Bagas menatap layar HP-nya setelah dia memposting foto di sosmednya, ga lama HP dia berbunyi notifikasi. Bagas membuka pesan dari Rio.
Bau-bau Riki tepar digenjot semaleman.
Iri bilang babu.
Najis lu, ultah lu kan 3 hari lagi.
Terus?
Kenapa si Riki dibobol sekarang?
Lu pikir bobol Riki harus hari ultah gitu?
Ya kirain aja buat hadiah enak.Enak terus gua sampe tua nanti.
Iyain.
Bagas ga bales pesan Rio, dia menatap ke arah Riki yang masih tidur di kasur. Sekarang udah jam 9 pagi, Bagas jadi nginep di rumah Riki.
Dia berjalan ke arah meja belajar Riki dengan hanya memakai celana jens-nya dan telanjang dada, pundak Bagas dan pergelangan tangan dia merah karena cakaran Riki tadi malam.
Bagas mengambil rokok dan koreknya, dia berjalan balik ke arah balkon kamar Riki dan duduk di tempat tadi.
Bagas nyalain korek apinya lalu dia bakar pucuk rokoknya sedikit sampai mengeluarkan asapnya, dia mulai menyebatnya dan menghempuskan asapnya ke udara.
Lagi enak-enaknya ngelamun tiba-tiba ada yang ngambil rokok Bagas yang sedang dia sebat, dia nengok ke arah belakang melihat siapa yang mengambilnya.
Riki menyedot rokoknya lalu dia membungkukan badannya sampai wajahnya sejajar dengan Bagas, dia mendekatkan bibirnya yang berisi asap rokok lalu dia mencium bibir Bagas. Bagas membuka mulutnya lalu Riki menghempuskan asapnya ke dalam mulut Bagas.
"Uhuk uhuk! Bang..uhuk..sat!" Umpat Riki saat dia yang tersedak asapnya bukan Bagas. Bagas tertawa pelan melihat ke arah Riki yang dibalas tatapan kesal Riki.
Dia menarik tangan Riki sampai duduk di pangkuan Bagas berhadapan. Riki hanya memakai celana pendeknya dan telanjang dada kek Bagas.
"Argh anjing!" Umpat Riki menggeplak kepala Bagas sambil memegang pinggangnya yang sakit dan lubangnya, untung sekarang hari minggu jadi Riki ga sengsara amat gara-gara si Bagas.
"Sakit kah?" Tanya Bagas yang dipelototi Riki.
"Mikir dong sayang dari jam 7 ampe jam 11." Jawab Riki sambil melingkarkan tanganya ke pundak Bagas.
Kenapa ni anak? Jan bilang di ewe gua otak dia pindah selangkangan? Bagas tersenyum menatap wajah Riki dan badan Riki yang banyak tanda merah, dia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Riki dan melumatnya.
Tok tok tok
"Ki, sarapan dulu, ajak si Bagas juga." Mereka berdua melepaskan ciumannya. Riki menatap ke arah pintu kamarnya yang masih tertutup bahkan masih dikunci.
"IYA RIKI MANDI DULU!" Teriak Riki dari arah dalam kamar membalas ucapan Emaknya.
"MAK TUNGGU DI BAWAH CEPETAN!" Riki berniat beranjak dari pangkuan, tapi Bagas menahan pinggang Riki sampai terududuk lagi dan menatap Bagas bertanya.
"Gua mau mandi," ucap Riki menatap Bagas.
"Bareng," balas Bagas sambil mengangkat badan Riki ala koala.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGAS
Novela Juvenilstatus : END WARNING : contains stories about sex, harshwords, boyslove, 18+ etc. ___________________________________ Riki dan Bagas. Mereka berdua musuh bebuyutan dari kelas 10, entah apa alasan mereka musuhan. Setiap mereka bertemu tidak ada hari...