3 minggu sudah Bian dirawat di rumah sakit, Keadaan punggungnya sudah lebih baik, Walaupun belum sepenuhnya sembuh, Bian sudah bisa tidur terlentang dengan catatan tidak terlalu banyak gerak.
Little Bian pun sudah tidak mucncul setelah beberapa hari lalu, Dan itu sudah cukup membuat mereka bersyukur.
Beberapa saat lalu Gerald mendatangkan seorang psikolog untuk menangani sindrom Bian, dan psikolog itu mengataakan jika Bian akan sembuh jika Bian bisa melupakan masa masa buruknya ketika masih kecil salah satunya dengan membuat Bian merasa bahagia dengan hal hal kecil di sekitarnya.
Anggia dan Dio yang mengetahui itu pun segera bertindak, Mereka mulai merenofasi rumahnya untuk menambah ruangan, seperti Ruang baca, Ruang musik, Ruang melukis yang digabungkan dengan ruang bersantai pribadi untuk Bian, Tak tanggung tanggung, Anggia membuat taman bunga dan juga kebun sayur dan buah buahan yang ada di belakang rumah mereka.
Dio meminta pada orang kepercayaanya agar melakukan yang terbaik, terutama masalah waktu, karena mereka meminta ketika Bian sudah pulang kerumah, semua ruangan sudah jadi.
Berbeda dengan kedua orang paruh baya itu, Gerald memilih menyerahkan pekerjaan yang menyangkut cabang perusaan miliknya kepada orang kepercayaanya, tentu saja dengan alasan agar dia bisa lebih sering menghabiskan waktunya dengan Bian.
Usaha mereka tidak main main agar Bian segera sembuh dari sindromnya, Bukan mereka tidak mau merawat Little Bian, Tetapi mereka khawatir dengan keadaan Bian, Karena jika dalam keadaan Little, Bian tidak bisa menikmati harinya seperti biasa, Bahkan untuk makan saja harus dengan yang lunak lunak saja.
###########################
Pagi ini mereka tengah sibuk menyiapkan kepulangan Bian, Kemarin dokter mengatakan jika keadaan Bian sudah 80% lebih baik dan dokter mengatakan jika mereka sudah bisa membawa Bian pulang.
Tetapi Bian harus tetap kontrol setiap satu minggu sekali untuk memeriksa keadaan punggungnya. Walaupun sedikit keberatan tapi Bian tetap mengiyakan karena dia sudah bosan berada dirumah sakit.
"Mau pakai kursi roda atau kakak gendong saja?" Tanya Gerald kepada Bian yang masih duduk dipinggir ranjang rumah sakit.
"Mau jalan saja boleh?" Tanya Bian mendongak menatap Gerald.
"Tapi adek baru sembuh" Ucap Gerald mengelus kepal Bian.
" Bian sudah tidak apa apa kakak, Bian ingin sekali berjalan, Nanti kan kakak bisa menjaga Bian" Ucap Bian mengela nafas.
Siapa yang tidak bosan jika harus berbaring hampir satu bulan diranjang rumah sakit, Apalagi Bian sama sekali tidak di izinkan menapakkan kakinya dilantai walaupun satu langkah, dan itu benar benar membuat Bian kesal.
"Baiklah" Ucap Gerald pada khirnya.
"Kalian pergilah terlebih dahulu ke mobil, mami dan daddy akan mengurus administrasi dulu" Ucap Anggia ingin beranjak pergi
" Mami " Lirih Bian membuat Anggia membalikkan tubuhnya lalu kembali mendekati Bian.
"Ada apa hm? Adek butuh sesuatu?" Tanya Anggia.
"Terimakasih" Ucap Bian menunduk.
Anggia tersenyum mendengar ucapan Bian, Dia sudah menganggap Bian seperti pitra kandungnya, tentu saja Dia akan melakukan apapun untuk Bian.
Anggia memeluk tubuh anak laki laki yang ada di depanya dengan hati hati.
"Terimakasih kembali adek, Mami akan melakukan apapun untuk putra kecil mami" Ucap Anggia melepas pelukan mereka, tak lupa memberi kecupan singkat di kening Bian.
"Adek cepat sembuh ya, Biar nanti kita bisa pergi liburan bersama" Ucap Anggia yang di angguki oleh Bian.
"Ya sudah, mami pergi dulu oke, Adek pergi ke mobil dulu sama kakak" Ucap Anggia setelah itu dia pergi kelur bersama Dio.
"Sudah siap pulang kerumah?" Tanya Gerald pada Bian yang masih melamun menatap pintu.
"Adek siap" ucap Bian antusias.
"Let's go baby" ucap Gerald membantu Bian turun dan menggandeng tubuh Bian hati hati agar Bian tidak terjatuh.
.
.
Hai guysss, balik lagi nihh, Gimana?gimana?, Udah siap ujian akhir semester belum? Atau ada yang udah mulai ujian?.
Semangat ya kalian semua!!!
Maaf author baru up,beberapa waktu lalu author kesusahan buat login akun wattpad, karena sebuah kecelakaan kecil yang buat HP author rusak dan harus cari cari data author dulu.
Sekali lagi maaf yaa. Babayyy