Bian menatap Gerald yang tengah fokus menandatangani berkas yang diberikan asistenya, Ini sudah menunjukkan pukul 10.30, Bian sudah sangat merasa bosan karena sedari tadi dia hanya memainkan ponsel milik Gerald.
"Kakakkk"rengek Bian membuat sang empu menoleh ke arahnya.
"Ada apa hm?"Tanya Gerald
"Bosan"
"Kemarilah"Perintah Gerald menepuk pahanya meminta Bian duduk di pahanya.
Tanpa babibu, Bian segera beranjak dari duduknya lalu duduk miring dipangkuan Gerald.
"Tunggu sebentar ya, Kakak akan menyelesaikan ini dengan cepat" Ucap Gerald membawa tubuh Bian kedalam dekapanya.
"Kalau gitu, Bian duduk di sofa lagi aja" Ucap Bian ingin beranjak
"Tidak perlu, Tetap disini saja" Ucap Gerald menahan pergerakan Bian.
"Tapi nanti Bian ganggu kakak kalau Bian duduk disini" Ucap Bian
"Tidak Baby, Kamu sama sekali tidak mengganggu kakak"Ucap Gerald meyakinkan.
"Bener?"Tanya Bian yang dibalas anggukan oleh Gerald.
"Tapi nanti kalau ada Asisten kakak atau karyawan kakak yang lain masuk gimana?"Tanya Bian lagi
"Tidak mungkin, Kakak mereka tidak akan kesini jika kakak tidak memanggil"
"Tap——"
"Shtt, Diam baby" Ucap Gerald yang langsung membuat Bian terdiam.
Tangan kiri Gerald memeluk pinggang Bian, Sedangkan tangan kananya ia gunakan untuk mengetik dan menandatangani berkas.
Karena terlalu fokus pada pekerjaanya,Gerald tidak menyadari jika Bian mulai terlelap dengan tubuh yang menyandar kedalam dekapan Gerald.
Pukul 11.15 Gerald sudah menyelesaikan setumpuk berkas yang ada didepanya, Walaupun begitu tetapi masih ada setumpuk berkas lagi yang harus dia selesaikan.
Gerald bisa saja meninggalkan berkas tersebut dan menyelesaikanya kapan saja, Tetapi Gerlad bukanlah Type orang yang suka menunda pekerjaan jika tidak pada waktu tertentu, Dia lebih memilih mengerjakanya sesuai waktunya dan nantinya tidak membuat pekerjaanya semakin menumpuk.
Gerald mengalihkan pandanganya ke arah Bian, Tanpa sadar dirinya tersenyum melihat Bian tertidur pulas didalam dekapanya.
Tangan kanan Gerald terulur untuk mengelus surai halus milik Bian.
"Manis sekali" Guman Gerald menatap wajah Bian.
Setelah cukup memandangi wajah manis milik Bian, Gerald dengan hati hati mengangkat tubuh mungil Bian lalu membawanya ke kamar pribadi yang ada disana.
Cupp
"Tidur nyenyak Baby" Ucap Gerald mengecup kening Bian setelah membaringkan tubuh Bian di atas ranjang.
################
Gerald dibuat panik dan khawatir mendengar kabar dari salah satu rumah sakit di kota ini.
Tubuhnya melemas seakan tidak memiliki Daya, Berita yang dia dengar seakan mimpi menjadi mimpi buruk disiang hari.
Gerald beranjak menuju kamar pribadinya, Saat dia ingin meraih gagang pintu, Pintu kamar sudah terlebih dulu terbuka.
"Kakak"Guman Bian terkejut.
Bian baru saja terbangun dari tidurnya karena merasa lapar.
"Sayang"Gerald segera mendekap tubuh mungil yang ada didepanya.
"Ada apa kakak?"Tanya Bian merasa bingung.
Gerald melepas pelukanya lalu menangkup wajah Bian dengan kedua tanganya.
"Kakak"Panggil Bian lag
"Kakak akan memberitahu kamu sesuatu, Tapi janji setelah ini kamu harus kuat"Ucap Gerald
"Kakak katakan dulu, Jangan membuat Bian penasaran"Ucap Bian tidak sabar.
Gerald menghela nafas, Sebenarnya dia takut jika Bian akan syok setelah dia mengatakanya, Tetapi tidak ada pilihan lain saat ini, Bian harus tau.
"Sekarang bunda, Viara sama ayah udah sampai di sini"
"Beneran kak? Kakak ngga bohong kan?"Tanya Bian dengan raut wajah yang terlihat sangat bahagia.
"Tapi"
"Ada apa kak?"Tanya Bian membuat Gerald kembali menghela nafas.
"Mereka sedang berada dirumah sakit, Mobil yang menjemout mereka dari bandara bertabrakan dengan truk"
DEGG