Beredar dulu, ya, suntingnya nanti siangan aja. Kalau ada kesalahan, mohon di-notice dengan cara yang baik 😌 saya nangisan orangnya 😝😝
####
"You're the light, you're the night. You're the color of my blood. You're the cure, you're the pain. You're the only thing I wanna touch .... So love me like you do, lo-lo-love me like you do. Love me like you do, lo-lo-love me like you do. Touch me like you do, to-to-touch me like you do. What are you waiting for?"
Lagu kasmaran penuh kembang dalam volume kecil itu mengiringi tangan lincahku membongkar koper yang tak tersentuh sejak bulan lalu. Yang tersisa dari sebuah perjalanan selain kelelahan dan cucian adalah pengalaman dan kenangan. Tanpa terasa keduanya kudapatkan setelah sebulan yang lalu pulang dari tanah Timur negeri ini. Kesanku pada Timika telah berubah semenjak mengunjungi Tembagapura.
Senyumku tersungging malu-malu, sesekali melirik ke atas ranjang tempat si Lesung Pipi masih terlelap menyapa mimpi. Waktu memang masih terlalu pagi untuk bangun – jam 3 dini hari – tapi aku tak ngantuk lagi. Mungkin gara-gara mimpi barusan membuatku terjaga dengan otak fresh. Jangan-jangan jetlag-ku kambuh lagi, padahal tidak dari mana-mana. Ah, tidak, itu cuma karena mimpi barusan mengingatkanku pada kenangan super indah bulan lalu.
Yaps, hari kami tak hanya selesai di ranjang berteman penghangat ruangan itu saja. Namun, keesokan harinya Ribi mengajakku ke tempat yang lebih tinggi. Mile 74, memakai bus setengah tronton itulah. Sesampainya di sana, kami diperiksa kesehatan dan mengisi beberapa dokumen lain. Otakku penuh tanya, tapi mulut dan seluruh tubuhku mengikuti gerakan priaku.
Perjalanan tak berhenti di tempat yang lebih dingin dari sebelumnya itu, kami naik kereta gantung menuju Grasberg Mine. Yaps, aku diajaknya menyaksikan tambang emas terbuka terbesar di dunia itu. Grasberg Mine adalah tambang dengan hawa super dingin dan oksigen yang tipis. Karena itulah pemeriksaan kesehatan sangat diperlukan dan Alhamdulillah aku layak. Biasalah, udah sahabatan sama medex.
Yang kurasakan saat itu cuma dingin minta dipeluk. Untungnya banyak orang sehingga pikiranku tak sampai liar ke arah pelukan dan teman-temannya. Aku cukup sadar diri gara-gara diberi kupluk milik Kangmas yang keselip di dalam ranselnya. Hawa dingin di sekitar wajah dan telingaku kandas. Oalah, lagi dan lagi aku apes sendiri gara-gara clueless.
Untung saja aku sedang bersama dengan tentara yang multifungsi, I mean, dia selalu jadi penolongku dari segala situasi. Kusadari bahwa Ribi adalah sosok pahlawan bagiku setelah Papa dan abang bakso yang selalu menyelamatkanku dari serangan lapar di berbagai daerah. Ribi selalu ada saat aku terjepit oleh peliknya situasi. Dia penyelamatku dari siksaan status jomlo, dari hawa dingin, dan dari kesepian kurang belaian.
Yang mentang-mentang kelebihan belaian sekarang, doh. Setelah turun dari Tembagapura ke kota Timika, kami nginap di hotel semalam sambil menunggu flight besoknya. Bukan sembarang hotel, melainkan hotel tempat terbentuknya Nugget. Yeap, sama seperti pembuatan Nugget, malam itu kami pun melakukannya sampai 2 kali. Tanpa ragu dan mikir apa itu pengaman karena aku pun belum dapat palang merah. Gimana mau masa subur, 'kan, makanya aku santai badai hingga kini.
Ya semoga aja cuma numpang lewat, udah!
"Hem," aku tersenyum diam-diam lagi lantas melirik Ribi yang menggeliat kecil mencari pelukan di sampingnya. Sayang sekali aku masih sibuk di atas karpet membongkari koper milikku. Saking umeknya kegiatan di asrama, aku tak sempat membongkar buah tangan dari Timika.
Untung bukan makanan, cuma baju dan beberapa aksesoris. Karena makanan yang kami bawa sudah ludes dari tiga minggu lalu. Biasalah musuh perut karet makanan apa yang bakal tahan lama. Jadi ingat kiriman Mbak Melda yang sudah acak-acakan di atas meja makan. Kemarin Mbak Melda mengirimiku sekotak cinnamon roll sisa penerbangan dan kabar menyesakkan. Kayaknya bakal kubongkar pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah dengan Es Balok (TAMAT)
Storie d'amoreRated: 21+ Please, yang di bawah umur itu jangan baca! Jangan nekat! Saya tdk bertanggung jawab atas risiko yang timbul di kemudian hari. Source Pic Cover: Pinterest Edit by Canva Design by Nayla Salmonella Cover #2 By Kak Niaratika DILARANG PLAGIA...