3. CURHAT

42.5K 4.9K 125
                                    


"HAHAHA" Riki menatap Bagas yang sedang tertawa keras dengan pandangan heran.

"Kenapa ketawa? Kesurupan lu?" Tanya Riki menatap Bagas malas.

"Ngga, lucu aja gitu denger cerita dulu." Balas Bagas sambil menyeka air mata di sudut matanya karena ketawa.

"Dimananya yang lucu? Tolol," sewot Riki menatap langit lewat jendela.

"Kok lu jadi sensi si?" Tanya Bagas menatap Riki aneh. Riki ga gubris perkataan Bagas, dia diam melamun sambil melihat awan.

Setelah pertengkaran 1 tahun yang lalu Riki mencoba menjauh dari Citra, dia ga mau rasa sukanya jadi rasa cinta, apalagi Citra udah punya pacar.

Walaupun agak susah, Riki ga tau sekarang Citra masih pacar Bagas atau udah putus. Tapi setelah pertengkaran kita berdua Riki ga liat Bagas sama Citra deh.

Kenapa gua jadi kepo begini? Apa gua masih suka sama Citra?

"Gua udah putus lama sama Citra," ucap Bagas tiba-tiba yang membuat Riki menatapnya sedikit terkejut.

Heh dia cenayang ya?

Riki menatap Bagas yang sedang tiduran di kasur UKS sebelah Riki, tapi apa alasan Bagas putus sama Citra ya?

"Lu pasti mikir kenapa gua bisa putus sama Citra?" Tebak Bagas sambil menatap Riki yang berada disampingnya membuat Riki manatap Bagas datar.

Fiks dia setan!

"Kenapa?" Tanya Riki mengalihkan pandangannya ke arah jendela lagi. Bukanya kepo, cuma dia agak penasaran aja.

"Lu masi suka sama Citra?" Tanya Bagas balik menatap Riki yang sedang melihat ke arah jendela membuat Bagas sempat diam menatap wajah Riki lalu buru-buru menggelengkan kepalanya ribut.

"Kenapa lu jadi nanya juga," ucap Riki nengok melihat ke arah Bagas yang sudah duduk dari tidurannya.

"Ya tinggal jawab iya atau ga, gitu aja ribet."

Riki diem sebentar. Sebenernya dia udah ga suka sama Citra, dia juga udah jarang liat Citra dari 3 bulan yang lalu.

"Ngga." Jawab Riki jujur yang hanya cuma dianggukin Bagas mengiyakan.

"Gua putus sama Citra karena dia selingkuh," ucap Bagas mengingat kejadian dimana dia putus sama Citra.

Flashback on

4 bulan yang lalu.

Bel pulang sekolah bunyi.

Bagas berjalan keluar dari kelasnya menuju ke kelas siapa lagi kalo bukan kelas Citra, dia selalu mengantar Citra pulang dari sekolahnya. Sampai di depan kelas pacarnya, Citra masih beres-beres buku-bukunya, setelah selesai dia berjalan mendekat ke arah pacarnya.

"Udah lama?" Tanya Citra setelah sampai di depan Bagas yang senderan dipintu kelas.

"Baru aja, ayok." Ajak Bagas sambil merangkul pundak Citra. Perempuan itu ngangguk doang, mereka berdua berjalan beriringan ke arah tempat parkiran sepeda motor.

"Kamu tunggu disini aja, aku ambil motor dulu." Ucap Bagas yang diiyakan Citra. Bagas berjalan menuju ke arah tempat parkiran sepeda motornya, dia menaiki motor dan memakai helmnya.

Bagas mau menyalakan motornya tiba-tiba kunci motornya ga ada, dia menepuk helmnya. Bagas lupa kuncinya kan ada di Citra kalo di sekolah, dia turun dari motor dan melepaskan helmnya lalu berjalan menuju ke arah Citra berniat mengambil kunci motornya.

BAGAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang