My Cute Boy (BxB)

1.7K 131 10
                                    

Setelah 5 hari dirawat dirumah sakit hari ini Bian sudah diperbolehkan pulang, Tadinya sempat ada percekcokan antara Gerald dan Anggia masalah kemana mereka membawa Bian pulang.

Anggia dengan keinginannya membawa pulang kerumah utama sedangkan Gerald ingin membawa Bian kerumah miliknya tentu saja, Perdebatan itu berlanjut sampai Bian sendiri yang memutuskan bawa dia ingin pulang kerumahnya dan Gerald.

Walaupun Anggia sedikit kecewa tapi di juga tetap menerimanya karena itu adalah permintaan menantu kesayangannya.

Selama perjalanan Bian hanya terdiam dengan bersandar pada Gerald, Anggia dan Dio sudah pulang lebih dulu dengan mobil yang berbeda.

Sesampainya di rumah Gerald segera menggendong tubuh istrinya menuju kamar mereka lalu meletakkan tubuh istrinya dengan hati hati di ranjang.

"Istirahat dulu ya sayang" ucap Gerald seraya mengelus surai Bian.

"Bian mau ke taman kakak" Ujar Bian menatap Gerald.

"Nanti ya, adek harus ingat kata dokter sekarang harus banyak istirahat agar cepat sembuh" Ucap Gerald memberi pengertian

"Maaf" lirih Bian menunduk

"Heyyy kenapa bilang seperti itu?" Tanya Gerald segera berbaring disebelah Gerald lalu mendekap tubuh istrinya dengan hati hati agar tidak terkena tangan baoan yang sakit.

"Maaf udah ngrepotin kakak" Lirih Bian

mungkin karena hormon kehamilannya Bian merasa jika saat dirinya sakit dia hanya membuat Gerald kesusahan.

"Apa yang adek katakan, Adek sama sekali tidak merasa repot sayang, jangan bicara seperti itu, kakak sayang sekali sama adek, seharusnya kakak yang harus berterimakasih ke adek karena udah mau menerima baby, kakak cuma mau adek cepet sembuh biar adek bisa pergi jalan jalan sama kakak seperti biasanya" Ucap Gerald menatap istrinya.

Entah kenapa Gerald sedikit emosi mendengar apa yang istrinya katakan.

" Jangan berkata seperti itu, Kakak itu suaminya adek, Adek berhak bergantung sama kakak, kakak menikahi kamu itu karena kakak sayang sama kamu, kakak sangat cinta adekk, jangan berkata seolah olah kamu itu cuma beban buat kakak, Adek berada disini saja sudah membuat kakak bahagia sekali, apalagi sebentar lagi akan ada baby" Ucap Gerald

Bian yang merasa aura yang berbeda dari Gerald pun segera masuk kedalam pelukan sang suami, melihat wajah Gerald berubah ketika berkata seperti itu membuat Bian menjadi takut.

Gerald tersadar dengan apa yang baru saja terjadi, Dia bisa merasakan jika saat ini istrinya tengah ketakutan.

"Maaf sayang, kakak kelepasan" Lirih Gerald mengecup kepala istrinya yang masih menenggelamkan kepala didadanya.

"Jangan marah"lirih Bian

Cup

Gerald mengecup kening Bian
"Kakak tidak marah sayang, maaf, sekarang adek tidur dulu ya nanti kalau udah bangun kakak bawa adek jalan jalan di taman" Ucap Gerald dengan lembut

"Kakak jangan pergi" Ucap Bian

"Kakak tidak akan pergi sayang, tidurlah" ucap Gerald kembali mendekap Bian.

Tak berapa lama terdengar denguran halus yang menandakan bahwa Bian sudah terlelap.

"Maaf sayang" lirih Gerald merutuki kebodohannya yang hampir saja meluapkan emosinya.



#######

Sesuai janjinya, setelah bangun tidur Gerald membawa istrinya menuju taman yang ada di belakang rumah.

"Adek mau makan dulu ngga?" Tanya Gerald seraya menggendong tubuh Bian menuju taman belakang.

"Nanti saja" Jawa Bian

Sebenarnya tadi sebelum pulang Dio sudah membelikan Bian kursi roda dan sekarang pun sudah sampai di rumah mereka tetapi Gerald menolak memakainya dengan alasan dia masih sanggup menggendong istrinya dan mungkin kursi roda itu akan digunakan disaat benar benar butuh.

Setelah sampai disana Gerald meletakkan tubuh Bian di kursi taman.

" Tunggu disini sebentar ya, kakak ambil jaket dulu" Ucap Gerald mengecup kening Bian sekejap lalu meninggalkan Bian untuk mengambilkan jaket untuk Bian dikamar.

Cuaca siang ini sangat mendung, bahkan dinginnya angin pun sangat terasa menusuk kulit.

Saat Gerald ingin kembali ke taman, langkahnya terhenti mendengar panggilan dari ibunya.

"Ada apa mi" tanya Gerald berjalan mendekati sang ibu yang berada di dapur.

"Ini makan siang buat adek, kakak sekalian suapi aja ya, sekarang udah hampir sore, mami adek sakit lagi kalau ngga cepet makan" Ucap Anggia menyerahkan nampan berisi makanan yang sudah dia siapkan untung menantunya.

"Baiklah, terimakasih mi" Ucap Gerald lalu segera pergi ke taman takut membuat istrinya menunggu terlalu lama.

Saat sampai di taman Gerald dapat melihat istrinya tengah melamun tetapi tangan kirinya masih aktif mengelus perutnya.

"Jangan melamun sayang" ucap Gerald meletakkan Naman makanan di meja kecil yang ada disebelah kursi lalu memakaikan jaket ke tubuh istrinya.

"Kenapa melamun?" Tanya Gerald yang dibalas gelengan oleh Bian.

"Adek makan dulu ya, kakak suapi" ucap Gerald mengambil makanan dan siap menyuapi Bian.

"Tapi adek belum lapar kakakk" ujar Bian setengah merengek.

"Adek harus makan ini sudah hampir sore, adek ngga kasihan kalau baby-nya kelaparan" ucap Gerald membuat Bian mau menerima suapan dari Bian.

"Kakak tidak makan?" Tanya Bian

"Kakak sudah makan tadi waktu adek tidur" Ucap Gerald.

Mereka menghabiskan sore hari di taman, mereka mengobrol bahkan lebih Bian yang mendominasi dengan bercerita dan didengarkan dengan baik oleh Gerald.



---------------------


Hay guys bagaimana kabar kalian, maaf yaa author mengingkari janji hehehe, Sekarang uthor udah kerja jadi author harus bisa bagi waktu, ternyata banyak sekali dari kalian yang masih nunggu cerita ini, maaf yaa hehe.

Oh iya author mau kasih tau kalau cerita ini mungkin akan segera author tamatkan, dengan beberapa alasan salah satunya karena author kurang waktu untuk mengerjakan beberapa karya author yang masih belum tamat jadi sebisa mungkin author bakal selesain dulu beberapa cerita author sebelum nanti mulai buat lagi dari awal.

Sudah itu saja yang mau author sampaikan, Terimakasihhh, babayyyy🫶

My cute boy (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang