Gerald dan Bian berjalan memasuki rumah yang sudah disiapkan oleh Gerald, Rumah yang menurut Gerald sudah pas, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, Namun menurut Bian ini sudah termasuk mewah, ya walaupun tidak sebesar rumah orangtua Gerald maupun rumah orang tua Bian.
Rumah bernuansa modern yang Gerald desain sendiri ini memang terkesan tidak terlalu luas, Tetapi jika sudah masuk ke dalam rumah, Di dalamnya akan terlihat sangat luas, Tidak hanya itu saja, Dibelakang rumah ada kebun buah dan sayur, Di bagian atas dibuat seperti taman kecil berisi bunga bunga cantik yang sengaja Gerald pilihlan, Disampingnya terdapat bangunan yang lebih kecil untuk menyimpan sisa mobil yang tidak cukup diletakkan di garasi milik Gerald, karena Gerald memiliki 6 mobil dan juga 2 motor, dan yang hanya muat di garasi rumah hanya 3 mobil saja, jadi sisanya akan diletakkan dibangunan samping.
Di bangunan itu juga akan menjadi tempat untuk para pekerja dirumah mereka istirahat, disana ada 9 kamar, dapur dan juga kamar mandi, Alasan Gerald tidak membuat kamar ART di dalam rumah adalah, Mereka berdua pasti ada saatnya membutuhkan Privasi jadi Gerald berfikir dua kali untuk hal itu.
"Bagaimana? Apakah ada yang kurang?" Tanya Gerald mengejutkan Bian yang masih melihat lihat sisi demi sisi rumah baru mereka.
"Sudah cukup kakak, Bahkan ini terlalu mewah" ucap Bian berbapik menatap Gerald.
Cup
"Ini sudah pas sayang, Kakak membuat seperti ini agar kamu tidak bosan" Ucap Gerald seusai mengecup kening Bian.
"Terimakasihh" Ucap Bian kesekian kalinya.
Gerald tersenyum sebagai balasan, Dia segera membawa tubuh sang 'istri' kedalam pelukanya, Gerlad sangat bahagia sekali sekarang bisa memiliki Bian sepenuhnya.
Dulu waktu masih umur belasan, Gerald berfikir jika rasa yang dia miliki terhadap Bian adalah perasaan antara kakak dan juga adik, Tetapi semakin lama dia tidak yakin jika itu hanya perasaan sebatas saudara, Untuk memastikan itu Gerald rela pergi ke amerika dengan alasan pendidikan, Setelah beberapa waktu disana Gerald semakin yakin jika Dia memliki perasaan dalam artian tersendiri untuk Bian.
Dan akhirnya sekarang, Gerald benar benar bahagia mendapatkan Bian dengan posisi yang lebih kuat.
"Kakak kenapa melamun" Ucapan Bian membuat lamuan Gerald terbuyar.
"Tidak apa apa, Sekarang kita ke kamar oke, Kita istirahat dulu sebelum menata barang" Ucap Gerald menggandeng tangan Bian.
##########
Pagi pagi sekali Gerald terlebih dahulu terbangun dari tidurnya, Pertama kali yang dia lihat adalah sang 'istri' yang tengah tertidur di dalam dekapannya.
Setelah resmi mengikat Bian, Gerald merasa hidupnya semakin berwarna, Dia merasa sudah tidak ada batasan lagi untuk mengambil keputusan tentang kehidupannya dan juga Bian.
"Mulai hari ini dan seterusnya kamu adalah setengah kehidupan kakak, kamu akan menemani setiap langkah yang nantinya akan kakak ambil" lirih Gerald menatap Bian.
Tak berselang lama sang Empu menggeliat menandakan jika dirinya sudah terbangun dari mimpi indahnya.
"Good morning baby" Ucap Gerald seraya merapikan surau Bian yang sedikit berantakan.
Bian yang sudah setengah sadar pun semakin merapatkan dirinya kedalam pelukan sang suami
"Morning kakak"lirih Bian
"Apakah tidurnya nyenyak?" Tanya Gerald berganti mengelus punggung 'istri'nya.
"Nyenyak sekali, akhir akhir ini Bian sering bermimpi bertemu kak Vira" Ucap Bian mendongak menatap Gerald.
Gerald tersenyum lembut menatap Bian, Dia tau jika 'istri'nya itu pasti sangat merindukan keluarganya.
"Benarkah?"
"He'em, Tapi hanya ada kak Vira saja, Bian tidak melihat Bunda sama ayah disana" Ucap Bian menjadi murung.
"Tidak apa apa, Mungkin lain kali mereka akan menemui adek, Makanya adek harus sabar dan doakan mereka biar mereka bisa bahagia disana" ucap Gerald yang di angguki oleh Bian.