Chapter 153 : Keluarga dan kematian

235 18 22
                                    

Dengan Hadi
Dirumahnya

Di pagi hari yang sama, Hadi sedang duduk di meja makan sambil meminum susu. Dia hanya sendirian di meja makan itu. Tak lama kemudian, datanglah Hoshiko menemuinya disana, diikuti oleh Mirei yang sedang menggendong Aurora.

"Bwaaa!!"panggil Aurora

"Oh, selamat pagi..."sapa Hadi

"Kau bangun pagi sekali, apa kau ada rencana hari ini?"tanya Hoshiko

"Hm, aku akan latihan."jawab Hadi sambil meminum susunya

"Latihan apa? Menjinakkan wanita lain selain Hoshiko-chan dan Arlyn?"tanya Mirei

"Mirei-san, tidak baik bersikap seperti itu kepadanya."kata Hoshiko dengan wajah khawatir

"Heh... Tidak, aku berlatih beladiri. Sebelum guru ku meninggalkan ku untuk menjelajah, ia menitipkan semacam pesan kepada ku. Oh ya, Ricky juga dititipkan sebuah pesan yang hampir sama."jelas Hadi

"Pesan? Dari Mereo-san?"

Lalu, datanglah Arlyn bersama Harri dan Olivia menemui mereka semua di ruangan itu. Kemudian, Mirei pun memberikan Aurora kepada ibunya, dan kembali menatap kearah Hadi. Harri dan Olivia juga merasa penasaran dengan pesan seperti apa yang dititipkan kepada Ricky dan Hadi.

"Niko dan Mereo sensei menitipkan semacam pesan kepada kami. Kalau aku tidak salah... Hhmm, Empat arah mata angin, yang tergabung menjadi satu gerakan. Semua gerakan beladiri yang ku ajarkan kepada mu, kau harus bisa menggabungkannya, dan melampaui batas dirimu, dan juga melampaui diriku. Tinju angin membelah besi. Ingat itu. Yah, aku rasa itu yang diucapkan."jelas Hadi

"Jika aku tangkap intinya, Mereo-san menginginkan mu untuk segera menggabungkan empat beladiri yang kau miliki. Etto... Koeiryu, Kaiwanryu, Muay Thai, dan Karate Kyokushinkai bukan? Itu beladiri mu?"duga Arlyn

"Benar... Tapi, aku masih berada di jalan buntu. Aku masih bingung untuk menggabungkan empat jenis beladiri ku. Tidak seperti Ricky... Ia berhasil menggabungkan empat beladiri miliknya. Tetapi, Niko juga ingin dirinya menembus lebih dari itu."jawab Hadi

"Apa yang ia katakan?"tanya Mirei

"Aku tidak terlalu ingat... Tapi, aku hanya mendengar... Tinju air menghancurkan batu. Itu yang aku ingat dari Niko."jawab Hadi

"Mengingat kalau beladiri yang kalian berdua miliki itu bertolak belakang, aku rasa kalian memang musuh alami satu sama lain ya..."kata Olivia

"Sepertinya begitu..."balas Hadi

Glekk!! Glekk!! Glekk!! Praakk!!

Kemudian, Hadi meminum habis susunya, dan segera berdiri dari duduknya. Lalu, ia berjalan pergi meninggalkan ruangan tersebut sambil melepaskan pakaiannya satu persatu. Mirei dan Hoshiko terkejut melihat tubuhnya yang dipenuhi oleh berbagai macam luka.

"Luka macam apa itu?!"batin Mirei terkejut

"Apa-apaan itu?!"kaget Hoshiko

Dengan Ricky
Di alun-alun kota

Beberapa saat kemudian, Ricky kini sedang berjalan-jalan di alun-alun kota Kuoh yang luas dan megah itu. Tetapi kali ini, ia ditemani oleh seorang yang tidak biasa. Yaitu, salah satu jendral malaikat jatuh, Baraqiel.

"Ada apa Ricky-kun? Kau sampai mengajakku untuk pergi meninggalkan tugas ku?"tanya Baraqiel

"Oh ya, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda."jawab Ricky

"Siapakah itu?"tanya Baraqiel

"Akeno."jawab Ricky

"Apakah dia sedang dalam masalah? Apa kau berbuat sesuatu yang jahat pada putriku?"tanya Baraqiel dengan nada mengancam

Our New Game To DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang