DISISI LAIN
"Vira!!"Panggil Papa Bian pada Anak perempuanya.
"Iya Pa, Ada apa?"Tanya Vira mendekati Papa dan bundanya.
"Papa dan bunda memutuskan untuk mengalihkan semua aset yang papa dan mama miliki atas nama kamu dan Adek, Kamu cek dulu gih, Kalau kamu ada yang tidak setuju papa bisa mengubahnya" Ucap Tino menyerahkan beberapa surat pengalihan kepemilikan.
"Tapi kenapa pah? Papah sama mama sehat sehat aja kan?"Tanya Vira bingung
"Kami baik baik saja nak, Tiba tiba papa kepikiran aja buat ngalihin nama kepemilikan semua aset yang Bunda sama papa punya, Bunda pun juga setuju, Iya kan Bun?"
"Iya, Bunda tadi juga mikir gitu, Toh nantinya itu nama kepemilikanya akan tetap di ubah menjadi nama kalian, Walaupun Adek tidak bisa ikut andil mengerjakan perusahaan"Ucap Dewi
Bukanya dia tidak percaya jika nanti Bian akan bisa mengambil penuh tanggung jawab perusahaan, Tapi dia tidak mau dengan keadaan putranya yang seperti ini, Bian akan merasa terbebani, Jadi mungkin nanti Dewi dan Tino akan membiarkan apapun yang Bian inginkan.
"Vira ngga setuju pah, Bun, Vira mau semua asetnya atas nama adek aja, Kalian tenang aja, Vira akan tetap bantu kok" Ucap Vira
"Tapi kenapa? Kamu juga anak kandung bunda sama papa loh, Kamu juga berhak atas sebagian aset milik papa sama bunda" Ucap Dewi
Bingung"Vira yakin jika Adek yang lebih tepat atas kepemilikan semua aset ayah" Ucap Vira kekehh.
"Hah, Baiklah, Ini sudah menjadi keputusanmu, Jika nanti berubah fikiran, kamu bisa katakan pada papa" Ucap Tino yang dibalas anggukan oleh Vira.
"Sekarang istirahatlah, Besuk siang kita akan kembali kerumah, Papa mau menghubungi Asisten papa untuk mengalihkan aset papa atas nama adek" Ucap Tino beranjak pergi.
••••••••••••••><•••••••••••••
Pagi hari Di rumah Bian
Saat ini Gerald harus pergi ke kantor karena ada metting bersama klien penting,
Tapi ada satu hal yang membuatnya kebingungan, Dia tidak tega jika harus meninggalkan Bian, Gerald takut Little Bian kambuh lagi disaat dia berada di kantor.
"Kakak kok belum berangkat?" Tanya Bian yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggunakan Sweater oversize kesukaanya dan juga celana putih panjang.
"Kamu ikut kakak ya"pinta Gerald membuat Bian bingung.
"Bian ikut ke kantor kakak?"Ulang Bian bertanya, Dan dibalas anggukan oleh Gerald.
"Kakak tidak tega ninggalin kamu sendirian, Kakak cuma sebentar kok, Cuma metting sama Klien habis itu kita pulang" Jelas Gerald.
"Bian gapapa kok dirumah, Kan masih ada bibi sama satpam" Ucap Bian meyakinkan.
"Kakak mohon baby, Kakak benar benar tidak bisa pergi jika kamu tidak ikut" Kekeh Gerald yang membuat Bian menghela nafas.
"Ya udah Bian ikut kakak" Ucap Bian pada akhirnya.
"Tapi bian mau ganti baju dulu" Lanjutnya."Tidak perlu ganti baju, Pakai itu saja"Ucap Gerald mencegah.
"Bian ambil Handphone aja kalo gitu"
"Ya sudah, Kakak tunggu di depan ya" Ucap Gerald yang dibalas anggukan oleh Bian.
•
•
Hay guys, Maaf ya aku up cerita ini ngga bisa teratur, Soalnya aku buat cerita ini karena iseng aja, Tapi malah banyak yang nunggu up😭Sebisa mungkin aku Up cepet kok, Tapi ngga bisa nentuin waktunya.