Bian duduk dipangkuan Gerald dengan cup eskrim ditanganya, Sekarang mereka berada diruang tamu, Begitupun dengan Anggia dan Dio yang senantiasa menemani kedua putranya.
"Adek" Panggil Anggia membuat Bian menoleh kearahnya.
"Mam eskrimnya besuk lagi ya, Udah malam banget loh, Nanti adek sakit" Ucap Anggia lembut.
Bian menatap Es Krim ditanganya dengan tatapan sulit di artikan, Beberapa saat kemudian Bian turun dari pangkuan Gerald lalu mendekati Anggia dan menyerahkan Cup Es Krim yang sedari tadi dia pegang.
"Terimakasih" Ucap Anggia tersenyum lalu dibalas anggukan oleh Bian.
"Sekarang adek tidur sama kakak ya" Ucap Dio
"Tidur?"
"Iya Tidur, Nanti dijagain sama kakak" Jawab Anggia menimpali.
"Mau" Ucap Bian yang membuat mereka tersenyum.
Gerald segera menggendong tubuh Bian lalu berpamitan kedapa kedua orangtuanya.
"Kakak sama adek ke atas dulu Dad, Mi, Selamat malam" Ucap Gerald
"Selamat malam" Jawab mereka.
Anggia dan Dio tersenyum menatap Gerald dan Bian, Mereka tau jika putranya memeliki perasaan kepada Bian, Dan itu tidak masalah untuk mereka karena mereka sendiri sudah menganggap Bian seperti anak mereka sendiri.
<<<<<>>>>>
Setelah membantu Bian membersihkan wajah dan juga menggosok gigi, Gerald merebahkan tubuh Bian di atas Ranjang miliknya.
"Tunggu disini ya, Kakak mau mengganti baju sebentar" Ucap Gerald
"Takut, Gelap" Lirih Bian menatap sekitarnya dengan takut, Karena efek dari warna kamar Gerald yang gelap membuat kamar ini terasa sedikit sunyi.
Gerald menyalakan seluruh lamou yang ada diruanganya, Dia juga mengaktifkan penghangat ruangan agar Bian merasa nyaman.
"Sudah?" Tanya Gerald lembut dibalas anggukan oleh Bian.
"Tunggu ya, Kakak cuma sebentar" Ucap Gerald mengelus surai Bian.
"Jangan lama" Lirih Bian.
"Iya, Engga lama" Ucap Gerald tersenyum lalu dia pergi ke walk in closed.
Setelah hampir 15 menit Gerald keluar dengan mengenakan kaus putih polos dan juga celana trening hitam.
Gerald memang lebih menyukai pakaian seperti ini ketika tidur dibandingkan dengan piyama.
Mata Gerald tertuju pada Bian yang menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal, Bahkan wajahnya tidak terlihat.
Gerald segera membaringkan tubuhnya disamping tubuh Bian.
"Jangan ditutup sayang, Nanti sesak nafas" Ucap Gerald seraya menarik selimut itu dengan lembut.
"Kenapa ditutup hm?" Tanya Gerald pada Bian yang menatapnya.
"Takut" Ucap Bian menunjuk pintu balkon yang terbuka lebar.
Sepertinya Gerald lupa menutup pintu balkon dan juga gordennya, Dan karena pintu tersebut terbuat dari kaca mungkin Bian takut memandang luar kamarnya yang gelap.
"Ya udah, Sini kakak peluk" Ucap Gerald mendekatkan Tubuh kereka lalu memeluk tubuh Bian.
"Buka baju, kakakkk" Rengek Bian membuat Gerald tersenyum.
Kebiasaan Bian ketika little adalah tidur dipelukanya dengan keadaan Gerald yang tidak memakai baju atau jika sedang memakai kemeja pasti kancing kemeja selalu dibuka.
Gerald melepas kausnya lalau kembali memeluk tubuh Bian.
"Seperti ini hm?"Tanya Gerald.
"Iya"Cicit Bian yang sedang berada didekapan Gerald.
"Tidur yaa, Biar besuk gantian sama Bian besar" Ucap Gerald seraya mengelus punggung Bian.
Gerald dengan telaten mengelus punggung Bian, Sesekali meniup kedua mata Bian agar lekas tertidur.
Beberapa saat kemudian terdengar nafas Bian mulai teratur menandakan jika Bian mulai tertidur nyenyak.
Cupp
"GoodNight Sayangnya kakak" Lirih Gerald setelah mengecup kening Bian.
-
-
Makasihh ya semuanya yang udah setia nungguin, Maaf slow up, Soalnya ada beberapa kesibukan yang harus dijalani🙏🙏🙏