HAIII, PERTAMA² SAYA MAU MINTA MAAF KARENA DI PART SEBELUMNYA ADA KESALAHAN PENGGUNAAN ISTILAH/BAHASA, YA!
KEDUA, SAYA MOHON MAAF SUDAH MEMBUAT TEMANS² SESAT KARENA KEKERDILAN DAN KEPREMATURAN PENGETAHUAN SAYA. MESKI INI BUKAN BERMAKSUD MEMBELA DIRI, TAPI SAYA MENYADARI KETERBATASAN ILMU SAYA. SEKELAS GOOGLE SAJA BISA SALAH, APALAGI CUMA GUREM AYAM MACAM SAYA 🤣
WELL, SAYA MENYADARI MUNGKIN DI TULISAN INI TDK BANYAK MANFAAT YG TEMANS DAPATKAN, SAYA MOHON MAAF UNTUK ITU. INI MENJADI PELAJARAN BAGI SAYA UNTUK LEBIH RAJIN KROSCEK BERBAGAI SUMBER SEBELUM MENGGUNAKAN SEBUAH ISTILAH.
KETIGA, SAYA MUNGKIN HARUS BANYAK BELAJAR MENULIS AGAR BOBOT TULISAN SAYA BUKAN CUMA HAHA HIHI DOANG, HARUS ADA ESENSI YG BISA DIAMBIL 😌
SEKUAT APA PUN SAYA RISET, TAPI SAYA TETAP BISA SALAH. JADI, MOHON MAAF YA TEMANS 🥲
KEEMPAT, MENCARI SEBUAH KESALAHAN ITU MUDAH, TAPI MENYADARI KELEBIHAN ORANG LAIN ITU YANG SUSAH. SERINGKALI LISAN LEBIH SUKA MENGUCAP KESALAHAN, DARIPADA MEMANDANG KEBAIKAN. JADI, LIHATLAH SEGALA SESUATU DARI DUA SISI.
SEKIAN DAN TERIMA GAJI 🙂
TERIMA KASIH SUDAH DROP KOMEN DAN VOTE DI BUNGKUS KACANG SAYA INI ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
#####################
Semenjak menikah dengannya, aku lebih sering merasa takut. Takut jauhan, takut kangen, takut dia kenapa-napa, takut dia menghianatiku saat aku jauh, dan sejuta takut yang lain. Kadang aku mikir, ngapain aku jalani kehidupan macam ini? Jarang tenang kayak dulu. Lebih sering overthinker dan deep thinker. Ngapain sih aku mikirin pria yang jaraknya hampir 4137,2 kilometer saat ada mangkok bakso aci favorit mengepul di depan mataku?
Kadang aku mikir, aku tuh ngapain sih galau-galauan kayak gini? Bukannya dulu bahagiaku sederhana banget, nonton plus ngemil. Kalau sekarang kok rumpik semenjak kenal cowok, sedikit-dikit minta diperhatikan. Kalau dicuekin gampang marah, kadang diomelin gara-gara aku nyuri-nyuri makan rendang bentuk instan. Padahal dulu mah makan ya makan aja. Sekarang aku pun nggak bebas matikan HP, padahal dulu selepas terbang tinggal matikan internet lanjut bablas tidur. Kalau sekarang harus memperhatikan orang lain dengan sibuknya.
Ngapain coba hidupku berubah total gara-gara menikah dengan Es Balok? Mungkin benar kata orang, cinta mengubah sebagian besar aspek kehidupan manusia. Termasuk aku, dan mungkin juga dia. Benar, Es Balok itu tak sekaku dan sedingin dulu. Sekarang sering narsis dan ngamuk nggak jelas cuma gara-gara aku nggak angkat teleponnya. Duhai Abang, aku itu lagi sibuk seret-seret koper sambil celingukan kanan kiri takut ada penampakan.
Jam sembilan malam, akhirnya aku dan semua kru sampai di sebuah hotel di kawasan kota Banjarmasin yang terkenal creepy. Aslinya aku sekamar dengan Poppy, tapi berhubung Mbak Melda maksa aku jadi sekamar dengan petasan rawit ini. Kebayang nggak malam ini aku nggak bakal tidur karena ditodong cerita sama doi. Kami jarang serute, lama nggak ketemu juga makanya dia teramat kepo kehidupanku setelah pindah base.
Tak cuma itu, baru sedetik nih menginjak kamar hotel, Mbak Melda langsung memesan banyak makanan via Go-food. Batagor, somay, ayam geprek, dan nasgor jawa. Entah mana duluan yang doi makan, yang jelas aku tetap dijadikan korban. Disuruh makan dan habiskan semua pesanannya karena dia tahu aku susah gemuk dan saat makan membangkitkan semangat hidup orang. Gaes, baginya acara makanku adalah pertunjukan yang spektakuler. Doh.
Ya udah deh, abaikan Mbak Meldod dengan mandi. Menggosok daki dan sisa keringat bekerja hari ini. Semoga buliran keringatku menjadi gemerincing dolar di rekening, aamiin. Nggak perlu minta ke langit untuk menurunkan uang plus ATM-nya. Kalau mau punya uang itu ya kerja, kerja, kerja. Jangan lupa doa dikencangkan supaya dilindungi Allah dari ganasnya kehidupan dan para makhluk astral yang kadang suka niup-niup telingaku. Doh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah dengan Es Balok (TAMAT)
RomanceRated: 21+ Please, yang di bawah umur itu jangan baca! Jangan nekat! Saya tdk bertanggung jawab atas risiko yang timbul di kemudian hari. Source Pic Cover: Pinterest Edit by Canva Design by Nayla Salmonella Cover #2 By Kak Niaratika DILARANG PLAGIA...