Ucup langsung berdiri dari duduknya dan sedikit menjauh dari Rico, menatap pemuda itu sedikit was-was saat mendengar ucapannya tadi.
"Lu gila?!" Tanya Ucup dengan nada sewotnya.
Rico tidak menjawab, pemuda itu hanya menatap lekat kedua mata Ucup membuat sang empu was-was sendiri. Sedetik kemudian suara kekehan terdengar keluar dari bibi Rico membuat Ucup menatap pemuda itu heran, aneh banget.
"Bercanda, serius banget kamu nanggepinnya." Ucap Rico sambil berdiri dari duduknya lalu mendekat kearah Ucup.
Tanda sadar Ucup menghela nafasnya lega lalu merotasikan kedua matanya jengah. "Ga lucu," celetuk Ucup.
Rico menarik sudutnya menyeringai, kakinya melangkah lebih dengat dengan Ucup.
"Tapi kalo serius juga boleh," ucap Rico membuat Ucup reflek mundur beberapa langkah menatap pemuda didepannya jengah.
"Gila lu."
Ucup berfikir kenapa pemuda didepannya selalu menawarkan hal yang tidak masuk akal kepadanya.
"Angga, mau uang?" Tanya Rico kearah Ucup, kan.
"Ya siapa si yang ngga mau duit?!"
"Kamu mau atau ngga?"
"Ya mau lah! Pake nanya," sewot Ucup.
"Be my FWB? nanti saya kasih uang yang kamu minta," tawar Rico menatap lekat kearah Ucup.
Makin ngaco kan!
"Emang gua cowo apaan?!" Dumel Ucup.
"40jt per bulan?" Tawar Rico.
"50jt."
"Deal."
(Iming gii ciwi ipiin?!)
*****
"Bagas!" Panggil Riki sambil membuka pintu kamar dengan Isan dibopongannya.
Bagas yang duduk dimeja belajar sedang mengerjakan tugas dari guru sekaligus membantu Ayahnya mengerjakan pekerjaan sedikit menatap kearah Riki.
"Apa?" Jawabnya lembut.
"Nih jagain dulu, gua kebelet boker." Ucap Riki memindahkan Isan dari bopongannya ke pangkuan Bagas.
Belum sempat Bagas membalas ucapan Riki pemuda itu langsung ngibrit kearah toilet membuat Bagas mengurungkan niatnya, dia menatap kearah Isan yang ingin meraih leptop di meja.
"Jangan di utak-atik nanti ilang kerjaan Papa," celetuk Bagas mendorong sedikit leptop menjauh dari jangkauan Isan membuat anak kecil itu cemberut.
"Kita main di luar aja, yuk!" Ajak Bagas yang dianggukin Isan.
"Yuk!" Seru Isan, anak itu langsung turun dari pangkuan Bagas dibantu pemuda itu.
Bagas membawa leptopnya dengan satu tangan kirinya lalu tangan kananya menuntun Isan yang mulai berjalan menuju ke ruang tamu.
Sesampainya diruang tamu sudah banyak mainan berserakan dilantai dan meja, sudah dipastikan tadi anak itu main dengan Riki.
Bagas duduk di sofa sedangkan Isan sudah mulai memainkan mainan yang terletak dimeja, pemuda itu meletakkan leptop dimeja setelah sedikit menggeser mainan milik Isan lalu dia mulai mengerjakan pekerjaannya sesekali menyaut Isan saat anak itu menunjukkan mainan kearahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAGAS
Teen Fictionstatus : END WARNING : contains stories about sex, harshwords, boyslove, 18+ etc. ___________________________________ Riki dan Bagas. Mereka berdua musuh bebuyutan dari kelas 10, entah apa alasan mereka musuhan. Setiap mereka bertemu tidak ada hari...