Gerald kira setelah bangun tidur Bian akan kembali seperti biasa, Tetapi dugaanya salah, Bian masih berada di dunia littlenya.
Pagi ini mereka dibuat khawatir dengyan Bian karena Bian terus memanggil ayah dan bundanya.
Dio yang sedari tadi khawatir dengan keadaan Bian pun segera mendekap tubuh remaja yang sudah dia anggap sebagai putra kandungnya sendiri.
"Shtt adek jangan menangis, nanti dadanya sesak, Disini masih ada Daddy, mami, sama kakak yang jagain adek" Ucap Dia mencoba menenangkan putra kecilnya.
"Hikss mau hikss ay yah, Dad hikss" Lirih Bian masih menangiss.
Gerald dan Anggia masih menetap Bian dengan khawatir, Sedari radi Bian tidak berhenti menangis, Mereka takut jika itu akan berpengaruh kepada Pernafasan Bian.
Dio merenggangkan dekapanya lalu menangkup kedua pipi Bian.
"Adek tenang sebentar, Dengerin daddy" Ucap Dio lembut seraya mengusap air mata dipipj Bian.
"Adek sayang ayah sama bunda kan?"Tanya Dio lembut yang dibalas anggukan oleh Bian.
"Sekarang ayah sama bunda adek sedang pergi jauh, Mereka menitipkan adek ke Daddy, Kakak sama mami, Kalau mereka tau adek menangis seperti ini pasti mereka sedih, Adek mau ayah sama bunda adek bersedih?"Tanya Dio
"Tidak hikss" Lirih Bian menggeleng cepat.
"Nahh, Begitupun dengan kami, Kalau adek seperti ini Ayah, Bunda, Daddy, Mami, Dan Kakak akan bersedih, Adek tidak mau kan kalau kita semua sedih kalau adek seperti ini?"Ucap Dio yang lagi lagi dibalas gelengan oleh Bian.
"Kalau begitu adek berhenti dong nangisnya, Nanti adek tidak menggemaskan lagi kalau masih menangis" Ucap Dio mencoba membuat Bian berhenti menangis.
"Adek mau berhenti hikss, Tapi air matanya tidak berhenti" Lirih Bian mengusap kedua matanya agar air matanya berhenti keluar.
Dio, Anggia, Dan gerald tersenyum melihat Bian sudah mulai kembali.
Dio membantu mengusap air mata Bian dengan lembut."Sudah?"Tanya Dio yang dibalas anggukan oleh Bian.
"Sekarang Adek mau dirumah sama mami, Ikut kakak ke kantor kakak, Atau ikut daddy ke kantor daddy" Tanya Dio menatap Bian.
"Daddy" Jawab Bian menunduk membuat Dio kembali tersenyum.
"Baiklah, Sekarang adek siap siap sama mami ya, Daddy juga mau sial siap" Ucap Dio melepaskan pelukannya lalu mengode anggia untuk mengambil alih Bian agar dibantu siap siap.
Setelah Bian dan anggia berlalu ke lantai atas, Gerald mendekati daddynya.
"Daddy yakin membawa adek?"Tanya Gerald.
"Daddy yakin son, lebih baik daddy membawa adek bersama daddy, Pasti dia bosan berada dirumah terus" Ucap Dio yakin
"Hahh baiklah" Ucap Gerald pasrah.
"Pergilah bersiap untuk ke kantor, Daddy juga akan bersiap" Ucap Dio berlalu pergi ke lantai atas.
Jam sudah menunjukan pukul 8.30 seharusnya mereka sudah sampai di kantor masing masing saat ini, Tetapi itu tidak masalah karena perusahaan adalah milik mereka yang tentu saja tidak akan ada yang berani mengatur memarahi mereka.
—
Bian duduk diruang TV dengan melihat tayangan kartun didepanya.
Saat ini dia sedang menunggu Dio yang sedang bersiap dan juga menunggu bekal yang anggia siapkan.
Sebenarnya Bian tidak meminta untuk dibawakan bekal tetapi karena Anggia tau jika Bian tidak bisa memakan makanan sembarangan ketika dalam keadaan little, Anggia harus menyiapkan segala kebutuhan Bian untuk berjaga jaga.
"Adek beneran mau ikut daddy? ngga mau ikut kakak?" Tanya Gerald seraya duduk disebelah Bian.
Bian menatap, gerald sebentar, Dia mengangguk lalu dia menggeleng.
Gerald menghela nafas, Entah mengapa dia merasa khawatir, Hatinya terasa tidak tenang.
"Kakak belum berangkat?"Tanya Anggia membuyarkan lamuan Gerald.
"Belum Mi, Gerald berangkat setelah daddy berangkat" Ucap Gerald membuat anggia mengangguk.
Anggia meletakkan semua keperluan Bian dipaper bag yang sudah dia siapkan.
"Ini bekal buat adek, Nanti kalau adek lapar adek minta Daddy buat ambilin ini ya, Disini juga ada beberapa mainan sama susu kotak buat adek, Adek mengerti?"
"Mengerti" Jawab Bian membuat Anggia tersenyum.
Dio yang sudah selesai bersiap pun segera mendekati mereka.
"Adek sudah siap?"Tanya Dio
"Adek siap" Ucap Bian antusias.
"Daddy berangkat Mi" Ucap Dio mengecup kening Anggia singkat.
"Hati hati Dad, Semua keperluan adek sudah mami siapkan disana" Ucap Anggia yang dibalas anggukan oleh Dio.
"Daddy berangkat Son" Ucap Dio kepada Gerald.
"Iya dad, Kakak titip adek ya, Hubungi kakak jika terjadi sesuatu" Ucap Gerlad yang sedikit tidak rela.
"Tenanglah, Daddy akan menjaga adek"ucap Dio
Setelah Dio dan juga Bian pergi Anggia mendekati Gerald.
"Ada apa Ge?"Tanya Anggia menatap sang putra.
"Engga mi, Kakak cuma khawatir sama adek" Ucap Gerald
"Adek pasti baik baik aja sayang" Ucap Anggia membuat Gerald mengangguk.
"Kalau begitu Kakak berangkat Mi" Ucap Gerald menyalami Maminya.
"Hati hati" Ucap Anggia yang dibalas anggukan oleh Gerald.
-
-
Hai guyss, Kembali lagi nihhh