luna

"Lunafreya-sama! Halo!"

"Layla-sama! Semoga hari anda menyenangkan!"

"Ah, selamat bersenang-senang juga!"balas Luna tersenyum

"Semoga hari kalian juga menyenangkan."lanjut Layla tersenyum

Disekitar mereka, ada banyak penduduk yang tersenyum senang melihat dua orang penting ini sedang berjalan-jalan menyusuri kota. Layla dan Luna juga merasa senang dengan penduduk mereka yang hidup dengan damai.

"Bagaimana dengan Leona-sama dan Laura-chan? Apa mereka baik-baik saja seperti biasa?"tanya Luna

"Tenanglah... Mereka bertiga itu kuat. Aku tidak perlu khawatir."jawab Layla tersenyum optimis

"Syukurlah kalau mereka baik-baik saja... Dan, apa anda tidak akan mengunjungi Ricky lagi?"tanya Luna

"Hhmm... Aku masih belum bisa menemukan waktu yang tepat untuk menemui mereka."jawab Layla

"Layla-sama."panggil Luna

Luna kemudian menghentikan langkahnya dan berdiri diam menatap Layla. Merasa heran, Layla pun juga ikut berhenti berjalan, dan menoleh kearah Luna yang menatap dirinya dengan tatapan yang serius. Layla pun merasa heran akan hal itu.

"Saya ada sedikit saran untuk anda. Tentang anak-anak anda."kata Luna

"Hm? Ada apa?"tanya Layla

"Gunakan waktu anda sebaik mungkin untuk menemui mereka bertiga di Jepang. Saya tahu, kalau anda sudah bertemu dengan pangeran. Tentu saja, itu adalah hal yang baik. Tapi, semua itu tidak ada gunanya jika anda hanya datang dan pergi dengan sebentar. Itu sama saja dengan anda hanya datang dan menyapa anak anda lalu pergi begitu saja."jelas Luna dengan tegas

"Ada apa dengan dirimu yang tiba-tiba saja berkata seperti ini?"tanya Layla merasa bingung

"Maksud dari penjelasan saya adalah, sering-seringlah berkunjung ke tempat pangeran dan putri."kata Luna

"Ah, aku tidak bisa... Bahkan aku sendiri tidak tahu kapan aku bisa mengunjungi mereka. Tapi, aku tidak perlu khawatir... Karena mereka kuat."jawab Layla

Our New Game To DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang