Bian membuka pintu ruang kerja Gerald dengan hati hati membawa teh hangat untuk sang suami.
"Kakak" panggil Bian seraya berjalan menuju Gerald.
Gerald mendongak lalu tersenyum melihat Bian berjalan ke Arahnya.
"Sini sayang" ujar Gerald menyuruh Bian untuk duduk di pangkuannya.
Bian meletakkan cangkir teh di meja lalu duduk dipangkuan Gerald dengan posisi hadap kesamping.
"Sudah selesai hm?" Tanya Gerald mengelus surai Bian.
Karena hari ini Weekend Bian tadi pagi meminta izin kepada Gerald untuk menyelesaikan lukisan miliknya, karena sesuai kesepakatan awal, Hari Sabtu dan Minggu akan mereka gunakan untuk menghabiskan waktu bersama tanpa gangguan pekerjaan, tetapi tadi pagi Bian terpaksa harus izin kepada Gerald untuk menyelesaikan lukisan yang hari ini akan di ambil.
"Sudah" jawab Bian menyandarkan kepalanya di pundak Gerald.
"Tunggu sebentar oke, kakak juga akan menyelesaikan ini" ucap Gerald mengecup sekilas kening Bian.
"Kakak"
"Hm?" Guman Gerald yang masih fokus pada labtop didepannya.
"Tadi pagi ada telfon dari klien kakak yang waktu itu pernah beli lukisan Adek, katanya mau pesan lagi buat akhir bulan ini, tapi Adek bilang ngga bisa karena bulan ini adek udah buat 5 lukisan, Gapapa kan kalau Adek tolak?" Tanya Bian hati hati.
"Gapapa kok, kenapa jadi sedih gitu?" Tanya Gerald seraya menutup laptopnya.
Gerald mengangkat tubuh Bian membawanya masuk ke kamar lewat pintu yang terhubung dengan kamar mereka.
"Adek takut kakak marah, apa lagi yang mau pesan klien dari perusahaan besar" ucap Bian
"Gapapa sayang, kan sudah aturannya seperti itu, Mereka pasti juga mengerti, kalau mereka memang benar benar membutuhkan, pasti mereka mau menunggu untuk bulan berikutnya" ucap Gerald seraya membaringkan tubuh mereka di atas ranjang.
"Tadi Daddy sama mami telfon" ujar Bian
"Ada apa?" Tanya Gerald.
"Kita disuruh kesana, katanya kangen, tadi mami juga bilang mau siapin makanan buat kita" ucap Bian
"Adek mau kesana?" Tanya Gerald yang seketika di angguki oleh Bian.
"Adek kangen mami, kan kita juga udah ga pernah kesana setelah menikah, malahan mereka yang sering jengukin adek" ucap Bian membuat Gerald tersenyum.
Bukan apa-apa, Orang tuanya itu memang sangat bersemangat jika berhubungan dengan Bian, beberapa kali lalu Gerald sempat ingin mengajak Bian untuk kerumah orang tuanya dan itu selalu gagal karena mereka sudah terlebih dahulu gldatang kesini.
"Baiklah, nanti siang kita berangkat ke sana" ucap Gerald
"Kita nginep kan?" Tanya Bian lagi.
"Kakak ikut adek, kalau adek mau nginep ya kita nginep, kalau enggak nanti malam kita pulang" ucap Gerald mulai memeluk tubuh Bian.
"Adek mau tidur sana" ucap Bian
"Baiklah" jawab Gerald akhirnya.
###########################
Siang ini Bian sudah bersiap setalah tadi dia membuat cookies untuk Anggia dan Dio, tadi Bian sempat bingung mau membawa apa ke rumah mertuanya, sampai pada akhirnya dia ingat jika Anggia dan Dio suka dengan cookies coklat yang dia buat.
Selesai menata cookies yang sudah dia letakkan di toples, Bian beralih menata makan siang yang sudah dia buat untuk mereka berdua.
Sebenarnya tadi Gerald sudah melarangnya untuk memasak tetapi Bian kekeh dengan alasan 'sekalian' toh juga dirinya di bantu oleh maid.
Tak berapa lama Gerald turun dengan menggunakan baju santainya, tak lupa sekalian membawa keperluan yang nanti akan mereka bawa agar mereka bisa langsung berangkat.
"Adek buat apa?"tanya Gerald yang sudah duduk di kursinya.
"Adek buat cookies, terus makan siangnya adek buat ayam kecap sama telur balado" Ucap Bian seraya mengambilkan makanan untuk Gerald.
Jika dipikir-pikir selama mereka menikah, Gerald lebih sering mengambilkan dirinya makanan ketimbang dirinya yang mengambilkan Gerald, maka dari itu Bian selalu merasa bahagia jika bisa melayani suaminya seperti ini.