Saat ini El sudah berada di mobil bersama para abangnya anak itu sangat kesal mengingat mereka jadi terlambat datang ke acara ini.
Hal itu karena ketiga mommy nya yang sangat lama dalam memilih pakaian untuknya padahal baginya baju itu sama saja hanya beda warna dan bross saja
"Jangan ditekuk dek mukanya nanti kayak bebek" ujar Dava menatap El yang wajah tertekuk dan tatapan kesal dengan tangan terlipat didada
"Abang diem deh aku lagi kesel tahu!" Ujar El memalingkan wajahnya dari Dava
"Lah yang bilang kamu nangis siapa!" Ujar Dava lagi
"Bacot... dasar alien!" Ujar El menatap kesal Dava yang memang sedari tadi terus menganggunya, padahal suasana hatinya kan lagi nggak baik bawaannya pegen ngamuk terus
"Jangan marah adek" ujar Axel mengelus rambut El yang nampak rapi, El mendelik tidak suka melihat Axel
"Adek kenapa sih? Bete karena kita telat perginya?" Tanya Kevin pada El
"Bukan bukan itu!" Ujar El menatap Kevin masih dengan wajah tertekuk
"Lah terus karena apa!" Tanya Derel
"Yang Abang sebutin tadi cuman bikin El marah 40% aja" ujarnya pada Derel
"Terus sisanya kemana dek?" Tanya Alex menoel pipi El, lucu sekali adiknya marah sampai memiliki persentase
"Abang...!" Panggil El dengan mata berkaca-kaca menatap Alex
"Loh kenapa? Adek jangan nangis yah!" Ujar Alex menangkup pipi sang adik yang tengah duduk di carseatnya
"Abang masa mereka pakaiin adek diaper padahal acaranya formal gini!" Ujar El kesal dengan nada merengek
Mereka yang mendengar itu langsung terkekeh pelan ternyata itu yang membuat sang adik kesal
"Yah nggak papa dong dek kan supaya kamu nggak usah capek-capek ke toilet nanti" ujar Eslan pada sang adik
"Tapi malu Abang!" Ujar El lagi
"Udah nggak bakal ada yang tahu juga ih!" Ujar Eslan
"Ish...tetep aja El bete tau!" Ujar El pada mereka
Sementara mereka hanya menghela nafas tak tahu lagi bagaimana cara membuat buntalan kecil itu berhenti ngambek
"Tuan kita sudah sampai!" Ujar sang supir saat mobil tersebut berhenti
"Tau...!" Ujar Denis dingin dan mulai turun dari mobil
"Saya juga tahu itu!" Ujar Eslan menatap datar sang supir
Sementara cucu yang lain mulai turun menyisakan El yang menatap dingin sang supir
"Pernyataan paman nggak guna!" Ujarnya lalu turun
Sementara sang supir menghela nafasnya Salah ngomong nih, batin sang supir
Sementara itu mereka semua pun akhirnya disambut dengan wartawan yang telah banyak berjejer, membuat El yang awalnya memasang wajah sebal menjadi tersenyum
Mereka yang melihat perubahan wajah El yang begitu cepat mengernyit heran
"Adek kenapa?" Tanya Dava pada El yang disampingnya sambil terus berjalan di karpet merah tersebut
"Nggak apa-apa ini latihan jadi artis jadi El yang calon bintang dunia harus senyum manis!" Ujarnya membuat cucu Alexander yang lain menggeleng melihat tingkah laku sang adik
Begitu masuk ke gedung tersebut El begitu kagum melihat indahnya runagan besar tersebut, namun tak lama ia mulai menyadari jika dirinya menjadi pusat perhatian saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby El [End]
General FictionEzekiel Elliott. A seorang pemuda yang senang akan kebebasan dan terbiasa hidup mandiri harus dihadapkan akan kenyataan bahwa ia adalah anak bungsu dari keluarga yang sangat protektif dan memperlakukannya layaknya bayi kecil apakah El akan mau men...