My Cute Boy (BxB)

11.3K 712 6
                                    

Bian berdiri dibalkon kamarnya dengan menatap bintang yang ada di atas langit.

Semua memory tentang kebersamaanya dan keluarga terus berputar dikepalanya, Bian merindukan keluarganya, Hari ini benar benar seperti mimpi yang buruk.

"Bian rindu kalian"Guman Bian tetap menatap langit.

Karen terlalu lama menangis membuat Bian kehilangan tenaga, Apalagi sedari tadi Bian tidak ingin memakan apapun.

Tubuhnya tiba tiba menegang, Tubuh Bian terduduk didekat pagar balkon,Itu menandakan bahwa Little Bian kembali muncul.

Salah satu pelayan mengetuk pintu kamar Bian yang sedikit terbuka, Beberapa kali mengetuk tidak ada sahutan dari dalam, Pelayan mencoba masuk kedalam mencari sang tuan muda, Betapa terkejutnya saay melihat Bian yang tengah terduduk di balkon dengan tubuh gemetar.

"Ya tuhan, Aden!!" Pelayan tersebut segera mendekati Bian lalu memapah tubuh Bian masuk kedalam kamar.

"Dingin bibi" Lirih Little Bian.

Bi marni merebahkan Bian di atas ranjang lalu menyelimuti tubuh Bian, Tak lupa dirinya menyalakan seluruh lampu yang ada di kamar karena tau jika dalam keadaan seperti ini Bian akan lebih tenang.

"Tunggu sebentar ya, Bibi akan panggilkan tuan Gerald dulu" Ujar Bibi lalu dia keluar kamar Bian.

Bi Marni lari tergopoh ke arah ruang keluarga dimana Anggia,Dio, Dan Gerald berada.

"Ada apa Bi?"Tanya Anggia berdiri menghampiri Bi Marni diikuti Gerald dan Dio

"Maaf nyonya, Den Bian kambuh dan sepertinya sekarang Den Bian demam" Ucap Bi Marni yang panik.

Gerald yang mendengar penjelasan bi marni pun segera pergi ke kamar Bian.

"Bibi siapkan kompresan dan tolong panggilkan dokter, Saya akan melihat Bian dulu" Ucap Anggia

"Baik nyonya"

Anggia berlalu pergi ke kamar Bian diikuti oleh Dio.

Gerald mendekati Bian yang tengah berbaring di atas ranjang dengan tubuh bergetar.

"Baby?" Panggil Gerald lembut.

"Dingin kakak" Lirih Bian dengan air mata yang masih mengalir.

Gerald segera mendekap tubuh Bian yang terbalut dengan selimut tebal, Tidak lama Anggia dan Dio masuk menghampiri mereka.

"Dingin hikss, Kepala Bian pusing" Lirih Bian menangis.

Anggia duduk disisi lain ranjang lalu memgelus surai Bian.

"Tunggu ya sayang, Dokternya sebentar lagi akan sampai" Ucap Anggia menciba menenangkan Bian.

"Enggak!! Bian engga mau dokter hikss" Bian seketika memeluk tubuh Gerald.

"Shtt, Tenang dulu hey, Ngga ada dokter baby, Mami cuma bercanda" Ucap Gerald agar Bian berhenti menangis.

Dio dan Anggia menatap Bian dengan tatapan Iba, Sungguh malang nasib anak dari sahabat mereka ini.

Gerald mengelus punggung Bian dengan lembut seraya meniup-niup puncak kepala Bian.

Tidak berapa lama terdengar denuran halus menandakan bahwa Bian sudah tertidur, Gerald merebahkan tubuh Bian dengan hati hati, Bertepatan dengan itu terdengar pintu diketuk.

"Permisi tuan, Nyonya" Sapa dokter dari depan pintu.

"Oh, silahkan masuk dok" Ucap Mereka

"Tolong hati hati ya dok, Putra saya baru saja tertidur" Pinta Dio

"Baik tuan"

Dokter tersebut mulai memeriksa tubuh Bian dengan hati hati, Setelang selesai dia memberikan resep obat kepada Gerald lalu berpamitan pada mereka.

"Mami antarkan Dokternya dulu" Ucap Anggia berlalu bersama dokter.

"Sini resepnya, Papi yang akan pergi ke apotik" Ucap Dio meminta Resep obat yang Gerald bawa.

Gerald menyerahkan kertas resep tersebut kepada sang ayah.
"Tolong ya Pi" Ucap Gerald yang dibals anggukan oleh Dio.

Cupp

"Lekas sembuh Baby" Ucap Gerald setelah mengecup kening Bian.

My cute boy (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang