Setelah kepergian orang tua Bian, Gerald menggendong Bian menuju kamar Bian, Laki laki yang digendonganya itu hanya diam menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.
Setelah turun dari gendongan Gerald, Bian duduk di atas ranjang disusul Gerald yang ikut memperhatikan pergerakan Bian.
Bian menyerahkan salah satu coklat yang dia pergang pada Gerald.
"Ada apa hm?" tanya Gerald
"Buka" Jawab Bian singkat dengan tatapan sayu.
"Mau dibukain?" tanya Gerald lagi yang dibalas anggukan oleh Bian.
"Cium dulu" pinta Gerald menyodorkan pipi kirinya
Bian yang sedang dalam keadaan littlenya pun menurut
CUPP
Bian mencium pipi Gerald, membuat sang empunya tersenyum lalu mendekap tubuh mungil laki laki didepanya, Sesekali Gerald mencium kening Bian.
Beberapa saat berada di dalam dekapan Gerald, Bian Sekuat tenaga melepaskan dekapanya, Ketika seperti ini Bian tidak memiliki tenaga yang kuat.
"Mau coklat" Kata Bian dengan mempoutkan bibirnya ketika pelukanya dilepas.
"Haha oke oke, Hampir saja kakak lupa" Ujar Gerald mencubit hidung Bian gemas
"Jangan terlalu banyak makan coklatnya, Setengah saja ya!, Sisanya buat nanti lagi" Ujar Gerald seraya membersihkan coklat yang ada di sudut bibir Bian
Bian berhenti mengunyah, Lalu dia menutup asal sisa coklat yang ada ditanganya dan segera menyerahkan pada Gerald.
"Udah?" Tanya Gerald
"Udah, Mau peluk" Jawab Bian merentangkan kedua tanganya.
Gerald segera meletakkan coklat yang ada ditanganya lalu mengeangkat Bian untuk dia pangku menghadap kesamping.
"Mau tidur aja" Ujar Bian dengan wajah menggemaskanya.
"Baiklahh, Sebentar" Ujar Gerald merebahkan Bian diranjang lalu dia segera membuka jasnya.
Gerald mendekap Bian layaknya menidurkan seorang bayi, Gerald sudah terbiasa dengan permintaan Bian seperti ini, Gerald membuka dua kancing bajunya membuat Bian bisa menghirup aroma maskulin milik Gerald
"Bian sudah makan?" Tanya Gerald masih tetap mengelus punggung Bian.
"Mau makan nugget tapi Bian besar ambil ayam pedas" Ujar Bian merajuk persis seperti anak berumur 5 tahun
Jika dalam keadaan little seperti ini, Bian tidak bisa menyebut nama makanan dengan baik, Contohnya dia menyebut ayam balado dengan sebutan Ayam pedas.
Gerald sangat mengerti apa yang diucapan Bian, Jika dalam keadaan Little, Bian akan menyebut Bian normal dengan sebutan 'Bian besar' awalnya mereka semua tidak mengeri dengan arti kata itu, Tetapi semakin lama mereka semakin tau arti kata itu.
"Nanti kita makan Nuggetnya, Sekarang Bian tidur"
"Ga mau tidur, mau peluk" ujar Bian menduselkan kepalanya kedada Bidang Gerald
"Bian besar punya masalah ya?" Tanya Gerald lembut
Bian hanya diam, Tiba tiba tubuhnya menegang membuat Gerald sedikit panik.
"Heyy, Bian?"
"Bian nyusahin ya Kak?" Ujar Bian tiba tiba membuat Gerald terkejut.
Gerald tau, Itu adalah Bian remaja, Dari cara bicaranya sudah terlihat bahwa Bian sudah keluar dari Littlenya, Tapi ini tidak seperti biasanya, Bian akan keluar dari littlenya ketika dia bangun tidur.
"Bian ngga nyusahin" Ujar Gerald kembali mendekap tubuh kecil remaja itu.
"Tapi Bian lemah Hikss, Bian ngga bisa bela diri Bian sendiri hikss,Bian ingin jadi orang yang kuat kakk,Hikss" Lirih Bian menangis
"Shhhtt jangan menangis, Bian ngga lemah, Semua orang punya kekurangan masih masing, Sekarang Bian istirahat, Ada yang ingin diceritain??" Ujar Gerald mengelus lembut surai Bian
Bian menggeleng lemah seraya menenggelamkan dirinya kedalam dekapan Gerald, Tanganya mencengkram lengan Gerald seperti menahan sesuatu.
"Biarkan dia keluar, Jangan ditahan" Ujar Gerald lembut
Bian menegang kembali, Sesaat kemudian dia menatap Gerald dengan tatapan polosnya.
"Sini kakak peluk, Sekarang Bian tidur, Biar nanti bisa makan Nuget ayamnya" Ucap Gerald mengerti bahwa jiwa little Bian kembali
"Nugget?" Ulang Bian berbinar yang dibalas anggukan oleh Gerald
Bian kembali masuk kedalam dekapan Gerald, Perlahan usapan-usapan yang Gerald berikan membuat Bian jatuh ke alam mimpi