My Cute Boy (BxB)

1.9K 148 3
                                    

Bian tersenyum saat kakinya melangkah masuk kedalam rumah orang tuannya, Semuanya masih sama tidak ada yang berubah didalamnya.

Tadi di depan dia bertemu dengan satpam ia mengatakan jika art yang mengurus rumah ini masih pergi ke pasar, Sebenarnya di sini ada 3 art yang mengurus rumah ini tetapi yang 2 hanya bertugas membersihkan rumah dan akan datang pada pagi dan sore hari saja.

Lamunan Bian terbuyar saat dia merasakan rangkulan dipundaknya, Siapa lagi kalau bukan suaminya, sebelum mereka berangkat tadi suaminya itu sudah mewanti wanti agar dia tidak bersedih dan menangis lagi disini.

"Rumahnya masih sama" ucap Bian tersenyum menatap Gerald.

"Tentu saja, tidak ada yang berani merubah tatanan rumah ini jika bukan adek yang menyuruh" Ucap Gerald tersenyum.

Bian terus mengajak berkeliling melihat keadaan rumah kedua orang tuanya, ada rasa rindu dan sedih ketika melihat kenangan yang keluarganya berikan sewaktu mereka masih hidup, figura besar yang didalamnya ada foto dirinya,ayah,bunda dan kakaknya masih terpajang rapi di ruang keluarga, bukan hanya itu saja banyak sekali foto dan lukisan yang mereka buat bersama yang masih terpajang disana.

Gerald menatap istrinya yang terlihat bersedih bukan dia tega tidak menenangkan istrinya, tapi dia tau istrinya itu akan semakin bersedih saat dia menenangkannya,.

"Adek mau lihat kamar adek dulu" Ucap Bian seraya menggandeng tangan Gerald agar mengikutinya.

Senyum Bian kembali mengembang saat melihat kamar miliknya, memang benar tidak ada yang berumah, dari letak barang yang kecil sampai besar pun masih sama seperti sebelum dirinya pindah kerumah Gerald, boneka beruang yang dulu sempat ingin dia bawa juga masih berada di atas tempat tidur, semua barang miliknya masih terawat dengan baik.

Bian melepaskan genggaman tangannya lalu berlari menuju tempat tidur memeluk boneka beruang kesayangannya.

"Adek rindu sekali dengan Baby bear" Guman Bian yang masih memeluk boneka itu membuat Gerald tersenyum melihat kelakuan sang 'istri'.

Aneh memang, dari segi ukuran saja Bian sudah kalah karena boneka beruang itu lebih besar daripada tubuh Bian tapi entah kenapa laki laki manis itu memberi nama bonekanya Baby bear.

Gerald lebih memilih untuk duduk di sofa yang ada di kamar Bian, Jika di ingat ingat dia dulu hampir setiap hari berada di kamar ini entah itu bermain dengan Bian, menenangkan Bian ketika dalam keadaan little, ataupun sekedar melepas rindu dengan lelaki manisnya, Saking sering dia datang kesini kedua orang tua Bian sampai terbiasa dengan kehadiran Gerald yang secara tiba tiba.


Gerald ingat saat dia mengutarakan keinginannya kepada ayah Bian untuk mendekati putranya, Tino menjawab keinginannya dengan tegas 'Kamu boleh mendekati putra ayah, Tapi jangan menikahinya jika kamu belum berjaya melebihi ayah paling tidak setara dengan ayah, karena ayah tidak akan membiarkan putra kecil ayah masih harus berjuang di kehidupannya yang baru nanti' perkataan Tino saat itu seketika membuat Gerald lebih giat untuk bekerja, bahkan dirinya rela setiap hari pulang dini hari agar dia bisa memajukan usaha yang dia bangun, sampai sekarang dia berhasil mendirikan perusahaan atas nama dirinya sendiri dan juga beberapa aset lain miliknya.

Gerald tau perkataan ayah Bian saat itu bukan karena ayah Bian haus kekuasaan tapi karena tidak ingin anak yang dia rawat dan dia jaga penuh kasih sayang dengan kehidupan yang lebih dari cukup harus berjuang dari awal lagi setelah anaknya menikah. Jika bukan karena perkataan dari Tino, Gerald tidak akan menjadi seperti sekarang, walaupun dia pewaris dari perusahaan Dio tetapi akan berbeda antara pewaris dan perintis.

Jangan tanya Gerald lelah atau tidak, bagaimanapun pasti sulit menjadi Gerald sekarang tanggung jawabnya besar selain perusahaan miliknya Gerald sesekali juga membantu turun tangan ke perusahaan Daddynya dan juga sekarang mengelola semua aset milik kedua mertuanya yang sudah beralih menjadi atas nama sang istri, tetapi dia bersyukur memiliki segalanya dari kasih sayang kedua orang tuanya, dari segi materi yang jauh di atas targetnya, dan juga laki laki yang dari dulu dia perjuangkan sudah menjadi 'istri', rasa lelah ketika dia bekerja akan sirna ketika dia sudah bersama Bian.

Terlalu larut dengan pikirannya, Gerald tidak sadar setetes air mata lolos membasahi pipinya, bahkan dia juga tidak menyadari Bian sudah berada disebelahnya.

"Kakak kenapa menangis?" Ujar Bian seraya menghapus air mata di pipi suaminya membuat Gerald tersadar.

Gerald hanya tersenyum menatap sang istri, tangannya bergera mengangkat tubuh Bian agar duduk di pangkuannya dengan posisi berhadapan.

Gerald mengecup kening Bian lalu membawa tubuh kecil itu kedalam dekapannya.

"Kakak sangat mencintaimu, Terimakasih" lirih Gerald seraya mengelus punggung sang 'istri'

My cute boy (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang