Sebuah ruangan yang dipenuhi teriakan kesakitan itu terlihat sangat gelap nampak bayangan seorang wanita yang tengah duduk disebuah sofa merah di sana dibelakang orang itu nampak kumpulan organ yang tersusun rapi dalam botol kaca.
"Su...su...dah...nyonya!" Ujar orang itu memohon
Wajahnya penuh keringat dan darah. bukan hanya satu orang tapi ada tiga orang yang disiksa ditempat itu, dan diyakini akan menjadi bagian dari pajangan seseorang yang dipanggil nyonya itu
"Lagi... tangisan mu itu belum sebanyak tangisan bayi kecil ku" ujar Lena memerintahkan pada para anak buahnya
Dengan sigap para anak buah Lena kembali meletakkan besi panas itu ditubuh mereka bertiga
"Akh....!!!" Sontak ketiganya berteriak kesakitan, tubuh mereka sudah sangat melepuh sekarang
Lena ia hanya menikmati suara itu sambil meminum anggur merahnya, tak ada belas kasihan, apa perlu diingatkan lagi bahwa Edward dan Lena adalah pasangan paling terkenal di dunia bawah.
"To...Long...!" Ujar salah satu dari mereka yang sudah tak kuat menahan sakit
"Kenapa? Sakit?" Tanya Lena tersenyum tipis
"Aku belum puas setidaknya harus ada lebih banyak pertunjukan sekarang!" Ujar Lena
"Ouh iya, apakah kalian suka lukisan?" Tanya Lena pada mereka bertiga yang langsung dibalas gelengan ribut oleh mereka
"Aku Anggap itu iya!" Ujar Lena tersenyum melihat ketakutan mereka bertiga
"Kau...ambilkan kuasku akan sangat indah jika aku gunakan pada mereka" ujar Lena pada salah satu anggota blackdeath disana
"Baik nyonya..!" Orang tersebut berlalu dan membawa apa yang diminta oleh Lena
"Ini nyonya!" Ujarnya menyerahkan sebuah belati pada Lena
"Terima kasih yah! Sekarang kalian mau gambar apa?" Tanya Lena pada mereka
Sementara mereka bertiga hanya pasrah apapun jawabannya Lena tetap akan mengeksekusi mereka semua.
"Ubah posisinya menjadi telungkup!" Perintah Lena pada mereka
Para anak buahnya pun mengubah posisi ketiga calon mangsa Lena itu
Setelah posisi mereka berubah Lena mendekati salah seorang diantara mereka dan mulai membuat sketsa di punggung orang itu dengan belatinya
Orang tersebut menangis dan mencoba memberontak, Lena yang kesal langsung menebas kedua tangan sang pria, darah segar langsung megalir dari potongan tangan itu.
Sementara dua orang lainnya memberontak melihat tindakan Lena pada temannya, karena kesal akan suara mereka Lena berjalan mendekat ke arah mereka dan menjejalkan potongan tangan itu kemulut keduanya lalu dia menahan agar mulut mereka tidak melepehkan tangan itu
"Aku sudah bilang jangan menggangguku saat tengah bersenang senang" ujar Lena menyeringai
Drrrrt...drrrrttt...drrrrttt....
Suara handphone itu menahan aksi Lena.
"Siapa...?" Tanya Lena pada anak buahnya yang berdiri tak jauh dari tempat ponselnya berdering
"Tuan Edward nyonya!" Lena memutar arah dan menancapkan belati itu di tubuh orang yang tadi tangannya sudah ia pisahkan dari tubuhnya
Lena pun melepaskan sarung tangannya dan mengangkat teleponnya
"Halo...Lena..!" Suara panggilan itu terdengar nyaring karena Lena memang mengaktifkan spakernya
"Ada apa...?" Ujar Lena sambil membersihkan tangannya yang penuh darah

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby El [End]
General FictionEzekiel Elliott. A seorang pemuda yang senang akan kebebasan dan terbiasa hidup mandiri harus dihadapkan akan kenyataan bahwa ia adalah anak bungsu dari keluarga yang sangat protektif dan memperlakukannya layaknya bayi kecil apakah El akan mau men...