S2 1. SURPRISE

24.1K 1.7K 13
                                    

"Akhirnya pulang!"

Keluarga Bagas, Riki dan teman-temanya menatap Ucup amit-amit, malu-maluin emang untung udah temen deket.

Mereka baru sampai di bandara setelah 5 hari di Amrika setelah pernikahan Bagas dan Riki, niatnya Bagas mau langsung honeymoon sekalian, tapi ga jadi.

"Bagas jagain anak Emak satu-satunya ya," ucap emak sedikit mewek, ga nyangka anaknya udah nikah.

"Iya, Papah juga minta tolong sama kamu jagain Riki. Soalnya Papah baru nampakin naskahnya sekarang doang," celetuk Bapak Riki sambil rangkul pundak Emak.

Bagas menatap Orang tua Riki sambil tersenyum yang udah jadi mertuanya sekarang.

"Pasti, Pah." Riki menghela nafasnya jengah, kek anak prawan aja baru nikah.

"Jeng, kita pulang bareng aja, katanya Bagas mau ngasih surprise ke Riki." Celetuk Bunda yang di pelototi Bagas.

"Lah, jan ngomong dong Bun!" Gerutu Bagas yang ditatap Riki bingung.

"Apaan?"

"Ada deh, ayok." Bagas menggandeng tangan Riki menuju ke mobilnya yang sudah disiapin.

"Mau kemana mereka?" Tanya Iqbal menatap Bagas dan Riki yang berjalan lawan arah.

"Udah biarin, mending nanti dirumah lanjutin yang semalem." Bisik Rio di telinga Iqbal.

Sontak Iqbal menggeser badannya menatap Rio datar, dia berjalan cepat menyusul Ucup yang udah jalan lari-lari.

Rio ikut jalan cepat menyusul Iqbal dengan kekehannya saat melihat wajah panik Iqbal.

"Gas mau kemana?" Tanya Riki menatap Bagas yang sedang menyetir mobilnya kesuatu tempat, dia menatap sekeliling yang sepi minim rumah, kebanyakan malah pepohonan.

Setelah beberapa menit Bagas memberhentikan mobilnya didepan rumah minimalis yang ga terlalu besar, ada 2 lantai si keknya kalo diliat Riki dari depan

Bagas turun dari mobil dan membukakan pintu mobil buat Riki yang langsung turun dari mobil dan menatap sekeliling.

"Apa ni Gas? Villa?"

"Bukan, ini rumah."

"Ya gua juga tau ini rumah!" Sewot Riki menatap Bagas kesal.

"Rumah kita," bisik Bagas di telinga Riki.

Riki menatap ke arah Bagas bertanya.

"Lu beli rumah?" Tanya Riki yang dianggukin Bagas.

"Duit dari mana?"

"Duit sendiri." Riki menatap Bagas sedikit ga percaya.

"Halal sayang, duit kerja bantuin Ayah."

Riki ga gubris perkataan Bagas, dia manarik pergelangan tangan Bagas.

"Ayo gua pengen liat." Bagas tersenyum menatap wajah Riki yang menatap ke arah depan, tanpa aba-aba dia mengangkat badan Riki ala bridal style dan masuk ke dalam rumah.

"Gas, turunin gua!"

"Gua ajak keliling." Bagas masuk dan menutup pintu depan dengan kakinya sedikit kesusahan.

"Gua bisa jalan sendiri!"

Bagas ga gubris bacotan Riki, dia berjalan ke lantai 2 ke arah kamar dan menurunkan tubuh Riki didepan pintu kamar.

Riki menatap Bagas kesal lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamar.

"Buka," suruh Bagas yang dituruti Riki, dia membuka pintu kamar memperlihatkan dalam kamar yang luas dengan ranjang satu dan balkon yang menghadap kolam renang di bawahnya.

BAGAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang