13. VC

32.8K 3.6K 147
                                    

Bagas sampai di depan rumah Riki, dia memberhentikan motornya didepan rumah pemuda itu. Riki turun dari motor Bagas dan berniat jalan langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Eee....mau kemana?" Tanya Bagas sambil menahan tangan Riki yang membuat sang empu menatap ke arah Bagas heran.

"Ya mau masuk lah, kemana lagi?" Jawab Riki menatap Bagas sinis.

"Gua nginep ya?" Tanya Bagas yang membuat Riki menghela nafasnya dan menatap ke arah Bagas.

"Mending lu pulang, gua cape pengen istirahat." Jawab Riki kalem, cape dia tuh.

Bagas menatap Riki sambil tersenyum, dia mengecup kening Riki. "Good night," bisik Bagas sambil mencium pipi kanan Riki membuat pemuda itu berdiri kaku. Bagas menghidupkan motornya dan mengendarai motornya pulang ke rumah.

"Sialan.." Umpat Riki sambil megang dadanya yang udah maraton malem-malem, dia berjalan menuju ke arah pintu rumah dan membukanya lalu masuk ke dalam rumahnya ga lupa dia tutup lagi pintunya.

"Kamu dari mana baru pulang?" Tanya Emak tiba-tiba nongol dari arah belakang Riki saat dia menutup pintu rumahnya.

"Tuhan, setan!!" Teriak Riki sambil megang dadanya kaget menatap ke arah Emak kaget.

"Mana-mana?!" Teriak Emak juga sambil clingak-clinguk.

"Ya Emak!" Jawab Riki yang masih ngelus dadanya yang deg-degan.

"Heh kurang ajar kamu!" Jawab Emak sambil nabok bahu Riki.

"Ya ngapain emak malem-malem pake masker gitu," dumel Riki menatap Emaknya heran.

"Biar tambah cantik lah, lu mau punya Emak buluk?" Ucap Emak sambil memegang wajahnya yang terdapat cream masker berwarna putih.

"Yaelah, Mak. Mau bentuk Emak kek apapun kalo Emak yang lahirin Riki mah Riki tetep bersyukur." Ucap Riki menatap Emaknya.

"Jan gitu Emak jadi terharu, jadi kalo Emak kek monyet lu mau?" Tanya Emak menatap Anaknya, sontak Riki menggelengkan kepalanya sambil cengengesan.

"Dasar anak durhaka!" Seru Emak siap-siap melempar sendal jepitnya ke arah Riki. Riki buru-buru berlari menuju ke arah kamarnya dan membuka pintunya ga lupa ditutup sama kunci.

"Dasar jadi retak masker Emak." Gerutu Emak sambil masuk ke dalam kamarnya.

Riki membuka baju sekolahnya dan menaruhnya di tempat baju kotor, dia mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi dia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Riki kalo mandi paling lama cuma 15 menitan ga nyampe malah.

Kalo lama sering dikatain Emak : airnya di do'ain dulu? Atau kalo ga tapa di kamar mandi, yang asli mah bengong gatau kenapa, kalo ga emang sengaja lambat-lambatin.

Tiba-tiba HP Riki bunyi, dia menghampiri HP-nya yang ada di kasur tidur dan melihat siapa yang menelfon, Iqbal? Riki menekan tombol warna ijo dan mendekatkan HP-nya ke telinga.

Apa?.

Hallo, akhi?

Iya, ukhti.

Salah tolol.

Sengaja, kenapa telfon?

Lu tadi siang kemana? Ga masuk kelas udah goblok tambah goblok.

Sama-sama goblok jan ngatain.
Gua abis dari rumah Bagas.

BAGAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang