bab 64

12.6K 924 54
                                    

hari ini El terbangun dari tidurnya, mata indahnya menelisik ruangan tersebut. bau obat obatan menambah kesan mendalam menakutkan bagi manusia pembenci rumah sakit sepertinya

"akh...anjir apaan nih woi" El meringis kala melihat tangannya yang ternyata kembali dipasangkan jarum infus semalam karena kondisinya yang belum pulih dan kembali drop lagi

"baby? udah lama bangunnya?" tanya seseorang dengan suara lembutnya.

"loh, mommy!" ujarnya kala melihat si pemilik suara nan lembut itu.

"iya ini mommy sayang, kamu ada yang sakit?" tanya Lena menatap lembut wajah imut putra kecilnya.

"nggak mom, tapi ini lepas!" El menggeleng lalu menyodorkan tangannya yang tertancap jarum infus pada Lena

"itu belum bisa, kondisi kamu semalam drop lagi!" jawab Lena sambil memberi pengertian

"ih...mom! lepas ih..." serunya merengek sambil mencoba melepaskan infusan tersebut, sementara Lena sibuk meredam pergerakan sang anak

"berhenti atau dirantai!" ujar seseorang masuk keruangan tersebut

El yang mendengar kalimat tersebut mematung, tubuhnya bergetar bukan karena suara menakutkan dan dingin itulah yang membuatnya ketakutan tapi kalimat yang diucapkan itu mampu membawanya pada rasa takut yang begitu besar

"mas...kamu kenapa ngomong kayak gitu! baby jadi takut dengernya" ujar Lena menegur sang suami

Edward yang menyadari El ketakutan segera mendekati sang anak

"maaf baby, daddy nggak maksud nakutin kamu sayang!" Edward memeluk tubuh putranya mencoba membuat anak itu tenang, ia mengusap punggung bergetar milik sang anak

"ma...maaf paman! jangan pukul El lagi. El salah, maaf jangan rantai jangan!" El meracau tangannya meremas kuat rambut legamnnya

Edward dengan sekuat tenaga menghentikan aksi anaknya yang melukai dirinya sendiri, sementara Lena sudah menekan tombol di samping brangkar

bersamaan dengan itu, seluruh anggota keluarga sudah tiba dirumah sakit tepat diruangan El

"cklek..."

"loh baby...!" ujar mereka kaget melihat El yang sedang dalam kondisi tak tekendali

Fernandes mendekat dan membantu Edward menenangkan El

"Nggak...! Jangan...hiks...jangan Rantai! Hiks!" El menangis histeris tangannya yang semula menarik rambutnya kini berpindah posisi pada lehernya

Anak itu terus menggeleng memberontak, darah bahkan sudah mengalir naik di infusannya namun anak itu tetap tak berhenti

"Ini opa sayang...! Tenang baby ssssstttt..!" Fernandes mencoba menghentikan tangan El yang mencekik lehernya sendiri

Tak lama Gerald datang dengan beberapa suster, melihat kondisi El yang tak terkendali membuat Gerald langsung menyuntikkan obat penenang pada El

"Hiks...hiksss...jangan...ran...tai" kalimat itu keluar tepat sebelum tubuh El terkulai lemas pengaruh dari obat yang disuntikkan Gerald

"Hah...sudah kuduga ini akan terjadi!" Gumam Gerald sambil melepaskan infusan El, ia takut El tak terkendali lagi dan malah mencabut sendiri infusannya, anak ini kan punya hemofilia, jadi hal ini termasuk berbahaya

"Kenapa El bisa seperti tadi Gerald?" Tanya Samuel mendekat ke arah brangkar El, dan berdiri disamping Fernandes

"Yang ini harus kutanyakan padamu Edward, apa sejak bangun ia sudah seperti ini?" Tanya Gerald menatap Edward

Baby El [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang