Pagi ini El Terbangun dari tidurnya, saat ini ia sedang sendirian disana, yang lain tengah sarapan makanya karena El juga masih tidur Edward dan Lena meninggalkan anak itu sendiri tak lupa sebelumnya baby monitor dikamarnya dinyalakan.
El yang terbangun sendiri itu awalnya tak menangis namun ketika melihat infus yang terpasang ditangannya anak itu langsung histeris
"Huaaaaa.... huaaaaa, siapa yang kasih El ini! Lepas huaaaaa" ujar El menangis keras
Mereka yang mendengar itupun segera naik ke kamar Lena dan Edward
Sementara ia sedang berusaha melepas infusnya
"Anjir siapa sih yang pasang benda laknat ini?" Ujar El
"Nggak dirumah sakit, nggak di rumah ketemu terus perasaan, padahal gua nggak suka lu" ujar El mencoba melepaskan tangannya dari infus itu.
Tak lama dari itu seluruh anggota keluarga Alexander sudah berkumpul dikamar Lena dan Edward
"Berhenti melakukan itu El" ujar Opa dingin
El yang mendengar itu berbalik dan melihat seluruh anggota keluarganya sudah ada disana
"Pah lepasin ini...hiks" ujar El meminta pada Erlan
Mereka yang mendengar itu menghela nafas, mereka tahu anak ini memang tak suka diinfus
"El dengerin papah, kamu harus pakai ini, hari ini aja papah janji yah baby" ujar Erlan menahan tangan El
"Tapi aku nggak mau hiks...ini sakit hiks..." Ujar El menangis
"Sabar yah baby bentar lagi juga dilepas yah, tunggu infusannya habis, baby makan terus minum obat yah" ujar Lena
"Nggak! NGGAK MAU! kalau nggak dilepas nggak mau makan" ujar El memunggungi mereka sambil menangis
"Baby sayang udah ih jangan gini nak!" Ujar Dinda ikut membujuk
"Kenapa sih kalian itu selalu semaunya, kalian nggak tahu aja seberapa takutnya aku sama ini jarum" ujar El menangis menyelimuti dirinya
Mereka yang mendengar itu sedikit merasa tak enak pada El
"Coba fikir deh tiap bulan aku harus ketemu itu alat, aku capek ngerti nggak! Aku cuman nggak suka infus sama jarum aja, andai bisa aku juga nggak mau kondisinya kayak gini" ujar El semakin terisak
Mereka yang mendengar itu menghela nafas, sedih rasanya mendengar anak itu mengeluhkan kondisinya
"Ya sudah papah lepas tapi janji obatnya dimakan" ujar Erlan mengalah, ia tak tega mendengar jika anak itu mengeluhkan penyakitnya lagi
El pun membuka selimutnya dan menyodorkan tangannya pada Erlan, Erlan yang melihat itu melepaskan infus itu, dapat dilihat wajah El yang kacau anak itu ternyata benar benar membenci jarum infus
"Ya sudah sekarang El turun kita makan yah" ujar Edward menggendong El ala Koala, sementara El hanya menyandarkan kepalanya didada Edward dia terlalu lemas sekarang
Mereka semua pun turun kebawah ke ruang makan El duduk dipangkuan Edward, sementara Lena dia menyuapi anak itu bubur
"Udah mommy" ujar El setelah beberapa suap bubur itu.
"Dikit lagi yah baby 3 suap lagi aja nak" ujar Lena, El hanya mengangguk saja setelah 3 suap El menghentikan tangan Lena
"Udah! mommy bilang cuman tambah 3 suap aja" ujar El
Lena hanya menghela nafas lalu mengangguk dan memberi air minum pada El
"Ini obatnya diminum dulu" ujar Lena memberi obat sirup itu pada El, El tidak menolaknya, hanya meminum saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby El [End]
General FictionEzekiel Elliott. A seorang pemuda yang senang akan kebebasan dan terbiasa hidup mandiri harus dihadapkan akan kenyataan bahwa ia adalah anak bungsu dari keluarga yang sangat protektif dan memperlakukannya layaknya bayi kecil apakah El akan mau men...