Saat ini Gerald dan juga Bian sedang bersantai di rumah milik orang tua Bian, setelah mengunjungi makam kedua orang tua dan juga kakak Bian, Mereka pergi kerumah almarhum orang tua Bian yang sekarang sudah menjadi milik laki laki manis itu, Walaupun Bian tidak tidak tinggal disana.
"Adek tidak ingin melihat rumah yang akan kita tempati?" tanya Gerald yang sedari tadi tak henti mengelus rambut Bian.
"Nanti saja kakak, Sekalian kita pindahan saja, Memangnya rumahnya seperti apa?" Tanya Bian.
"Rumahnya tidak jauh seperti rumah daddy sama mami, ada tempat melukis, ruang musik, Ruang kerja, Ruang baca, 5 kamar tidur dan ada 2 ruangan kosong" Jelas Gerald singkat.
Kenapa dibilang singkat, karena ada beberapa detail yang tidak Gerald sebutkan.
"Rumahnya tidak sebesar rumah Daddy kan? Karena menurut Bian 3 lantai itu terlalu luas" Ucap Bian.
"Tidak sayang, Rumah kita nanti hanya 2 lantai tetapi tetap ada taman dibelakang dan juga kolam renang" Ucap Gerald.
"Berarti Bian bisa menanam bunga seperti dirumah Mami?" tanya Bian mulai berbinar.
"Bisa sayang, Bahkan nanti Adek bisa menanam buah ataupun sayur disana, Dan juga nanti jika ada yang kurang ataupun tidak suka, adek bisa menambah atau menggantinya sendiri" Balas Gerald dengan senyumanya.
"Terimakasihh kakak" Ucap Bian seraya memeluk tubuh Gerald.
"Berhenti mengucapkan terimakasih, Kamu sudah puluhan kali mengucapkan terimakasih hari ini" Ucap Geral yang dibalas senyuman oleh Bian.
"Sekarang kita tidur ya, sudah waktunya adek tidur siang" Ucap Gerald .
"Tapi Bian tidak mengantuk kakakk" Rengek Bian yang masih ingin menonton tv.
"Nanti kakak puk puk sama elus elus biar adek cepet ngantuk" Ucap Gerald membuat Bian mendengus kesal.
"Gondong" pinta Bian merentangkan tanganya.
Gerald yang sudah berdiri dihadapan Bian pun tersenyum, Dengan senang hati dia segera mengangkat tubuh Bian untuk digendong seperti koala.
"Uluh uluhh kesayangan kakak ini sangat manja" Ucap Gerald menciumi wajah Bian.
"Berhenti kakak, Ini sangat geliii" Rengek Bian menghindari ciuman yang kesekian kalinya dari Gerald.
"Oke okee, sekarang kita akan ke kamar untuk istirahat" Ucap Gerald membawa Bian Ke lantai atas dimana kamar Bian berada.
##########
Setelah berpamitan kepada ART yang ada dirumah Bian, Gerald dan Bian segera kembali kerumah utama milik Orang tua Gerald.
Tari Anggia meminta mereka untuk kembali kerumah utama karena Bian lupa membawa Vitamin dan juga obat khusuh untuk mencaga imun Bian, Obat itu diracik oleh dokter kepercayaan keluarga Gerald, jadi mereka tidak bisa sembarangan membelinya diluar.
"Tidak apa apa ya kita pulang dulu, Kapan kapan kita akan kembali lagi kesana" Ucap Gerald seraya mengelus surai Bian dengan tangan kirinya karena tangan kananya sedang menyetir.
"Tidak apa apa kakak, Lagi pula Adek sudah senang bisa kesana" Balas Bian dengan senyumnya.
"Adek mau mampir terlebih dahulu untuk membeli sesuatu?" Tanya Gerald melirik Bian sekejap.
"Bian mau membeli macaron yang ada disebelah taman boleh? Bian lagi pengen itu sekarang" Tanya Bian penuh harap kepada Gerald.
"Itu saja? Tidak mau membeli makanan lain?"
"Tidak kakak, Bian masih kenyang, Bian mau itu saja" Ucap Bian.
"Baiklah, kalau begitu kita kesana sekarang" Ucap Gerald yang langsung membuat Bian berbinar.
"Terimakasihh kakakkk" Ucap Bian senang.
"Sepertinya kakak akan bosan jika kamu terus mengucapkan terimakasih" Ucap Gerald membuat Bian menyengir kuda.
"Hehe,maaf" Ucap Bian tersenyum memamerkan giginya membuat Gerald geleng kepala.