Kandungan Bian sudah menginjak 6 bulan, jika ibu hamil lain mengidam di awal kehamilan berbeda dengan Bian yang lebih sering mengidam di usia kehamilan yang ke 6 ini.
Tetapi tidak perlu khawatir karena Bian mengidam dalam batas wajar bahkan menurut Gerald itu adalah hal hal biasa, hanya saja Bian sempat beberapa kali mogok makan tanpa sebab dan itu berhasil membuat Gerald kalap.
"Adekk bangun yuukk" Ucap Gerald mengelus surai Bian.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi namun 'istri' kecilnya itu masih belum bangun bahkan belum sarapan.
Hari ini hari Minggu jari Gerald punya kesempatan untuk menghabiskan waktunya dengan Bian, Ya walaupun sebenarnya dia bisa saja kapanpun tidak berangkat bekerja kecuali jika ada meeting pinting.
"Emhh ini jam berapa kakak" lirih Bian menggeliat.
"Udah jam sepuluh sayang, bangun yuk adek belum sarapan loh" Ucap Gerald membantu Bian untuk duduk bersandar ketubuhnya.
"Adek masih mengantuk" lirih Bian yang masih mengumpulkan nyawanya.
"Cuci muka dulu yuk biar ngantuknya hilang, setelah itu kita makan, adek mau makan apa hari ini hm?" Tanya Gerald mengelus punggung Bian.
"Bibi tadi masak apa?" Tanya Bian
"Ada ayam goreng, ikan balado sama sup sayur tadi, kalau adek mau sesuatu nanti gapapa dibuatin lagi" Ucap Gerald.
"Ga usah adek makan itu saja" ucap Bian
"Yaudah, ayo kek kamar mandi dulu kakak bantu" Ucap Gerald menggandeng Bian ke kamar mandi.
Mungkin hari ini Gerald akan membiarkan Bian hanya mandi nanti sore saja karena dia tau jika Bian tetap memaksakan diri mandi disiang hari, 'istri'nya itu tidak akan bisa tidur nanti malam.
Selesai makan Gerald membawa istrinya untuk bersantai diruang keluarga, Gerald merebahkan tubuhnya di sofa dengan kepala yang berada dipangkuan Bian.
Gerald antusias sekali berinteraksi dengan baby karena kata 'Istri'nya tadi malam sudah merasakan tendangan dari Baby.
"Baby ini Daddy, bangun sayang ayo main, kata bubu tadi malam kamu menendang ayo dong gerak lagi Daddy mau tau sebesar apa kekuatanmu sekarang" ucap Gerald seraya mengecupi perut Bian.
Gerald terus mengajak baby berbicara sesekali mengelus dan mengecup perut Bian hingga tiba tiba dia merasakan tendangan yang cukup kencang membuat Bian meringis merasakannya.
"Awhhs" Lirih Bian merintih karena terkejut dan juga merasa sedikit sakit karena tendangan dari dalam perutnya.
"Sayang gapapa? sakit sekali hm?" Ucap Gerald seraya merubah posisinya menjadi duduk disebelah istrinya.
Bian menggeleng tangannya kembali mengelus perut.
"Adek gapapa kok, baby-nya bener bener semangat buat buktiin ke Daddy kalau dia sangat kuat" Ucap Bian tersenyum sembari mengelus perutnya.Gerald tersenyum lalu mendekap tubuh Bian, tangannya terulur untuk mengelus perut sang istri tak lupa mengecup perut yang sudah membesar itu.
"Baby pintar sekali, sekarang Daddy sudah tau sebesar apa kekuatanmu, mulai sekarang kalau mau menendang pelan saja ya, jangan membuat Bubu terkejut dan kesakitan" Ucap Gerald berbicara sembari mengelus perut Bian.
Mereka terus mengobrol dan bercanda sampai sore hari, calon orang tua muda itu tengah merasakan bahagia dengan kehadiran baby yang ada di perut laki laki manis itu.
###########
Malam harinya tiba tiba Bian menginginkan buah strawberry yang Daddy Dio tanam dirumah utama, Strawberry itu tidak ditanam di kebun belakang sama seperti buah lainya melainkan buah strawberry yang Dio tanam khusus di balkon kamar milik lelaki paruh baya itu.
Bian tau karena letak pot buah itu yang terlihat dari taman dan sempat Bian tanyakan kepada ayah mertuanya.
Dio mengatakan jika itu adalah buah yang memang dia sengaja tanam dan dia sendiri yang akan memakannya ketika berbuah.
"Kita kerumah Daddy sekarang ya" Ucap Gerald menatap sang 'istri'
"Gamau, kakak telpon dulu daddy-nya nanti kalau bener boleh kita baru sekarang" Ucap Bian merengek.
Gerald hanya menggeleng tidak habis pikir, kata Bian tadi dia takut jika nanti sampai disana Dio tidak mengijinkannya meminta buah itu padahal Gerald yakin itu tidak mungkin karena dia tau Daddy-nya tidak akan bisa menolak permintaan menantu kesayangannya ini.
Gerald menelpon sang ayah dan menanyakan apa yang istrinya inginkan, dan sungguh kebetulan sang ayah baru saja memetik buah strawberry yang memang baru siap dipetik.
"Tuh kan Daddy pasti ngebolehin sayang" Ucap Gerald gemas dengan Bian.
"Hehe yaudah sekarang ayo kerumah mami" Ucap Bian dengan semangat.
"Dipake dulu jaketnya sayang" Ucap Gerald yang langsung dilaksanakan oleh Bian.
Mereka berencana sekalian menginap karena sudah hampir 1 bulan mereka tidak mengunjungi Dio dan Anggia.