Sore harinya Bian nonton film terbaru, yang membuat kali ini berbeda adalah dengan Gerald yang menemaninya.
Setelah menonton mereka segera pergi ke ruang makan karena jam sudah menunjukan waktu makan malam.
Di meja makan sudah ada Anggia, Dio dan satu orang yang sangat familiar membuat Bian bersorak.
"Omaaa" Teriak Bian spontan saat melihat Oma duduk disebelah Anggia.
"Hey heyy, Kenapa berlari, Oma tidak akan kemana mana" Ucap Oma memeluk tubuh Bian.
"Bian kangen sekali dengan oma, Oma kemana saja?" Bian masih dengan memeluk tubuh oma.
Anggia, Dio, dan juga Gerald tersenyum menatap Bian dan Oma, Mereka sangat senang melihat interaksi keduanya.
"Oma dirumah sayang, Maaf ya baru sempat mengunjungi, Beberapa saat lalu banyak sayuran dan buah buahan di kebun oma yang sudah saatnya panen, Jadi oma memanenya dulu baru bisa kesini" Ucap Oma melepas pelukanya pada Bian lalu mengelus surai Bian.
"Tidak apa apa oma, Bian juga minta maaf karena Bian belum bisa kesana" Ucap Bian sedikit merasa Bersalah.
"Sudahlah tidak perlu difikirkan, Sekarang ayo kita makan" Ucap Oma yang di angguki oleh Bian.
Setelah menyelesaikan acara makan bersama, Mereka semua segera pergi ke ruang keluarga.
Posisi mereka saat ini yaitu Bian di apit oleh Gerald dan oma, sedangkan Anggia dan Dio berada dihadapan mereka.
"Bukankah besuk waktunya Bian untuk pergi konsul?"Tanya Oma
"Iya oma, Besuk Bian akan menemui kak Citra" jawab Bian.
" Sebelumnya bagaimana? apakah ada kemajuan?" Tanya oma kembali mengelus surai Bian.
"Little Bian sudah jarang muncul, Oma. Kata Citra jika Adek terus dalam keadaan tidak tertekan, pasti Adek akan segera sembuh dan Littlenya tidak akan muncul" Bukan Bian yang menjawab, Melainkan Gerald yang sedari tadi menyimak.
"Bagus, Jika kamu merasakan sesuatu yang mengganjal jangan sungkan untuk mengatakanya ya, Karena disini ada Oma, Mami, Daddy, dan juga Kakak yang akan mendengar semua keluh kesah Bian" Ucap Oma memberi Bian pengertian.
"Baik Oma" Ucap Bian patuh.
"Besuk jangan lupa sekalian kontrol keadaan punggungnya, Seharusnya besuk kontrol terakhir jika tidak ada masalah lagi" Ucap Dio
"Memangnya masih harus kontrol lagi? kan Bian sudah sembuh" Ucap Bian.
"Ya walaupun adek merasa sudah sembuh, tetapi adek harus tetap kontrol agar tidak kembali memperburuk keadaan buruk lagi, Dan juga adek besuk harus tetap minta resep Vitamin" Ucap Anggia menimpali.
"Huftt, Baik mami" Ucap Bian menghela nafasnya.
Mereka berlima berbincang sesekali tertawa dengan tingkah Bian, Hingga Bian kembali mengucapkan sesuatu.
"Dad" panggil Bian
" Ada apa Adek?"Tanya Dio menatap Bian
"Untuk lukisan yang kemarin, Apakah Adek bisa menerima tawaranya?"Tanya Bian hati hati.
Dio diam mengalihkan pandanganya menatap Gerald dan juga Anggia, Sebemarnya bisa saja dia mengizinkan, Tetapi Bulan ini Bian sudah menerima 3 pesanan lukisan, Dio khawatir nantinya akan berpengaruh lagi dengan kesehatan Bian.
"Apa alasan adek mau menerima tawaran itu?"Tanya Dio memastikan.
"Setengah bulan ini adek sudah menyelesaikan semua pesanan Dad, ya walaupun itu lukisan yang sedikit sulit tetapi dengan lukisan itu adek bisa mengisi waktu adek" Jawab Bian
"Kamu yakin bisa menyelesaikan lukisan itu dalam waktu kurang dari setengah bulan?" Tanya Dio lagi membuat Bian bertfikir.
"Adek fikirkan dulu oke, Jangan memaksakan jika Adek kurang siap" Ucap Anggia.
Bian diam berfikir, Lalu dia mendongak menatap Gerald yang sedari tadi juga menatapnya.
"Kakak dukung apa keputusanmu, Yang terpenting adek yakin" Ucap Gerald seraya mengelus punggung Bian.
"Adek yakin adek siap" Jawab Bian dengan yakin.
"Baiklah, Daddy akan menghubungi rekan Daddy nanti" Ucap Dio pada akhirnya.
"Terimakasih Dad" Ucap Bian
"List semua apa yang adek butuhkan biar supir yang mencari, Mami tidak mau adek belanja sendiri" Ucap Anggia.
"Baik mami" Ucap Bian patuh.
"Sekarang adek istirahat sama kakak, Ini sudah waktunya istirahat" Ucap Oma
"Iya Oma, Selamat malam Oma, Selamat malam Daddy, Mami" Ucap Bian seraya berdiri.
"Selamat malam Adek/ Sayang" Jawab mereka bersama.
Gerald mengikuti kepergian Bian, sebelun menaiki tangga, Gerald terlebih dulu pergi ke dapur untuk membuatkan susu coklat hangat untuk Bian karena itu sudah menjadi kebiasaanya akhir-akhir ini.