My Cute Boy (BxB)

8.4K 569 10
                                    

Gerald menatap laki laki manis yang tengah berbaring dihadapanya dengan Kasihan.

Setelah tadi ditangani dokter, Bian dipindahkan keruang rawat VIP, Sekarang hanya ada Gerald saja yang menunggu karena Anggia harus mengambil barang keperkuan milik Bian, Sedangkan Dio belum kembali.

Bian sekarang tidur dengan posisi miring kesamping menghadap Gerald, Tadi dokter mengatakan jika sementara punggung Bian belum boleh bersentuhan dengan apapun.

Tentu saja Gerald khawatir nantinya dengan reaksi Bian bagaimana jika dirinya tidak bisa bergerak leluasa.

Gerald berharap jika nanti Bian terbangun, Bukan little Bian yang menguasai, Karena jika Bian masih dalm dunia Little pasti nanti akan memperburuk keadaan Bian nantinya.

Pintu ruang inap terbuka menampilkan Dio dengan wajah tidak setegang tadi, Dio berjalan ke arah brankar dimana Bian tertidur.

"Bagaimana Dad?" Tanya Gerald.

"Daddy sudah menangkapnya, Sekarang berada di markas" Ucap Dio

"Daddy sudah menghabisinya?"Tanya Gerald

"Belum, Itu hak kamu untuk melakukan apa saja tugas daddy hanya menangkapny" Ucap Dio yang di angguki Gerald.

"Bagaimana keadaan Adek?"Tanya Dio kepada Gerald seraya mengelus surai Bian dengan hati hati agar Bian tidak terganggu.

"Tulang belakang adek tergeser dan retak sehingga harus di operasi, Operasinya lancar, Tetapi untuk beberapa waktu kedepan punggungnya tidak boleh bersentuhan dengan apapun, Dan juga suhu tubuhnya sejak tadi belum stabil" Jelas Gerald pada Dio.

"Kita harus ekstra menjaga dirinya mulai sekarang" Ucap Dio yang disetujui oleh Gerald.

"Daddy sudah bertemu mami?"Tanya Gerald

"Sudah, Tadi mami menemui daddy ke markas, Dia mengatakan jika adek dibawa kerumah sakit, Mami mengatakan jika dia mau mengambil keperluan adek terlebih dahulu, dan menyuruh daddy kesini" Ucap Dio.

Pukul 20.15 Anggia sudah kembali, Dia menyuruh sang suami dan putranya untuk makan malam dulu karena tadi mereka belum sempat makan malam.

Sebenarnya Gerald menolak, Tetapi karena Anggia membujuk Gerald dengan alasan Bian, Akhirnya dengan berat hati dia memakan makan malam yang sudah Anggia siapkan.

Setelah mereka makan, Gerald kembali ke posisinya yaitu disebelah brankar yang Bian tempati.

Mata sipit milik laki laki mungil itu perlahan terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

Dihadapanya sudah ada Gerald yang senantiasa menggenggam tanganya, Bian juga melihat Daddy dan Maminya yang menunggunya di sofa.

"Sayang" Guman Gerald saat melihat Bian membuka mata.

Anggia dan Dio pun segera mendekati Mereka saat melihat Bian sadar.

"Bian kecil atau besar?"Tanya Anggia memastikan.

"Besar"lirih Bian membuat mereka bernafas lega.

"Ada yang sakit?"Tanya Anggia.

"Punggung Bian sakit Mami, Bian mau duduk aja" Lirih Bian tetap pada posisinya.

Anggian menatap Gerald mencari solusi, Karena Anggia tau punggung Bian tidak boleh bersentuhan dengan apapun.

"Jangan duduk dulu ya, Nanti punggungnya terkena sesuatu" Ucap Gerald lembut.

"Tapi Bian mau duduk kakak, Badan Bian sakit kalau begini terus" Ucap Bian membuat mereka tidak tega.

"Adek bener mau duduk?"Tanya Gerald mengulangi.

"Iya" Lirih Bian.

"Tapi harus janji sama kakak kalau Adek duduk nanti, Adek ga boleh nyender kebelakang semarangan, Adek hanya boleh nyendek ke samping, Mengerti?"

"Adek mengerti" Ucap Bian.

Gerald membantu Bian untuk duduk, Tak lupa dirinya duduk dipinggiran Brankar akar Bian bisa bersandar dibahunya.

"Sudah nyaman?"Tanya Gerald yang di angguki oleh Bian.

"Mami panggil dokter sebentar ya, Biar dokter tau perkembangan adek" Ucap Anggia yang disetujui oleh mereka.

Dio mendekati Bian disebelah kiri Brankar Bian, Tanganya terulur untuk mengelus surai Bian.

"Maafin daddy ya, Daddy tidak tau jika adek diperlakukan seperti itu" Ucap Dio penuh penyesalan.

"Tidak apa apa Daddy, Daddy tidak salah" Ucap Bian yang membuat Gerald dan Dio tersenyum bangga.

"Haus kakak" Ucap Bian menoleh ke Gerald.

Gerald mengambil air mineral disampingnya, Lalu membantu Bian minum.

"Ada yang sakit?"Tanya Gerald saat melihat Bian memejamkan matanya.

"Pusing" Lirih Bian.

"Ya udah, Pejamin Matanya, Sebentar lagi dokter akan datang"Ucap Gerald yang dipatuhi oleh Bian.

Beberapa saat kemudian dokter Rizal dan juga dokter yang menangani operasi Bian oun datang, Mereka mencatat segala perkembangan keadaan Bian.

-

-

Hai Guyss, Kalian nungguin adegan baku hantam Gerald ke Bella ya? Maaf ya chapter ini aku fokusin ke Bian dulu, Chapter berikutnya baru kita urusi masalah Bella, Dan tidak lupa author meminta maaf karena tidak bisa up teratur, Karena author bisa up jika tidak sibuk, Dalam keadaan mood baik, Dan juga dalam suasana tenang. jadi maaf kalau kalian harus nunggu.

My cute boy (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang