bab 56✅

10.1K 631 27
                                    

Malam ini Xiandro merenung dikamarnya, bimbang meski hal itu akan dilakukan esok hari namun hatinya masih merasa sangat gundah, ingin rasanya ia membuat semua baik-baik saja tanpa mengorbankan seorangpun

"Hah...hei aku tak percaya padamu! Kau sudah merebut ibuku dan menyiksa hidupku, pantaskah kau disebut tuhan!" Ujarnya bergumam sendiri

"Tapi...untuk pertama kalinya aku ingin meminta padamu, jika ini salah batalkan segalanya namun jika ini benar dan merupakan jalan terbaik kuharap kau melancarkan segalanya!" Ujarnya menatap langit yang mendung

Tak lama hujan turun dengan deras Xiandro memandang hujan deras itu dari balik kaca memperhatikan setiap tetesnya

Mungkin hari ini langit ikut bersedih mendampingi rasa sakit dan bersalah didadanya

Sesak sungguh sesak, ia ingin menghentikan rasa bersalah itu, namun hati kecilnya menolak keras, seolah ingin menunjukkan bahwa tindakannya tak sejalan akal sehat dan perasaannya

"Gila..." Ujarnya pelan

Kata itu cocok untuk menggambarkan kondisinya, siapa dia setelah ini? Seorang penyelamat untuk ibunya? Atau seorang penghianat untuk sahabatnya

Xiandro berjalan menaiki tempat tidur, ia ingin hari segera berlalu menyelesaikan sendiri takdirnya

Ini malam terakhir ia masih bisa disebut manusia, karena esok hari ia akan lebih rendah dari binatang

Perlahan tangannya mengambil handphone dinakas, membuka aplikasi pesan dihanphonenya

Tangannya gemetar untuk menulis pesan singkat yang tak lain adalah jebakan untuk sang sahabat

Dedek El

Besok temuin Abang di taman kota!
Datang...ini mungkin terakhir kalinya kita bertemu El, jangan beritahu yang lain .

Iya bang!

Ok.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Xiandro meletakkan handphonenya di atas nakas, tak sanggup berbalas pesan lagi, dengan cepat ia mematikan handphone miliknya dan mulai menutup mata, mencoba tertidur meski mungkin itu mustahil

💜💜💜

Di rumah sakit El sedang merenung, menatap Tetesan air hujan dari balik kaca jendela, entahlah rasanya ia tidak bisa tidur seolah ada hal besar menantinya.

"Baby kenapa disini?" Tanya Lena menegur sang anak yang duduk disofa samping jendela

"Mau lihat hujan mom, hujan itu bikin kita tenang!" Ujar El menjawab tanpa berbalik menatap sang mommy

"Baby lagi banyak fikiran? Cerita ke mommy yah!" Pinta Lena pada sang anak

Anaknya ini memang kadang tenang, tapi tidak sampai melamun begini. meski sang anak beralasan kalau ini demi menikmati hujan tapi feeling-nya mengatakan anaknya menyembunyikan sesuatu

"Bukan sesuatu yang harus difikirkan mom!" Ujarnya lagi masih tetap memandang keluar jendela

"Kalau bukan hal penting, terus kenapa anak mommy ini mikirin itu terus!" Ujar Lena lagi

"Udah ah mom! Aku mau istirahat aja!" Ujar El berlalu dan naik ke brangkar miliknya

Sementara Lena hanya terdiam, mungkin itu sesuatu yang tidak bisa El bagi, kadang manusia juga ingin punya rahasia sendiri bukan?

Baby El [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang