Maaf ketiduran tadi malem pas nulis, jadinya ga jadi up malem😭
*****
"Dek!"
"Dek!"
Panggilan dari luar kamar itu terdengar diiringi suara ketukan pintu membuat Ucup menatap kearah pintu kamarnya yang tertutup.
"Apa?" Jawab Ucup sambil beranjak berdiri dari rebahannya dengan malas.
"Buka pintunya! Ngapain dikunci segala siang-siang juga," dumel Mamah Ucup.
Ucup membuka pintu kamarnya menatap Mamahnya lalu menghela nafasnya jengah.
"Kak Egi sering buka pintu kaga jelas terus kaga tutup lagi ya gua kunci aja," jelas Ucup.
"Yaudah, beliin Mamah kecap di alfajuni depan." Suruh Mamah Ucup membuat pemuda itu memasang wajah malasnya.
"Males, Mah. Panas banget tuh di luar, ntar kulit gua yang dah item tambah item." Keluh Ucup.
"Setiap disuruh ngeluh terus, liat tuh anak sebelah yang setiap disuruh mau bla bla—"
Mulai, batin Ucup sambil merotasikan kedua matanya saat mendengar Mamahnya mulai ceramah.
"Iyaiya aye beli," ucap Ucup.
"Kecap yang botolan, sabun mandi 3, pasta gigi 2, sampo satu renteng, rins* 1 yang gede."
"Udah?" Tanya Ucup menatap Mamahnya malas, bilangnya tadi kecap doang pas diiyain malah jadi banyak.
"Udah sana," jawab Mamah Ucup.
Ucup menghela nafasnya lalu mulai berjalan keluar rumah, kebetulan alfajuni jaraknya ga jauh jadi dia jalan kaki aja.
"kecap botol, sabun? Berapa ya? Oh iya 3, pasta gigi 2, sampo satu renteng, rins* 1 yang gede." Ucup terus mengulang perkataan Mamahnya yang dititipkan tadi, maklum biasa kelupaan.
Sampainya di alfajuni dia masuk ke dalam lalu mulai mencari apa yang dititipkan oleh Mamahnya.
"Aduh lupa nanya mereknya apaan lagi," gumam Ucup menatap deretan tempat sabun dan rins*.
"Alah ambil aja lah terserah," ucapnya lagi sambil mengambil sabun, rins* dan sampo asal.
Setelah penuh semua, Ucup berjalan kearah kasir yang kebetulan emang lagi rame jadi dia mengantri dengan tenang.
Pandangan pemuda itu menatap kearah tempat es cream lalu dia berjalan mendekat dan mengambil 2 es cream rasa coklat semua lalu kembali ke antrian kasir.
Saat giliran Ucup pemuda itu meletakkan belanjaannya yang langsung di scan oleh mba mba geulis yang jadi kasir, Ucup sempat senyum ke arah mba mbanya yang dibalas oleh sang empu.
Geulis pisan euy
"Totalnya jadi 72 ribu, Mas." Ucap Mba kasir yang diiyakan Ucup.
Pemuda itu merogoh saku celananya berniat mengambil uang, tapi raut wajahnya seketika panik saat tidak ada uang di saku celananya.
"Anying.." bisik Ucup terus merogoh seluruh saku celananya dan hasilnya nihil.
"Asu lupa minta duit tadi.." gumam Ucup sambil menelan ludahnya gugup.
"Anu Mba...gua lupa bawa duitnya, pulang dulu aja ya ambil uangnya ntar balik lagi." Jelas Ucup dengan wajah melasnya yang membuat Mba kasir menatapnya bingung.
"Aduh gimana ya, Mas?"
"Beneran nanti saya balik lagi kok, ga dibawa juga barangnya." Ucap Ucup mencoba meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGAS
Novela Juvenilstatus : END WARNING : contains stories about sex, harshwords, boyslove, 18+ etc. ___________________________________ Riki dan Bagas. Mereka berdua musuh bebuyutan dari kelas 10, entah apa alasan mereka musuhan. Setiap mereka bertemu tidak ada hari...